Profil

Sabtu, 08 Oktober 2016

Kedai Sufi Kasabullah jilid 11



 APABILA AHOK MULAI MENOHOK

Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd *)



Seandainya Rhoma Irama hadir pada saat Gubenur DKI Ahok menyinggung Surat Al Maidah ayat 51 dalam suatu pertemuan dinas di Kepulauan Seribu beberapa hari yang lalu  pasti akan direspon dengan “Terlalu”. Kejadian tersebut tidak bisa kita terima sebagai suatu insiden biasa yang tidak direncanakan, seperti halnya kita terpeleset disaat melewati jalan becek,  sebab untuk mencari tafsir ayat yang sesuai dengan apa yang dimaksudkan kemudian dihafalkan itu memerlukan waktu yang cukup. Jadi kalau kita manggut manggut saja saat tim advokasinya atau tim suksesnya mengklarisifikasi dengan kata tidak sengaja, berarti kita sudah mau dibodohi untuk kali ke sekian. Apalagi jauh sebelumnya tim sukses Ahok  udah woro woro agar para kandidat Calon Gubenur DKI 2017  saat kampanye tidak membawa-bawa unsur agama atau berbau SARA.  

Cak Kasab :
Terbukti kan mas apa yang saya sangkakan dulu........ya gitu itu akhirnya kalau kita memilih pemimpin, yang bukan dari kalangan kita........pasti bendol buri dan menohok kita juga.
Mad Bullah :
Kalau Ahok bukan dari kalangan kita.....emangnya dari planet lain?
Cak Kasab :
Emang sich Ahok itu orang Indonesia, tapi bukan putra daerah melainkan keturunan Tionghua,  kafir lagi......
Mad Bullah :
gine...gine cak biar sampean itu gak asal benci, soal yang sampean sebut tadi  itu gak boleh dicomen sedikitpun, karena itu wilayah kekuasaan Allah yang menakdirkan Ahok dilahirkan dari rahimTionghua bukan atas permintaan Ahok, begitu juga soal agama....siapapun orangnya kebayakan mengikuti agama orang tua, ayo jawab yang jujur sampean beragama Islam dari mana? Coba sampean dilahirkan dari rahim Tionghua apa bisa protes gak mau? Maka dari itu sampean jangan asal cuap cuap biar dosanya gak tambah banyak.....lagian Ahok itu bukan kafir tapi syirik karena mengakui adanya Tuhan selain Allah, sedang Kafir itu sama sekali tidak mengakui adanya Tuhan  
Cak Kasab :
Iya udah......bubar,  kalau sampean udah jelasin gitu......... buat apa lagi kita diskusikan, kan berarti Ahok gak salah dong....
Mad Bullah  
Kok sampean jadi sensitif begitu cak...... , “Dhoful aqli wa quwwatul hawa” lemahnya akal dan kuatnya nafsu.  Apa kebencianmu terhadap Ahok begitu hebatnya membutakan  nuranimu sampai sampai akal sehatmu menjadi lumpuh?
Cak Kasab :
Abis mau apalagi,bener kan?
Mad Bullah :                                                                                                                     
Ya gak benerlah.......Aku ada di sini nich tujuannya mau mengadili kesalahan Ahok, bukan mau mengajak sampean  membenci Ahok.........maksudku kesalahan Ahok itu soal pernyataannya tempo hari itu yang sudah melukai ummat islam dan itu tidak ada kaitannya dengan faktor keturusan maupun agama

Cak Kasab :
Ooo gitu maksudnya, terus?
Mad Bullah :
ya kalau menurut aku, Ahok itu jelas salah cak...... karena sudah melampaui batas menafsir nafsir ayat al qurkan untuk menguntungkan dirinya secara moral........belum lagi soal nyuri start, black dan melukai perasaan umat islam

Cak Kasab :
Kalau gitu kita pantas ya mas, menurunkan Ahok secara paksa dari jabatan gubenur dan  menarik pencalonannya pada  pilgub DKI 2017
Mad Bullah :
Nah di situ itu yang selalu aku kawatirkan, kenapa setiap ada masalah kok jalan keluarnya selalu menggunakan metode  itu itu saja? Coba sampean ingat-ingat saat Harga naik kan   jalan keluarnya pasti unjuk rasa dengan membawa spanduk besar-besar bertuliskan hujatan,membakar ban,menutup jalan dan kadang merusak fasilitas.....ntar ada aliran sesat metodenya sama,korupsi juga sama, penggusuran juga sama, bahkan plecehan sexual yang dilakukan pejabat atau guru ngajinya  juga sama, kalau soal kenaikan harga masih masuk akal karena menyangkut hajat orang banyak, lho ini soal perselingkukan yang “korbannya” bahkan bisa dibilang bukan korban karena suka sama suka. Apa kita benar-benar kehabisan cara? Ahok itu kesalahannya karena sudah melampaui batas, jadi kalau kita gunakan upaya-upaya kekerasan itu namanya setali tiga uang dengan apa yang dilakukan Ahok, sama melampaui batas
Cak Kasab :
Kalau menurut sampean gimana mas?
Mad Bullah :
Kalau menurut aku? Ya disarankan saja ke Ahok  agar segera minta maaf secara terbuka dan tertulis kepada seluruh ummat islam dan mempertanggujawabkan kepada KPUD atas kelalaiannya mencuri start dan kamapanye hitamnya
Cak Kasab :
Kalau misalnya Ahok gak mau mas, karena merasa tidak menistakan agama dan melukai perasaan umum islam?
Mad Bullah :
Kalau gak mau, ya melaui jalur hukum saja, toh kita negara hukum biar Ahok dijerat pidana Pasal 156a KUHP dan Pasal 4 UU No. 1/PNPS Tahun 1965,"
Cak Kasab :
Pasal yang sampean sebutkan itu fungsinya untuk apa mas?
Mad Bullah
Ya untuk memudahkan tekhnis pelaporan saja cak......., agar mudah ngurus kesalahannya bahwa apa yang dilakukan Ahok itu sudah masuk ke wilayahnya hukum pidana karena melakukan  pelanggaran penodaan terhadap salah satu Agama dengan cara mempengaruhi melalui penafsiran yang menguntungkan untuk kepentingannya sendiri
Cak Kasab :
Oh ya......mas,  setelah aku  pikir-pikir Ahok itu, kayak  kena walatnya Rhoma Irama ya, dulu Rhoma Irama dengan timnya kan  juga dilaporin,karena mengandung sara
Mad Bullah :
Huuuus...Rhoma Irama dan manusia lainnya tidak akan pernah bisa memberi mudhorot / walat kepada siapapun karena membalas kebaikan dan keburukan itu hak priogratifnya Allah, .....dengan hal yang setimpal, kalau dulu pernah masalain agama sebagai issu sara kepada Rhoma Irama, maka balasan yang setimpal akan kena  kasus yang sama begitu kira-kira..........Tapi yang yang dilakukan Ahok ya beda ach? Kalau Rhoma Irama itu dulu kan ceramah pada saat jadi khotib Sholat Jumat, komunitasnya ekslusif hanya orang islam saja tempatnya tertutup dan beliau paham dengan apa yang dibicarakan. Buktinya mana ada sanksi yang diterima baik dari KPU maupun dari Pengadilan
Cak Kasab :
Oh kalau begitu sanksinya Ahok ini berat ya mas
Mad Bullah :
Ya beratlah..karena akibat dari  kasus tersebut  Ahok harus menjalani hukuman  menggendong Anis Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono keliling Jakarta dua kali putaran, setelah itu boleh pulang kampung selamanya.
Cak Kasab :
?????

*) Pemimpin Pusat dan Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia

Jumat, 07 Oktober 2016

Kedai Sufi Kasabullah Jilid 10




PARANORMAL YANG SEMAKIN TIDAK NORMAL

Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd *)

“Kasian dech lhoh” sebutan yang paling pantas disandang oleh saudara-saudara kita yang berprofesi sebagai Paranormal, bagaimana tidak ? sejak kehadirannya di Negara Kesatuan Republik Indonesia,yang penduduknya dikenal dengan keluhuran budi pekerti serta keramah tamahannya itu ternyata tidak berbanding lurus, sebab mereka yang memilih profesi sebagai paranormal hampir tidak punya tempat untuk berdiri tegak apalagi bernafas lega. Hampir semua penduduk yang menyandang gelar “paling ramah” di muka bumi begitu sadisnya “mencibir” dengan penuh kebencian. Sehingga sekuat apapun upaya praktisi Paranormal memperbaiki citranya dengan membentuk komunitas, merevisi nama panggilan dengan sebutan yang lebih keren seperti mentalis, sugested, illusion,supranatural dan metafisika tetep saja mereka memanggil “dukun” sebagai model yang berkonotasi miring, kalau tidak cabul ya syirik,kalau tidak syirik ya klenik, kalau tidak klenik ya penipu kalau tidak penipu ya sesat.akhirnya tamat.
Cak Kasab :
sudah baca berita tentang Kanjeng Dimas Taat Pribadi?
Mad Bullah :
nah itu dia cak.......yang sangat aku sesalkan.....
Cak Kasab :
kok disesali mas, emangnya masih ada hubungan keluarga?
Mad Bullah :
ngawur wae sampean itu cak-cak.....
Cak Kasab :
Abis kalau gak da hubungan keluarga ngapain juga sampean sampai menyesal segala?
Mad Bullah
syukur alhamdulillah orang kayak sampean itu jumlahnya sedikit......coba banyak aku gak bisa ngebayangin, kayak apa kacau balaunya dunia ini.....sampean itu cak gak pernah berpikir barang sejenak? kalau akibat dari kejadian tersebut korban yang terbunuh ternyata bukan hanya 2 orang saja, tetapi ribuan cak........
Cak Kasab :
Masyaallah mas....ribuan? Emangnya pak polisi udah berhasil mengungkap korban-korban yang lain, kok begitu banyaknya? Hebat juga ya polisi kita itu......
Mad Bullah :
Bukan gitu maksudku, cak.....paranormal itu kan jabatan profesi, tentunya bukan satu atau dua orang saja yang menggantungkan hidupnya pada pekerjaan itu, tetapi ratusan ribu....
Cak Kasab :
Terus masalahnya dimana?
Mad Bullah :
Masalahnya......seingatku sejak awal profesi paranormal itu dijadikan jalan hidup sebagai mata pencaharian untuk mencukupi ekonomi anak,istri bahkan orangtua dan kerabatnya, statusnya kan gak pernah mapan karena selalu “dinajisi”, mereka yang berpendidikan tinggi malah menunjukkan kalau pendidikannya sangat rendah dengan mencaci maki, kalau paranormal itu ngajari gak rasional dan gak ilmiah, mereka yang mengaku menguasai pengetahuan agama malah mengkapling pada situasi yang mengenaskan dengan sebutan syirik, begitu juga dengan para medis menghantam tidak karua-karuan sebagi suatu hal yang omong kosong dan tidak mengenal apa itu treatmen. Lalu apanya gak babak belur? kalau Statusnya mulai dulu udah gak disenengi malah sekarang ditambah dikotori oknum seperti kejadian di Probolinggo itu,apanya gak kiamat....menurutku yang pasti status kebencian publik bakal naik lagi cak dari siaga ke waspada dan malapetaka.....
Cak Kasab :
Ha...ha.....ha....mas mas,...... sampean nich ada-ada saja kayak gunung mau meletus saja pakai status warning segala
Mad Bullah :
Makanya sampean itu jangan tidur melulu, biar otaknya tidak tumpul
Cak Kasab :
Abis sampean buat istilah aneh aneh
Mad Bullah :
Ayo sampean mulai berpikir dan mengingat-ngingat, siapa saja paranormal yang tersandung kasus
Cak Kasab :
Ya banyaklah mas, cuma yang masih mengiang-ngiang di telingaku itu kayak Eyang Subur, Guntur Bumi,Gatot Brajamusti dan yang terakhir Kanjeng Dimas Taat Pribadi
Mad Bullah :
Nah itu dia yang bikin aku kecewa, akibat perbuatan oknum-oknum itu akhirnya mereka yang awalnya membenci paranormal sudah mulai tertidur, malah sekarang terbangun lagi dan menjadikan peristiwa itu sebagai tesis pembenaran atas dugaan dugaan yang disangkakan selama ini sejak zaman bahulah
Cak Kasab :
benar juga mas....aku sekarang mulai nyambung dan ikutan bersimpati dan berempati, bagaimana nasip kehidupan paranormal yang benar-benar menekuni profesinya sebagai jalan hidup untuk menafkai keluarganya?
Mad Bullah :
Ya syukurlah kalau sampaian mulai nyambung.....kalau sampean ingin tahu bentuk orang jahat itu seperti apa? ya kayak gitu......, akibat ketamakan pribadinya akhirnya membuat orang lain menjadi lebih sangat menderita....... Aku jamin dech...sejak peristiwa yang bertubi-tubi kayak gitu, masyarakat atau calon pasien mau tidak mau sudah mendapat sangsi moral, maksudnya calon pasien sekarang bukan lagi takut ditipu oleh paranormal, melainkan takut dicibiri masyarakat kalau sampai berhubungan lagi dengan paranormal, padahal diantara mereka yang memilih paranormal sebagai jalan keluarnya itu rata rata akibat dari situasi ekonomi yang tidak mendukung, mau berobat ke dokter pakai ratusan ribu rupiah, sedang kepada paranormal/dukun kadang cukup membawa beberapa bungkus rokok atau selayang pandang Rp. 50.000 – 100.000, itu yang aku ketahui di kampung sini
Cak Kasab :
Masyaallah......masyaallah kok aku tambah sedih saja, mendengarkan sampean ngebahas rasa keprihatinannya kepada masa depan paranormal atau dukun itu mas.... Oh ya, tadi mas sempat menyebut, nama-nama yang ikutan melumpuhkan nasib paranormal seperti pemuka agama,para cendekia dan para medis....itu maksudnya gimana?
Mad Bullah :
Ya karena mereka juga yang sering aku dengar comen di koran, di tv di media sosial terhadap profesi paranolmal sebagai profesi tipu,tipu,menjijikkan,menyesatkan. Padahal setiap apapun pasti ada “oknum” yang Allah bentuk untuk menguji kita sebagai makluk yang mulia karena diberi akal untuk berpikir. Siapa yang teruji dialah yang terpuji dan berhak untuk selalu bersama Dzat Yang maha terpuji yaitu Allahurobbi, akan tetapi barang siapa yang tidak tahan uji maka dialah yang akan masuk jeruji dan dijauhi Allahurobbi
Cak Kasab :
Trus..trus..aku belum paham mas
Mad Bullah :
Maksudnya semua itu menjadi sunnatullah ada min plusnya, seperi manusia ada yang baik dan ada pula yang jahat ,begitu juga jin ada jin muslim (baik) dan jin kafir (buruk), termasuk juga paranormal ada yang baik dan ada yang buruk, lalu kenapa saat yang muncul ke permukaan itu paranormal yang buruk, kita lalu koar-koar dengan penih kebencian agar paranormal yang baik juga dihabisi? Dokter ada yang mall praktek, bahkan ada yang jualan organ tubuh tapi kita tidak benci kepada institusi kedokterannya, pejabat ada juga yang menipu rakyatnya jumlahnya juga trilyunan, tapi biasa saja. Kyai atau pemuka agama juga tidak kalah serunya menipu santrinya dan umatnya.......semuanya menurutku itu biasa terjadi karena Allah memang merekayasa begitu agar kita berpikir,agar kita berhikmah, agar kita merapat kepada Allah untuk meminta perlindungan dari perbuatan jahat semacam itu....itu rencana besar Allah untuk menguji kita, mengapa kita menjadi terjebak untuk berbuat dosa yang lebih banyak? Dengan ikut ikutan menghujat......hujat tuh koruptor yang jelas jelas merampok uang kita.
Cak Kasab :
Lalu apa benar dukun itu syirik, mas?
Mad Bullah :
Syirik atau mentuhankan selain Allah, bukan berada pada dukun,bukan terletak di keris,bukan bertengger di harta,bukan kongkow kongkow di akik,bukan bersemedi di kuburan atau apa saja. Syirik itu terletak pada konsep hati kita apakah yang disebut tersebut akan kita jadikan tuhan? Kalau tidak? ngapain sampean takut dengan sesuatu yang sampean sendiri tidak melakukannya? cuma berdasar omongan dari orang-orang yang asal ngomong?
Cak Kasab :
Katanya kalau percaya ke dukun atau paranolmal itu syirik mas,karena dukun kerjaannya ngeramal
Mad Bullah :
Hai sampean dengar ya biar gak asal comen dan ngacou aja........pernah gak sampean ke paranormal atau dukun, lalu paranormalnya bilang gine pasien ini 3 bulan lagi meninggal, gak kan? Tapi sampean dengerin tuh di rumah sakit...berapa ribu kali kita dengar dari dokter yang udah mastiin kematian pasien? Banyak kali dan kita hanya manggut-manggut saja tanpa bersyungut sungut kalau percaya kepada apa yang dikatakan dokter itu suatu kesyirikan ......belum lagi ramalan-ramalan dokter soal pasien ini akan buta...akan lumpuh...akan tuli....padahal semuanya belum terjadi, kan? apa itu bukan ramalan....apakah kita katakan itu suatu kepastian? emangnya Tuhan?.
Cak Kasab :
Masyaallah...masyaallah ya mas....tobat aku, terus gimana dengan mempercayai adanya kekuatan pada benda ini pada benda itu,pada orang ini atau orang itu?
Mad Bullah :
Bagus itu......, emangnya kenapa? Sampean percaya gak tanganmu bisa ngangkat tas? Tapi sampean tidak syirik kan? Kenapa karena sampean tidak mentuhankan tanganmu,sampean percaya tidak kalau menteri keuangan dipegang Sri Mulyani ekonomi Indonesia bakal baik? Tapi Sri Mulyani bukan tuhanmu kan sekalipun sampean percaya, sampean percaya tidak kalau anak sampean sakit dibawa ke dokter bakal sembuh? Lalu kenapa setelah ada orang percaya kalau paranormal ini atau dukun itu bisa mengatasi masalahnya semua orang menjadi ribut? Mencegah,menghadang,menghujat dengan alasan syirik? Jawabannya karena kita begitu bodohnya terhadap suatu ilmu sehingga kita mau saja dibodohi untuk menjadi pionnya dokter menghatam dukun agar hanya berobat kepadanya,kita jadi skak sternya mereka yang berada dibarisan agama,agar hanya berkonsultasi kepadanya,kita jadi astrupnya merena yang mendalami hal-hal ilmiah agar hitung-hitungannya jelas........
Cak Kasab :
Subhanallah....gimana dengan keris mas?
Mad Bullah :
Lho kok pakai nanya lagi? Tadi kan udah disebutin....benda apapun itu gak bakalan memaksa dan menjadikan kita syirik, itu benda mati....gak bisa ngomong,gak bisa gerak, seekor monyet saja yang bergerak dan bisa bunyi gak pernah bakalan berhasil menyuruh kita syirik kok, apalagi keris? Semua berpulang kepada konsep dan akal kita saja yang ngebuat semuanya jadi syirik atau ngebuat semuanya menjadi tambah tauhid kepada Allah SWT. Apalagi keris itu terbuat dari besi logam yang kuat, Allah sendiri bilang kan ? ...wa anjannal hadid fihi ba’sun sadid..(aku menurunkan besi dan di dalam besi itu ada kekuatan) soal besi itu ditempa sedemikian rupa oleh leluhur kita ya itu hanya sebagai salah satu hadiah dari Allah saja berupa fadhilah (kemampuan) tapi aslinya besi kan memang punya kekuatan buat kendaraan,pabrik, alat-alat berat. ya sama saja dengan kita berdoa yang di depannya ada air minum atau makanan itu sebagai ma’yah, agar Allah berikan kekuatan kepada kita. Memang secara akal sehat,rasional dan ilmiah selembar kertas tidak akan mampu menghabisi sekelompok manusia jahat, tetapi kalau secarik ketas itu berisi tanda tangan Presiden atau Pucuk Pimpinan Densus 88, seberapa jumlah terorisnya akan dihabisi.....
Cak Kasab :
Siap mas,aku sekarang udah gak mau ikut-ikutan membenci paranormal yang lagi jadi trending topik, agar nasib paranormal yang sejak zaman dulu kala tidak normal menjadi semakin tidak normal.
Mad Bullah :
ya....tapi aku gak menyuruh sampean berteman dengan Eyang Subur,Guntur Bumi,Gatot Brajamusti apalagi Kanjeng Dimas Taat Pribadi........
Cak Kasab :
???
*) Pemimpin Pusat dan Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia

Minggu, 02 Oktober 2016

Kedai Sufi Kasabullah 9


1 MUHARROM SEBAGAI HARI KERIS NASIONAL

Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd 
Pemimpin Pusat dan Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia


Menyandang status “ tiri ”, tidak hanya menjadi milik pribadi anak berkondisi khusus, pergantian tahun hijriyah merasa dianak tirikan juga, dibanding pergantian tahun masehi. Buktinya walau sekarang tahun baru islam 1 Muharrom 1438 H, mana ada penyambutan special dari kita yang mengaku mayoritas islam itu? Semua tampak adem ayem seakan tidak ada peristiwa penting apapun. Beda dengan pergantian tahun baru masehi (umum) dari rakyat jelata hingga Presiden yang berkuasa terhipnotis merayakan, para pebisnis jor-joran memberi discon, setiap mall memajang aneka pernak pernik spektakuler,berbagai hadiah, door price bertaburan, artis manggung di mana-mana, sedang pejabat lebih memilih tempat strategis di kantong-kantong Dapil meniup terompet bersama massanya disaat jarum jam menunjukkan nol nol, bahkan detik-detik pergantian tahun baru itu, begitu dramatis dan menegangkan sekali, manakala presenternya menghitung bersama-sama... lima...empat... tiga....dua..... treeet....... treeet.......treeet bunyi terompet bersautan memecah gendang telinga,kembang api menari nari di udara menampilkan keragaman pelangi menyinari bumi pertiwi, seakan memaksa pelopak mata tidak terkatup pulas,semua harus tampak gembira sekalipun milyaran rupiah uang rakyat dibakar percuma.
Cak Kasab :
Mas kampung sampean ini rodho aneh ya.....? hampir semua bapak yang sepuh sepuh pada ngerawat pusaka.........
Mad Bullah :
Apanya yang aneh cak kasab, menurutku itu bagus.....
Cak Kasab :
bagus gimana mas, itu syirik lho mas?
Mad Bullah :
husss......... aku beri tahu sampean ya, kalau gak tahu hakikatnya syirik..... jangan segampang itu menuduh syirak syirik kepada orang lain...itu dosanya.....luar biasa lho cak!
Cak Kasab :
Iku nyata mas........, saya lihat dengan mata kepala saya sendiri......mereka memuja muja keris peninggalan leluhurnya
Mad Bullah
ok...ok.... sampean tahu gak sich syirik itu apa....... syirik itu cak “menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah disamping berdo’a kepada Allah
Cak Kasab :
Tapi mereka kan memuja dan berdoa kepada kerisnya mas?
Mad Bullah :
Ya itu yang namanya fitnah...... asal tahu saja ya....yang sampean nilai tadi itu jazatnya cak, sedang yang Allah nilai itu adalah qolbunnya (hatinya) ‘Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian.” ( Muslim) ..... sampean tahu gak sich hati bapak yang sampean liat tadi itu....kalau gak tahu...kok segampang itu menuduhnya? sampean gak tahu apa-apa soal merawat keris, tapi merasa sok pinter tentang keris,akhirnya tindakan sampean itu hanya akan membuat kekacauan, kericuhan dan kegelisahan saja. Lain dengan Rosulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam, mengapa setiap beliau menjumpai suatu hal yang aneh-aneh beliau meresponnya dengan makruf? Jawabannya karena beliau orang yang berilmu sehingga akalnya digunakan untuk berfikir, lalu mengapa ada sebagaian orang selalu membuat keributan saat menemukan sesuatu yang berbeda dengan pemahamannya? Karena mereka tidak menggunakan akal, melainkan okol untuk menyelesaikan perbedaan yang dihadapi, ini contoh kecil, dalam menyikapi firman Allah SWT
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu ialah milik Allah. Maka janganlah kalian menyembah sesuatu pun di dalamnya selain Allah.” (QS. Al-Jinn: 18)
Kadang kita marah habis-habisan melihat tingkah polah orang lain disaat selesai mengaji, mencium al Quran tersebut beberapa kali, alasannya agar mereka tidak musrik karena baru saja melakukan kesyirikan, masyaallah mengapa kita berpikir begitu dangkalnya?
Cak Kasab :
Habis kalau gak syirik.....mau disebut apalagi....mas?
Mad Bullah :
Sampean ingat gak cak? saat berpacaran dulu.. Foto,surat ,souvenir dan warna-warni di kamarmu, semua mewakili kesan pacarmu kan? Sebentar bentar surat itu diambilnya, dibaca berulang ulang setelah itu diciumnya beberapa kali. Yang ingin saya tanyakan pada sampean “apakah kelakuan sampean yang kayak gitu menduakan pacarmu atau sampean melakukan kesyirikan terhadap gendaanmu"? atau sampean merasa lebih bahagia dan nyaman dari bertemu aslinya? Kalau tidak....kenapa
orang lain sibuk dengan urusan kita yang tidak sesuai dengan anggapan mereka ? sampai tega-teganya menuduh sampean berselingkuh /syirik terhadap pacarmu dengan secarik surat? Begitu juga dengan sampean kenapa begitu keji dan cerobohnya menuduh bapak-bapak itu syirik? Padahal apa yang dilakukan itu semata-mata mengingat dan mencintai Allah bukan justru menyingkirkan keimanan kepada Allah
Cak Kasab :
Masyaallah....tobat...tobat aku gak gitu lagi mas
Mad Bullah :
Justru bapak-bapak yang sampean tuduh syirik itu, lebih heboh dari kita soal pemahaman agamanya.......buktinya mereka ingat 1 Suro /1 muharrom 1438 sedang sampean ingatnya cuma 1 Januari 2017 padahal sampean sudah merasa lebih baik dari bapak bapak itu kan?, untungnya di Indonesia ini masih ada pulau jawa dan madura yang mencintai keris,sehingga 1 suro atau tahun baru Islam selalu diingat sekalipun melalui perantaraan memandikan keris.....hehe ayo jangan resek lagi entar disyirikin, lantaran mandikan keris masih menunggu waktu muharram? Apa bedanya dengan kita mau mandikan burung masih menunggu esok hari? Apa bedanya dengan kita menunggu ganti oil kendaraan setelah mencapai 5000km? Ayolah kita semuanya lebih dewasa lagi dalam menahan diri untuk tidak membuat kekacauan di muka bumi dengan tidak menjadi lebih kuasa dari Allah SWT yang benar benar Maha Kuasa, agar tidak lebih berwenang dari Rosulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam yang Allah SWT benar benar beri wewenang........
Cak Kasab :
Masyaallah, coba tidak ada bapak yang saya remehkan itu......pastilah Muharraman hilang ya mas di bumi nusantara ini......hehehe kalau begitu aku beli keris saja mas
Mad Bullah :
Ya gitu itu gayanya sampean cak.....kalau udah sedikit paham, maunya ikut-ikutan....entar setelah kesandung kayak Marwah Daud yang mengelola yayasan milik Kanjeng Dimas Taat Pribadi...pas merasa gimana gitu?
Cak Kasab :
Salah lagi....mas. ok ok.... gimana kalau sudah gitu mas?
Mad Bullah :
Ngapain mesti kecewa?.....bangga sajalah, ngapain mesti malu,ngapain merasa bersalah? Toh yang dikelola yayasan anak yatim.... tujuannya mulia empati kepada anak yatim itu perintah Allah, disisi lain setiap badan hukum berlabel yayasan, pastilah donaturnya bersifat umum bukan dari kanjeng Dimas Taat Pribadi saja, maka dari itu buat apa ibu Marwah Daud mesti “kayak apa apalah gitu” dilanjut saja.....bu Marwah, hehe “doaku menyertaimu,ibu.. “ gak usah dengerin orang yang usil, sebab mereka masih sibuk ngusilin orang sampai lupa, kalau ngurusin anak yatim itu lebih mulia dihadapan manusia dan Allah.
Cak Kasab :
Lalu kenapa orang jawa dan madura mesti memandikan keris pada 1 suro atau 1 muharram,mas?
Mad Bullah :
Itulah kehebatan orangtua kita begitu sensitifnya memanfaatkan moment,sehingga nanti mau tidak mau keturunannya akan melakukan hal sama atas dasar firman Allah SWT “Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan (yang telah ditetapkan) di dalam kitab Allah sejak menciptakan langit dan bumi. Di antara 12 bulan tersebut terdapat 4 bulan yang suci. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian pada bulan-bulan (suci) tersebut.” (QS. At Taubah : 36) atau jelasnya berdasar hadits Rosulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa alihi sallam “Satu tahun itu dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan harom. Tiga bulan berturut-turut; Dzul qo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Satunya lagi adalah bulan Rajab yang terleletak antara bulan Jumada Tsani dan Sya’ban.” Dengan momen tersebut orang tua kita begitu cerdasnya mengambil hikmah ”kramat” untuk mendekatkan diri kepada Allah, diantaranya sebelum melakukan pencucian/memandikan keris terlebih dahulu berpuasa, hal ini juga mengikuti harapan Rosulullah Muhammad SAW
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ“Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada Syahrulloh al-Muharram.” Kemudian saat memandikan membaca surat-surat pendek termasuk juga bertawassul kepada Nabi Muhammad SAAW, Syekh Abdul Qodir Jalaini, kepada para leluhur (orangtua yang yang mendahui) dan banyak berdzikir.
Dengan pengambilan hikmah pada waktu yang tepat maka,anak keturunannya kelak sudah tidak lagi ribet mencari dalil-dalil yang penting pada bulan Muharram berpuasa,berdzikir dan melakukan kebaikan,titik. seperti halnya kita sarapan pagi saja,kan sebelum dewasa tidak tahu kalau sarapan pagi itu fungsinya untuk menjaga stamina tubuh beraktifitas di siang harinya, yang terbesit dalam pikiran disaat itu pokoknya yang penting pagi hari makan.
Cak Kasab :
kalau memang memandikan keris di 1 suro atau 1muharram menurut sampean tidak syirik,lalu kenapa sampean sepertinya keberatan kalau saya ikutan beli keris?
Mad Bullah :
Masalahnya, sampean itu cak ..... walau tanpa kerispun pada bulan Muharram ini, sudah bisa puasa, berdzikir dan beramal sholeh dengan baik, lalu kenapa sampean masih mau memilih jalur ribet?
Cak Kasab :
Oh kalau begitu, berarti sampean itu dalam melaksanakan ibadah lebih memilih jalur ribet ya mas? buktinya di rumah sampean banyak kerisnya........
Mad Bullah :
O kalau itu beda cak, hanya untuk peringatan 1 Muharram sebagai Hari Keris Nasional
Cak Kasab :
?????
#muharram