Profil

Selasa, 27 September 2016

Kedai Sufi Kasabullah jilid 8


3 SELAWAN KOK DIBILANG 3 SEKAWAN

Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd 
Pemimpin Pusat dan Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia

Sekalipun Cak Kasab dan Mad Bullah bukan Anggota Dewan yang terhormat, tetapi sensitifitasnya terhadap berbagai persoalan sosial yang terjadi di masyarakat melebihi beliau yang berkantor di Senayaan tadi. Diskusi Cak Kasab dan Mad Bullah di kedai sufi begitu akrap,supel dan nyaman, walaupun di luar dinding kedai tidak terpangpang pesan moral baik spanduk maupun benner dengan tulisan besar-besar “ PESERTA DISKUSI WAJIB MEMATUHI TATIB, MENJUNJUNG TINGGI KEBEBASAN BERPENDAPAT SERTA MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN” mereka fun fun saja, mengapa hal itu bisa terjadi? Jawabannya cuma satu yaitu karena Cak Kasab dan Mad Bullah tidak pernah sedikitpun membawa kepentingan apa-apa baik pribadi maupun golongan, mereka setiap melakukan tindakan apapun konsepnya selalu mengacu kepada martabat masyarakat luas di kampungnya.

Mad Bullah :
abis keliling jualan ta cak?
Cak Kasab :
Yo mas.........Alhamdulillah walaupun gak habis semua, setidaknya anak dan istriku besok ada yang dimakan
Mad Bullah :
Sip.......gitu dong kalau ingin rejekinya barokah, gak usah pakai ngeluh,ngomel apalagi sampai marah marah nyalain anak, istri,pembeli,keadaan cuaca yang tidak bersahabat dan situasi politik yang tidak menentu....semua udah ada yang ngatur, kita hanya berupaya semaksimal mungkin. Kalau sampean gomel kayak orang sebelah pasti besok atau lusa jualannya tambah gak laku bahkan sangat boleh jadi bangkrut gulung trotoar. Mengingat kunci untuk mendapat rejeki yang lancar dan barokah itu harus bebas dari kegelisahan qolbun melalui faktor penyebab apapun, termasuk dongkolnya hati akibat jualannya hari ini tidak laku.
Cak Kasab :
kok bisa gitu mas?
Mad Bullah :
Ya bisalah..........Rejeki itu kan datangnya dari Allah, kemudian disampaikan melalui malaikat mikail, dari malaikat mikail diteruskan kepada para dermawan,pembeli dan para bos/pimpinan/kepala/juragan setelah sampai di rumah sampean, malaikat tersebut mendapati sampean lagi bertengkar dengan anak, istri atau mertua. Malaikat itu bukannya terus menyerahkan rejeki melainkan kembali lapor kepada Allah bahwa rejeki yang akan diserahkan kepada si fulan tidak jadi diberikan dikarenakan alamat tujuan sedang bertengkar. Ya kayak anakke sampean saja....... saat istri sampean menyuruh ngantarkan makanan slametan ke tetangga, lalu tetangga yang dimaksud sedang bertengkar, apa anakke sampean tetep menyerahkan makanan itu? pasti balik kan!
Cak Kasab :
ya juga sich ..... tapi mas, nanti setelah bertengkarnya selesai kan bisa dianterin kembali
Mad Bullah
ok...ok.... tapi bagaimana misalnya yang mau dianterin itu makanan yang cepet basi atau lowongan pekerjaan yang waktunya amat singkat? Apa walau makanan itu sudah basi basi dan kesempatan lowongan pekerjaan sudah sampai deadline tetep diantarin? Atau kalau tidak begitu misalnya tempatnya jauh.....apa masih mau kembali lagi? Kayaknya mustahil dech
Cak Kasab :
Subhanallah......ya mas aku paham
Mad Bullah :
Hehehe sebenarnya saya bukan mau ngebahas soal rejeki itu cak.....tetapi mau sharing soal 3 lawan bebuyutan kita
Cak Kasab :
Wah menarik itu mas ...... aku memang rencananya ngebahas itu juga, kok tumben topik kita sama ya mas?, emang kayaknya gayanya saja berkawan padahal aslinya mereka itu lawan bebuyutan mas...........
Mad Bullah :
lho...lho......apanya yang dimaksud dengan kawan jadi lawan bebuyutan iku cak?
Cak Kasab :
Bener kan mas, belakangan ini hampir semua media sosial baik cetak maupun elektronik ngebahas 3 kandidat Cagup DKI dari 1. Basuki Tjahya Purnama 2. Agus Harimukti Yudhoyono sampai ke 3. Anies Baswedan. mereka tampak berkawan akrap sampek selvi-selvian segala, padahal dibalik keluguan mereka itu mas, kan ada 3 lakon utama yang menjadi lawan bebuyutan sejak pilpres beberapa tahun yang silam hingga saat ini yaitu mbak Mega,cak SBY dan Cak Bowo atau 3 partai besar PDI Pejuangan,Demokrat dan Gerindra, sekarang mereka kembali bertaruh di panggung politik Pilcagub DKI 2017 seru banget pastinya......ayo mas kalau sampean mau ngebahas aku mau nimbrung.........
Mad Bullah :
Wualah...... ngawur wae.... sampean itu cak cak......pikirannya kok ngeres melulu, capa juga yang mau ngebahas tentang gonjang ganjing politik? Apalagi bukan wilayah kita...kok bikin energi kita terbuang percuma....mikirin anak bine kenapa lebih penting
Cak Kasab :
Ck...ck...ck.....mas mas sampean itu lho...., kolot buanget masa bicara politik aja tabu.......entar kalau anak kita tanya-tanya seputar pilgub DKI, malah ketap ketip, tola tole,lolak lolok kayak wong enggong
Mad Bullah :
Bukan itu maksudnya cak, ngebahas pilgub DKI itu sangat memalukan
Cak Kasab :
Memalukan? Kata mas....maksudnya gimana?
Mad Bullah :
Yayalah, Ahok itu lak wong apik ta? Pemimpin bertanggungjawab, bekerjanya rajin,disiplinnya hebat dan sampai saat ini belum ketangkap tangan sebagai koruptor. tapi kenapa kita tidak mau mengakui kehebatannya? Kok yang digempur itu justru soal ibadahnya? Biarin saja Ahok mempertanggungjawabkan sendiri kepada Tuhan, yang penting urusan memimpin rakyatnya itu bisa dipertanggungjawabkan kepada kita dengan baik....seperti blaterisme digempur,pelacuran digusur,para pecundang yang sok kuasa lamain urusan disembur,tempat kumuh juga udah disapu bersih biar imigran yang gak jelas bisa kembali berkaya dan membangun kampungnya
Cak Kasab :
Tapi mas, islam itu kan tidak bolein kita dipimpim orang kafir?
Mad Bullah :
ya sudah tahu bro......., tapi Ahok kan gak bakalan duduk jadi gubenur kalau gak kita pilih ? semestinya kita tuh nyalain yang memilih.......
Cak Kasab :
Kalau begitu berarti bukan rakyat saja ya mas yang salah....tapi KPU juga salah,mengapa kok gak sekalian saja dibuat ketetapan persyaratan para calon pildes,pilkada,pilgub harus beragama Islam kayak Pilpres itu.
Mad Bullah :
Makanya semakin kita masuk ke ranah politik, semakin memalukan saja rasanya,makanya saya gak suka masuk terlalu jauh ke arena politik karena.......... ya sangat memalukan saja? Gimana gak malu? Kita sendiri yang buat undang-undang,kita sendiri yang memilih lalu kita sendiri yang tidak setuju dan ngobrak ngabrik agar segera turun dari jawabatannya saat yang dipilih terpilih ...edan...edan tenan. Yang lebih memalukan lagi cak ada apa dengan para mantan presiden kita itu..... kok mau maunya... sampai turun gunung membackup pilgub DKI? Sedang pilgub propinsi lainnya dicuekin.....apa itu tidak malah membuat kesenjangan sosial bagi kepala daerah lainnya?....pokoknya malu maluin dech. Apalagi kita ini mayoritas islam, masa tidak ada satupun pemimpin yang beragama islam setara dengan Ahok? Tiru dong sepak terjang Ahok, agar saat mencalonkan diri jadi Kepala Desa,Bupati,Gubenur dan Presiden dibela mati-matian dengan rakyatnya baik seagama maupun nggak....kayak Ahok itu, siapa yang membela? Ya orang islamlah kan penduduk DKI mayoritas islam bukan kristen......Tuh namanya bersaing sportif, jangan sampai kita itu dihalau ke buah simalakama : memilih pemimpin islam gak tegas,suka korupsi sok kuasa. Sedang apabila memilih pemimpin di luar islam tidak seiman, tetapi kinerjanya baik. Saking bingungnya akhirnya kita memutuskan memelih Pemimpin yang beragama lain saja, toh urusan agama bukan urusan kita, tapi urusan beliau dengan tuhan. Sedang kinerja yang baik akan menjadi sangat penting dan bermanfaat bagi kemajuan,keamanan dan ketentraman kita.
Cak Kasab :
Na masukan kayak gitu mas yang aku harapkan dari sampean jangan diam saja......masa udah beberapa minggu gak muncul di kedai sufi......... maksudku walau sampean itu mengerti agama tapi sampean tetep mempertimbangkan secara rasional dan fungsional, lalu menurut sampean gimanan mas pertarungan 3 tokoh yang terus berseteru karena masing-masing tokoh merasa paling hebat? Apakah dengan turunnya beliau beliau di Pilgub DKI 2017 ini sebagai uji nyali atau unjuk gigi siapa diantara mereka yang paling berpengaruh?
Mad Bullah :
Udah-udah gak usah dibahas, kan saya sudah bilang tadi semakin masuk semakin memalukan......biarin aja apa kata mereka....kita tonton saja episode kelanjutannya......Ntar kalau kita bicarakan terus menerus secara nasional bisa-bisa pilihan gubenur,kayak pilihan presiden.... yang bener saja cak.....kita ini masih waras, emangnya mau bikin tandingan presiden ? kok sampai ketua DPD partainya gak punya kuasa mengajukan calonnya? Karena semua udah ditekle DPP........ayo sampean gak usah ikut-ikut merasa malu kayak aku lho ya, ntar sampean gak punya pendirian.......
Cak Kasab :
yo yo siap....... ayo sampean lanjutin yang mau bahas 3 lawan utama pada diri kita
Mad Bullah :
Begini cak, sakjane manusia itu semuanya bisa menjadi teramat baik dan mulia serta juga bisa menjadi teramat jahat dan hina , Apabila semasa hidupnya tidak bisa mengendalikan 3 unsur pokok dalam bentuk nyata dan tidak nyata, diantaranya 1. Setan sebagai musuh yang nyata 2. Hawa nafsu musuh tidak nyata 3. Dunia juga musuh tidak nyata
Cak Kasab :
Bentar-bentar sampean gak kliru tah mas.......nyebutin status lawan-lawan kita itu, kayaknya kliru dech.....yang aku tahu setan itu tidak nyata,nafsu juga tidak nyata kalau dunia itu jelas nyata .....gitu mas
Mad Bullah :
hehe ternyata sampean itu gak bodoh bodoh amat cak, ada pinternya juga ......
Cak Kasab :
siapa dulu dong........jelek jelek gine masih ada keturunan para wali mas
Mad Bullah :
Yo...yo percaya sekalipun turunan kedelapan kwakak kak kak.......maksud saya tadi sampean pinter itu dalam arti pinter gak tahunya
Cak Kasab :
???
Mad Bullah :
Memang bener setan itu secara jazatnya gak nyata (ghoib,astral,makhluk halus) tetapi secara sifat dan sepak terjangnya nyata sekali, buktinya mana ada setan ngajak sampean beriman kepada Allah, justru setan itu kerjanya cuman selalu mengajak-ngajak manusia ke jalan kesesatan agar tidak beriman kepada Allah, bahkan saking nyatanya setan dalam urusan kejahatan sampai-sampai usul kepada Allah agar ditangguhkan binasanya (matinya) hingga kiamat tiba, dengan harapan agar sepak terjangnya mempengaruhi manusia ke jalan kesesatan bisa terpuasi dan banyak temannya, kalau sampean gak percara silahkan buka Al Quran surat Shad ayat 78-83
Cak Kasab :
Lalu bagaimana dengan nafsu dan dunia mas..... kok bisa disebut musuh yang tidak nyata?
Mad Bullah :
Karena nafsu itu apa kata kita, Allah secara globalnya mencukupi manusia dengan 2 hawa nafsu yaitu nafsu Mutmainnah (unsur positif) dan nafsu Lawamah (unsur negatif) begitu juga dengan Dunia dibagi menjadi 2 golongan Halal dan Haram semua berpulang kepada diri manusia. Tidak seperti halnya setan yang nyata-nyata jahat, sedang Nafsu dan dunia tidak jelas baik dan jahatnya bergantung kepada apa kata selera kita
Cak Kasab :
Terus bahayanya sampai sejauh mana kepada kehidupan kita, kok sampean bisa mengklasifikan dari ribuan dosa menjadi cukup hanya tiga saja....... yang bisa dijadikan kawan dan sekaligus lawan?
Mad Bullah :
Kalau diurai sebenarnya tetep ribuan juga sich, Cuma agar mudahnya sampean diingat ingat saya bagi menjadi 3 bagian yang cukup mematikan bagi aqidah seorang hamba. Dari 3 bagian tersebut ada yang kita pilih sebagai kawan dan ada yang kita buang sebagai lawan. Pastinya setelah dikalkulasi dari 3 bagian akhirnya menjadi 5 bagian yaitu 3 bagian kita jadikan lawan seperti setan,nafsu lawamah dan Dunia haram. Sedang yang 2 bagian lagi, kita jadikan kawan yaitu nafsu mutmainnah dan dunia halal
Cak Kasab :
Terus aplikasinya seperti apa mas, sekalian jelas
Mad Bullah :
Yang pasti dengan setan mau tidak mau kita harus membangun permusuhan, jangankan sampai mengikuti kemauannya berteman saja Allah melarangnya “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” ( Qs. Al Fathir 6) “......... dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu “ ( Qs. al Baqoroh 168) “Bukankah Aku telah memerintahkan kamu, wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu ( Qs. yasin 60)
Berteman dengan setan kalau kita ibaratkan, sama halnya bersahabat dengan sabu-sabu atau psikotropika, sekalipun kita tidak memakai kalau kedapatan bersama (membawa) ya tetep saja dengan polisi diringkus dan dijebloskan ke penjara, apalagi sampai memakainya disamping dijebloskan ke penjara, tubuh kita akan rusak secara berkala utamanya fungsi otaknya menjadi tidak normali. sholatnya tidak akan pernah khusuk (kalaupun terasa khusuk itu hanya anggapannya saja, ya sama dengan pemakai berbicara dibanyak orang, menurut dia lebih tenang padahal setelah kita perhatikan ucapan bahasanya tidak tertata, ngelantur kemana mana tapi orangnya tetap pede tidak punya rasa malu, karena fungsi otak besarnya sebagai kontrol sudah lumpuh) disisi lain mengurangi kepercayaan kepada orang lain sekalipun berkata jujur, misalnya pinjam uang untuk ongkos anaknya yang opname di rumah sakit, orang tetep tidak akan memberinya karena “curiga” digunakan pada hal lain. Itulah salah satu bentuk adzab dari Allah yang tidak disadari.
Persahabatan dengan setan hanya akan membuat kerusakan iman secara berkala, sebab nilai-nilai ketaqwaan diris iris sedemikian tipisnya.
Cak Kasab :
terus soal nafsu dan dunia gimana mas ceritanya?
Mad Bullah :
Hawa nafsu adalah dorongan kuat untuk melakukan sesuatu dalam mewujudkan harapan dan impiannya, kalau tujuannya baik dan mulia ok..ok saja karena Allah memang memerintahkan kita untuk melakukan hal hal baik, nafsu yang demikian itu kita sebut sebagai nafsu mutmainnah, Tapi sayangnya kita cenderung untuk melakukan yang justru Allah melarangnya, seperti memiliki tahta,harta dan wanita secara tidak benar karena nafsu yang kita aktifkan adalah nafsu Lawwamah yang selalu mengajak pada perilaku buruk. Hawa nafsu yang menyimpang dari sunnahtullah dan Sunnah Rosul pasti akan berahir nista karena akan membuat kerusakan di muka bumi ini dengan pongahnya, baik bagi dirinya,orang lain maupun alam semesta “Allah melarang manusia mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan seseorang dari jalan Allah “ (Qs. Shad: 26) Dengan begitu kita berkewajiban untuk melawannya agar tidak tergerus dalam pusaran dosa yang akan membuat hidup kita merugi.
Lawan manusia yang terakhir adalah dunia, bahkan dalam sebuah judul lagu disebut panggung sandiwara, yang tentunya kita pahami sandiwara itu apa? Suatu cerita kehidupan yang disetting sedemikian rupa dengan singkatnya, ada suka dukanya, ada pahit getirnya,ada lapang sempitnya dan ada apa-apalah apalah......yang ujung-ujungnya kalau tidak halal ya haram, kalau tidak menipu yang tertipu,kalau tidak sadar ya bubar.....kecuali bagi orang-orang yang beriman saja yang bisa memilah milih kehidupan dunia sebagai ajang mencari bakat menuju akhirat yang bermartabat, “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya,” (QS. Ali Imran: 185). Allah SWT menyifati seluruh dunia sebagai kesenangan sesaat (QS An-Nisa:77). Sesuatu yang sebentar, jika dinikmati adalah permainan dan sesuatu yang melalaikan (QS Al-Hadid: 20).
Cak Kasab :
Kalau begitu Pilgub itu, dunia ya mas?
Mad Bullah :
mbuh........udah-udah Wassalamualaikum wr wb
Cak Kasab :
?????