APABILA AHOK MULAI MENOHOK
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd *)
Seandainya Rhoma Irama hadir
pada saat Gubenur DKI Ahok menyinggung Surat Al Maidah ayat 51 dalam suatu
pertemuan dinas di Kepulauan Seribu beberapa hari yang lalu pasti akan direspon dengan “Terlalu”. Kejadian
tersebut tidak bisa kita terima sebagai suatu insiden biasa yang tidak
direncanakan, seperti halnya kita terpeleset disaat melewati jalan becek, sebab untuk mencari tafsir ayat yang sesuai
dengan apa yang dimaksudkan kemudian dihafalkan itu memerlukan waktu yang
cukup. Jadi kalau kita manggut manggut saja saat tim advokasinya atau tim
suksesnya mengklarisifikasi dengan kata tidak sengaja, berarti kita sudah mau
dibodohi untuk kali ke sekian. Apalagi jauh sebelumnya tim sukses Ahok udah woro woro agar para kandidat Calon
Gubenur DKI 2017 saat kampanye tidak membawa-bawa
unsur agama atau berbau SARA.
Cak Kasab :
Terbukti
kan mas apa yang saya sangkakan dulu........ya gitu itu akhirnya kalau kita
memilih pemimpin, yang bukan dari kalangan kita........pasti bendol buri dan
menohok kita juga.
Mad
Bullah :
Kalau Ahok bukan dari kalangan kita.....emangnya dari planet
lain?
Cak Kasab :
Emang sich Ahok itu orang Indonesia, tapi bukan putra daerah melainkan keturunan Tionghua, kafir lagi......
Mad Bullah :
gine...gine cak biar sampean itu gak asal benci, soal yang sampean sebut tadi itu gak boleh dicomen sedikitpun, karena itu wilayah kekuasaan Allah yang menakdirkan Ahok dilahirkan dari rahimTionghua bukan atas permintaan Ahok, begitu juga soal agama....siapapun orangnya kebayakan mengikuti agama orang tua, ayo jawab yang jujur sampean beragama Islam dari mana? Coba sampean dilahirkan dari rahim Tionghua apa bisa protes gak mau? Maka dari itu sampean jangan asal cuap cuap biar dosanya gak tambah banyak.....lagian Ahok itu bukan kafir tapi syirik karena mengakui adanya Tuhan selain Allah, sedang Kafir itu sama sekali tidak mengakui adanya Tuhan
Emang sich Ahok itu orang Indonesia, tapi bukan putra daerah melainkan keturunan Tionghua, kafir lagi......
Mad Bullah :
gine...gine cak biar sampean itu gak asal benci, soal yang sampean sebut tadi itu gak boleh dicomen sedikitpun, karena itu wilayah kekuasaan Allah yang menakdirkan Ahok dilahirkan dari rahimTionghua bukan atas permintaan Ahok, begitu juga soal agama....siapapun orangnya kebayakan mengikuti agama orang tua, ayo jawab yang jujur sampean beragama Islam dari mana? Coba sampean dilahirkan dari rahim Tionghua apa bisa protes gak mau? Maka dari itu sampean jangan asal cuap cuap biar dosanya gak tambah banyak.....lagian Ahok itu bukan kafir tapi syirik karena mengakui adanya Tuhan selain Allah, sedang Kafir itu sama sekali tidak mengakui adanya Tuhan
Cak Kasab :
Iya udah......bubar, kalau sampean udah jelasin gitu......... buat apa lagi kita diskusikan, kan berarti Ahok gak salah dong....
Iya udah......bubar, kalau sampean udah jelasin gitu......... buat apa lagi kita diskusikan, kan berarti Ahok gak salah dong....
Mad Bullah
Kok sampean jadi sensitif begitu cak...... , “Dhoful aqli wa quwwatul hawa” lemahnya akal dan kuatnya nafsu. Apa kebencianmu terhadap Ahok begitu hebatnya membutakan nuranimu sampai sampai akal sehatmu menjadi lumpuh?
Kok sampean jadi sensitif begitu cak...... , “Dhoful aqli wa quwwatul hawa” lemahnya akal dan kuatnya nafsu. Apa kebencianmu terhadap Ahok begitu hebatnya membutakan nuranimu sampai sampai akal sehatmu menjadi lumpuh?
Cak Kasab :
Abis mau apalagi,bener kan?
Mad Bullah :
Ya
gak benerlah.......Aku ada di sini nich tujuannya mau mengadili kesalahan Ahok,
bukan mau mengajak sampean membenci
Ahok.........maksudku kesalahan Ahok itu soal pernyataannya tempo hari itu yang
sudah melukai ummat islam dan itu tidak ada kaitannya dengan faktor keturusan
maupun agama
Cak
Kasab :
Ooo
gitu maksudnya, terus?
Mad
Bullah :
ya kalau menurut aku, Ahok itu jelas salah cak...... karena sudah melampaui batas menafsir nafsir ayat al qurkan untuk menguntungkan dirinya secara moral........belum lagi soal nyuri start, black dan melukai perasaan umat islam
ya kalau menurut aku, Ahok itu jelas salah cak...... karena sudah melampaui batas menafsir nafsir ayat al qurkan untuk menguntungkan dirinya secara moral........belum lagi soal nyuri start, black dan melukai perasaan umat islam
Cak Kasab :
Kalau gitu kita pantas ya mas, menurunkan Ahok secara paksa
dari jabatan gubenur dan menarik
pencalonannya pada pilgub DKI 2017
Mad
Bullah :
Nah di situ itu yang selalu aku kawatirkan, kenapa setiap
ada masalah kok jalan keluarnya selalu menggunakan metode itu itu saja? Coba sampean ingat-ingat saat Harga
naik kan jalan keluarnya pasti unjuk rasa dengan
membawa spanduk besar-besar bertuliskan hujatan,membakar ban,menutup jalan dan
kadang merusak fasilitas.....ntar ada aliran sesat metodenya sama,korupsi juga
sama, penggusuran juga sama, bahkan plecehan sexual yang dilakukan pejabat atau
guru ngajinya juga sama, kalau soal kenaikan
harga masih masuk akal karena menyangkut hajat orang banyak, lho ini soal
perselingkukan yang “korbannya” bahkan bisa dibilang bukan korban karena suka
sama suka. Apa kita benar-benar kehabisan cara? Ahok itu
kesalahannya karena sudah melampaui batas, jadi kalau kita gunakan upaya-upaya
kekerasan itu namanya setali tiga uang dengan apa yang dilakukan Ahok, sama melampaui
batas
Cak
Kasab :
Kalau
menurut sampean gimana mas?
Mad
Bullah :
Kalau
menurut aku? Ya disarankan saja ke Ahok agar segera minta maaf secara terbuka dan
tertulis kepada seluruh ummat islam dan mempertanggujawabkan kepada KPUD atas
kelalaiannya mencuri start dan kamapanye hitamnya
Cak
Kasab :
Kalau misalnya Ahok
gak mau mas, karena merasa tidak menistakan agama dan melukai perasaan umum
islam?
Mad
Bullah :
Kalau gak mau, ya
melaui jalur hukum saja, toh kita negara hukum biar Ahok dijerat pidana Pasal 156a KUHP dan Pasal 4 UU No. 1/PNPS Tahun
1965,"
Cak
Kasab :
Pasal yang sampean sebutkan itu fungsinya untuk apa mas?
Mad
Bullah
Ya untuk memudahkan tekhnis
pelaporan saja cak......., agar mudah ngurus kesalahannya bahwa apa yang dilakukan Ahok itu sudah masuk ke
wilayahnya hukum pidana karena melakukan pelanggaran penodaan terhadap salah satu Agama
dengan cara mempengaruhi melalui penafsiran yang menguntungkan untuk
kepentingannya sendiri
Cak Kasab :
Oh ya......mas, setelah aku pikir-pikir Ahok itu, kayak kena walatnya Rhoma Irama ya, dulu Rhoma Irama dengan timnya kan juga dilaporin,karena mengandung sara
Oh ya......mas, setelah aku pikir-pikir Ahok itu, kayak kena walatnya Rhoma Irama ya, dulu Rhoma Irama dengan timnya kan juga dilaporin,karena mengandung sara
Mad Bullah :
Huuuus...Rhoma Irama dan manusia lainnya tidak akan pernah bisa memberi mudhorot / walat kepada siapapun karena membalas kebaikan dan keburukan itu hak priogratifnya Allah, .....dengan hal yang setimpal, kalau dulu pernah masalain agama sebagai issu sara kepada Rhoma Irama, maka balasan yang setimpal akan kena kasus yang sama begitu kira-kira..........Tapi yang yang dilakukan Ahok ya beda ach? Kalau Rhoma Irama itu dulu kan ceramah pada saat jadi khotib Sholat Jumat, komunitasnya ekslusif hanya orang islam saja tempatnya tertutup dan beliau paham dengan apa yang dibicarakan. Buktinya mana ada sanksi yang diterima baik dari KPU maupun dari Pengadilan
Huuuus...Rhoma Irama dan manusia lainnya tidak akan pernah bisa memberi mudhorot / walat kepada siapapun karena membalas kebaikan dan keburukan itu hak priogratifnya Allah, .....dengan hal yang setimpal, kalau dulu pernah masalain agama sebagai issu sara kepada Rhoma Irama, maka balasan yang setimpal akan kena kasus yang sama begitu kira-kira..........Tapi yang yang dilakukan Ahok ya beda ach? Kalau Rhoma Irama itu dulu kan ceramah pada saat jadi khotib Sholat Jumat, komunitasnya ekslusif hanya orang islam saja tempatnya tertutup dan beliau paham dengan apa yang dibicarakan. Buktinya mana ada sanksi yang diterima baik dari KPU maupun dari Pengadilan
Cak
Kasab :
Oh kalau begitu sanksinya Ahok ini
berat ya mas
Mad Bullah :
Mad Bullah :
Ya beratlah..karena
akibat dari kasus tersebut Ahok harus menjalani hukuman menggendong Anis Baswedan dan Agus Harimurti
Yudhoyono keliling Jakarta dua kali putaran, setelah itu boleh pulang kampung
selamanya.
Cak
Kasab :
?????
*) Pemimpin Pusat dan Guru Besar
Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia