TRANSFORMASI ENERGI POSITIF
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.Pd
( Pimpinan Pusat / Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia )
Hampir setiap orang bisa berucap “Energi Positif”, tetapi tidak semua orang bisa memahami apa itu energi positif? Kalau ditinjau dari segi bahasa Energi = kekuatan, Positif = Hal hal baik, sesederhana itukah energi positif kita analogikan? Jawabannya sangat bergantung kepada siapa yang mengasumsikan
Energi positif atau kekuatan yang bernilai tak benda (energi ghoib), bisa diperoleh dari upaya apa saja melalui meditasi,yoga dan dzikir adhaif
Meditasi mengevakuasi energi negatif (perbuatan jelek) ke tempat nun jauh disana dan mentransfer energi positif (perbuatan baik/mulia) bersemayam pada jiwanya
Yoga mensentralisasi alam pikiran yang terkoyak menjadi terpusat pada satu titik akal sehat untuk mengendalikan panca indera, seraya menghimpun prana yang berterbangan di luar sana
Sedang Dzikir Adhaif, disamping secara harfiyahnya kalimat toyyibah mempunyai arti bernilai positif, pemusatan pikiran (khusuk) dapat membentuk alam pikiran menjadi tenang dan adhaifnya (menahan nafas) dapat menahan amarah dan memberi kesempatan kepada energi positif bersemanyam
Lalu dzikir apa yang terbaik? Semua dzikir sifatnya baik asal bersumber dari kalimat toyyibah, apakah dzikir itu berazal dari penggalan ayat ayat dalam al quran atau asmaul husnah atau bisa juga berdzikir Sholawat Nabi
Misalnya ada yang komplin bahwa dzikir tertentu dapat menyebabkan rejeki menjadi mampet, mudah emosi, gila dls. Itu bukan dampak dari kalimat dzikir yang diamalkan, melainkan dikarenakan tumpuan nawaituh (niat) yang dipatok dari awal salah, semisal melakukan khususiyah kekebalan kemudian berdzikir “ ya jabbar ya mutakabbir ya waqilu ya Allah “ dengan jumlah dan waktu tertentu, kemudian setelah berdzikir tersebut rejekinya menjadi seret, ya lumrah saja karena yang diminta sejak awal cuma kekebalan, sedang urusan rejeki,kesehatan tidak diminta (didoakan) bagaimana bisa mengharap yang lain juga didapat? bukankah Allah mengabulkan setiap hamba hambanya yang meminta kepadanya
Penjelasan ini penting dipahami, agar masyarakat umum tidak takut lagi untuk berdzikir khusiyah lantaran kawatir berefek samping pada kemiskinan,temperamen,linglung,gila dan semacamnya.
Bagaimana cara menghimpun energi positif dari amalan dzikir adhaif, sehingga bisa ditransfer kepada orang lain untuk membantu pengobatan, kerejekian pengasihan kekebalan?
A. Menghimpun Energi Positif
1. Pilih kalimat toyyibah dari salah ayat yang ada di al Quran atau bisa memilih salah satu dari 99 asmaul husnah atau bisa memilih salah satu dari sekian ratus shalawat nabi yang ada. Agar lebih membantu keyakinan pilih yang makna/artinya ada kesesuian dengan apa yang dimaksud. misalnya untuk kerejekian maka dzikir yang sesuai dengan maknanya “ Ya rakhman,ya rokhim ya razaq atau ayat 11 pada surat ar Rad atau sholawat nariyah yang dibaca/didzikir berulang ulang dalam kelipatan dan waktu tertentu
1. Pilih kalimat toyyibah dari salah ayat yang ada di al Quran atau bisa memilih salah satu dari 99 asmaul husnah atau bisa memilih salah satu dari sekian ratus shalawat nabi yang ada. Agar lebih membantu keyakinan pilih yang makna/artinya ada kesesuian dengan apa yang dimaksud. misalnya untuk kerejekian maka dzikir yang sesuai dengan maknanya “ Ya rakhman,ya rokhim ya razaq atau ayat 11 pada surat ar Rad atau sholawat nariyah yang dibaca/didzikir berulang ulang dalam kelipatan dan waktu tertentu
2. Setelah dipastikan dzikir yang akan diistiqomahkan, pastikan juga jumlah dan waktunya agar kita bisa memperoleh keuntungan dari Istiqomah (iatiqomah fi karomah) yang ragamnya banyak 1. Istiqomah niat dzikir 2. Istiqomah lafal dzikir 3. Istoqomah jumlah dzikir 4. Istiqomah waktu dzikir dan 5 istiqomah tempat dzikir
3. Sebelum mengamalkan berthaharoh/bersyuci/berwudhu terlebih dahulu, kemudian duduk bersila dengan rilek, kirim fatehah kepada Rosulullah Muhammad SAAW 1x fatehah dan kedua orang tua 2 kali fatehah. Setelah itu pejamkan mata, disaat memejamkan mata biasanya diantara gelapnya alam pikir ada beberapa titik berwarna warni, upayakan dipusatkan pada cahaya berwarna biru langit selanjutnya tarik nafas lembut sedalam dalamnya selanjutnya nafas ditahan (adhaif) sambil melafalkan dzikir pilihan. Catatan : Kemampuan menahan nafas (adhaif) sangat relatif oleh sebab itu apabila mampunya menahan nafas dalam 2 atau 3 kali pengulangan dzikir berhenti sejenak, kemudian ambil nafas kembali dan mulai lagi begitu seterusnya sampai dengan jumlah yang ditentukan.
4. Upayakan disaat berdzikir, energi positif yang dibangun diwujudkan/dibayangkan dalam bentuk cahaya putih bersinar yang seakan akan kita tampung di bawah rongga perut.
B. Transformasi Energi Positif
Setelah sampai kepada waktu yang ditentukan, apakah tiga malam atau 7 hari sesuai rencana, sebelum dipraktikkan untuk membantu orang lain, silahkan diuji petik terlebih dahulu dengan cara mentransfer energi positif hasil olah bathin, kepada buah-buahan apa saja yang mudah layu dan busuk bisa tomat, pisang :
1. Sediakan 2 buah (tomat,pisang,mangga dls) yang berukuran sama,matengnya sama dan perlakuannya sama, maksudnya kalau satunya dicuci maka yang satunya juga dicuci, begitu juga dengan penempatan/penyimpanannya
2. Ambil salah satu diantara 2 buah yang disediakan, kemudian genggam sambil tarik nafas, bayangkan energi positif yang tertampung di bawah perut seakan ditransfer ke dalam buah yang dipegang dengan sambil berdzikir apa yang dijadikan dzikir untuk menampung energi, lakukan sebanyak 7x pengulangan dzikir, setelah itu tiup dan letakkan kedua buah tersebut baik yang ditransfer energi positif maupun yang tidak diapa apakan sama sekali, pada suatu tempat yang sama
3. Perhatikan dan amati dalam waktu berkala, buah mana yang busuk lebih awal, biasanya yang tidak diapa apakan yang rusak duluan, padahal secara rasionalnya yang lebih cepat layu/busuk adalah yang dipegang tangan karena tangan mengandung bakteri pengurai,disamping mempunyai suhu hangat yang membuat permukaan/kulit buah layu. itulah rahasia keghoiban.
4. Untuk mengetahui seberapa besar dan kuat energi positif yang kita transfer, perhatikan rentang waktu sejak buah yang tidak ditransfer busuk hingga buah yang kita transfer ikut busuk. Biasanya bertaut 1 minggu sampai sebulan baru busuk.
Kita lanjutkan pada “Mengolah dzikir menjadi energi jilid 2.#tenagadalam#lembagadzikirkasabullah