1 MUHARROM SEBAGAI HARI KERIS NASIONAL
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd
Pemimpin Pusat dan Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia
Menyandang status “ tiri ”, tidak hanya menjadi milik pribadi anak berkondisi khusus, pergantian tahun hijriyah merasa dianak tirikan juga, dibanding pergantian tahun masehi. Buktinya walau sekarang tahun baru islam 1 Muharrom 1438 H, mana ada penyambutan special dari kita yang mengaku mayoritas islam itu? Semua tampak adem ayem seakan tidak ada peristiwa penting apapun. Beda dengan pergantian tahun baru masehi (umum) dari rakyat jelata hingga Presiden yang berkuasa terhipnotis merayakan, para pebisnis jor-joran memberi discon, setiap mall memajang aneka pernak pernik spektakuler,berbagai hadiah, door price bertaburan, artis manggung di mana-mana, sedang pejabat lebih memilih tempat strategis di kantong-kantong Dapil meniup terompet bersama massanya disaat jarum jam menunjukkan nol nol, bahkan detik-detik pergantian tahun baru itu, begitu dramatis dan menegangkan sekali, manakala presenternya menghitung bersama-sama... lima...empat... tiga....dua..... treeet....... treeet.......treeet bunyi terompet bersautan memecah gendang telinga,kembang api menari nari di udara menampilkan keragaman pelangi menyinari bumi pertiwi, seakan memaksa pelopak mata tidak terkatup pulas,semua harus tampak gembira sekalipun milyaran rupiah uang rakyat dibakar percuma.
Cak Kasab :
Mas kampung sampean ini rodho aneh ya.....? hampir semua bapak yang sepuh sepuh pada ngerawat pusaka.........
Mad Bullah :
Apanya yang aneh cak kasab, menurutku itu bagus.....
Mas kampung sampean ini rodho aneh ya.....? hampir semua bapak yang sepuh sepuh pada ngerawat pusaka.........
Mad Bullah :
Apanya yang aneh cak kasab, menurutku itu bagus.....
Cak Kasab :
bagus gimana mas, itu syirik lho mas?
Mad Bullah :
husss......... aku beri tahu sampean ya, kalau gak tahu hakikatnya syirik..... jangan segampang itu menuduh syirak syirik kepada orang lain...itu dosanya.....luar biasa lho cak!
bagus gimana mas, itu syirik lho mas?
Mad Bullah :
husss......... aku beri tahu sampean ya, kalau gak tahu hakikatnya syirik..... jangan segampang itu menuduh syirak syirik kepada orang lain...itu dosanya.....luar biasa lho cak!
Cak Kasab :
Iku nyata mas........, saya lihat dengan mata kepala saya sendiri......mereka memuja muja keris peninggalan leluhurnya
Mad Bullah
ok...ok.... sampean tahu gak sich syirik itu apa....... syirik itu cak “menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah disamping berdo’a kepada Allah
Iku nyata mas........, saya lihat dengan mata kepala saya sendiri......mereka memuja muja keris peninggalan leluhurnya
Mad Bullah
ok...ok.... sampean tahu gak sich syirik itu apa....... syirik itu cak “menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah disamping berdo’a kepada Allah
Cak Kasab :
Tapi mereka kan memuja dan berdoa kepada kerisnya mas?
Mad Bullah :
Ya itu yang namanya fitnah...... asal tahu saja ya....yang sampean nilai tadi itu jazatnya cak, sedang yang Allah nilai itu adalah qolbunnya (hatinya) ‘Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian.” ( Muslim) ..... sampean tahu gak sich hati bapak yang sampean liat tadi itu....kalau gak tahu...kok segampang itu menuduhnya? sampean gak tahu apa-apa soal merawat keris, tapi merasa sok pinter tentang keris,akhirnya tindakan sampean itu hanya akan membuat kekacauan, kericuhan dan kegelisahan saja. Lain dengan Rosulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam, mengapa setiap beliau menjumpai suatu hal yang aneh-aneh beliau meresponnya dengan makruf? Jawabannya karena beliau orang yang berilmu sehingga akalnya digunakan untuk berfikir, lalu mengapa ada sebagaian orang selalu membuat keributan saat menemukan sesuatu yang berbeda dengan pemahamannya? Karena mereka tidak menggunakan akal, melainkan okol untuk menyelesaikan perbedaan yang dihadapi, ini contoh kecil, dalam menyikapi firman Allah SWT
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu ialah milik Allah. Maka janganlah kalian menyembah sesuatu pun di dalamnya selain Allah.” (QS. Al-Jinn: 18)
Kadang kita marah habis-habisan melihat tingkah polah orang lain disaat selesai mengaji, mencium al Quran tersebut beberapa kali, alasannya agar mereka tidak musrik karena baru saja melakukan kesyirikan, masyaallah mengapa kita berpikir begitu dangkalnya?
Tapi mereka kan memuja dan berdoa kepada kerisnya mas?
Mad Bullah :
Ya itu yang namanya fitnah...... asal tahu saja ya....yang sampean nilai tadi itu jazatnya cak, sedang yang Allah nilai itu adalah qolbunnya (hatinya) ‘Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian.” ( Muslim) ..... sampean tahu gak sich hati bapak yang sampean liat tadi itu....kalau gak tahu...kok segampang itu menuduhnya? sampean gak tahu apa-apa soal merawat keris, tapi merasa sok pinter tentang keris,akhirnya tindakan sampean itu hanya akan membuat kekacauan, kericuhan dan kegelisahan saja. Lain dengan Rosulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam, mengapa setiap beliau menjumpai suatu hal yang aneh-aneh beliau meresponnya dengan makruf? Jawabannya karena beliau orang yang berilmu sehingga akalnya digunakan untuk berfikir, lalu mengapa ada sebagaian orang selalu membuat keributan saat menemukan sesuatu yang berbeda dengan pemahamannya? Karena mereka tidak menggunakan akal, melainkan okol untuk menyelesaikan perbedaan yang dihadapi, ini contoh kecil, dalam menyikapi firman Allah SWT
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu ialah milik Allah. Maka janganlah kalian menyembah sesuatu pun di dalamnya selain Allah.” (QS. Al-Jinn: 18)
Kadang kita marah habis-habisan melihat tingkah polah orang lain disaat selesai mengaji, mencium al Quran tersebut beberapa kali, alasannya agar mereka tidak musrik karena baru saja melakukan kesyirikan, masyaallah mengapa kita berpikir begitu dangkalnya?
Cak Kasab :
Habis kalau gak syirik.....mau disebut apalagi....mas?
Mad Bullah :
Sampean ingat gak cak? saat berpacaran dulu.. Foto,surat ,souvenir dan warna-warni di kamarmu, semua mewakili kesan pacarmu kan? Sebentar bentar surat itu diambilnya, dibaca berulang ulang setelah itu diciumnya beberapa kali. Yang ingin saya tanyakan pada sampean “apakah kelakuan sampean yang kayak gitu menduakan pacarmu atau sampean melakukan kesyirikan terhadap gendaanmu"? atau sampean merasa lebih bahagia dan nyaman dari bertemu aslinya? Kalau tidak....kenapa
orang lain sibuk dengan urusan kita yang tidak sesuai dengan anggapan mereka ? sampai tega-teganya menuduh sampean berselingkuh /syirik terhadap pacarmu dengan secarik surat? Begitu juga dengan sampean kenapa begitu keji dan cerobohnya menuduh bapak-bapak itu syirik? Padahal apa yang dilakukan itu semata-mata mengingat dan mencintai Allah bukan justru menyingkirkan keimanan kepada Allah
Habis kalau gak syirik.....mau disebut apalagi....mas?
Mad Bullah :
Sampean ingat gak cak? saat berpacaran dulu.. Foto,surat ,souvenir dan warna-warni di kamarmu, semua mewakili kesan pacarmu kan? Sebentar bentar surat itu diambilnya, dibaca berulang ulang setelah itu diciumnya beberapa kali. Yang ingin saya tanyakan pada sampean “apakah kelakuan sampean yang kayak gitu menduakan pacarmu atau sampean melakukan kesyirikan terhadap gendaanmu"? atau sampean merasa lebih bahagia dan nyaman dari bertemu aslinya? Kalau tidak....kenapa
orang lain sibuk dengan urusan kita yang tidak sesuai dengan anggapan mereka ? sampai tega-teganya menuduh sampean berselingkuh /syirik terhadap pacarmu dengan secarik surat? Begitu juga dengan sampean kenapa begitu keji dan cerobohnya menuduh bapak-bapak itu syirik? Padahal apa yang dilakukan itu semata-mata mengingat dan mencintai Allah bukan justru menyingkirkan keimanan kepada Allah
Cak Kasab :
Masyaallah....tobat...tobat aku gak gitu lagi mas
Mad Bullah :
Justru bapak-bapak yang sampean tuduh syirik itu, lebih heboh dari kita soal pemahaman agamanya.......buktinya mereka ingat 1 Suro /1 muharrom 1438 sedang sampean ingatnya cuma 1 Januari 2017 padahal sampean sudah merasa lebih baik dari bapak bapak itu kan?, untungnya di Indonesia ini masih ada pulau jawa dan madura yang mencintai keris,sehingga 1 suro atau tahun baru Islam selalu diingat sekalipun melalui perantaraan memandikan keris.....hehe ayo jangan resek lagi entar disyirikin, lantaran mandikan keris masih menunggu waktu muharram? Apa bedanya dengan kita mau mandikan burung masih menunggu esok hari? Apa bedanya dengan kita menunggu ganti oil kendaraan setelah mencapai 5000km? Ayolah kita semuanya lebih dewasa lagi dalam menahan diri untuk tidak membuat kekacauan di muka bumi dengan tidak menjadi lebih kuasa dari Allah SWT yang benar benar Maha Kuasa, agar tidak lebih berwenang dari Rosulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam yang Allah SWT benar benar beri wewenang........
Masyaallah....tobat...tobat aku gak gitu lagi mas
Mad Bullah :
Justru bapak-bapak yang sampean tuduh syirik itu, lebih heboh dari kita soal pemahaman agamanya.......buktinya mereka ingat 1 Suro /1 muharrom 1438 sedang sampean ingatnya cuma 1 Januari 2017 padahal sampean sudah merasa lebih baik dari bapak bapak itu kan?, untungnya di Indonesia ini masih ada pulau jawa dan madura yang mencintai keris,sehingga 1 suro atau tahun baru Islam selalu diingat sekalipun melalui perantaraan memandikan keris.....hehe ayo jangan resek lagi entar disyirikin, lantaran mandikan keris masih menunggu waktu muharram? Apa bedanya dengan kita mau mandikan burung masih menunggu esok hari? Apa bedanya dengan kita menunggu ganti oil kendaraan setelah mencapai 5000km? Ayolah kita semuanya lebih dewasa lagi dalam menahan diri untuk tidak membuat kekacauan di muka bumi dengan tidak menjadi lebih kuasa dari Allah SWT yang benar benar Maha Kuasa, agar tidak lebih berwenang dari Rosulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam yang Allah SWT benar benar beri wewenang........
Cak Kasab :
Masyaallah, coba tidak ada bapak yang saya remehkan itu......pastilah Muharraman hilang ya mas di bumi nusantara ini......hehehe kalau begitu aku beli keris saja mas
Mad Bullah :
Ya gitu itu gayanya sampean cak.....kalau udah sedikit paham, maunya ikut-ikutan....entar setelah kesandung kayak Marwah Daud yang mengelola yayasan milik Kanjeng Dimas Taat Pribadi...pas merasa gimana gitu?
Masyaallah, coba tidak ada bapak yang saya remehkan itu......pastilah Muharraman hilang ya mas di bumi nusantara ini......hehehe kalau begitu aku beli keris saja mas
Mad Bullah :
Ya gitu itu gayanya sampean cak.....kalau udah sedikit paham, maunya ikut-ikutan....entar setelah kesandung kayak Marwah Daud yang mengelola yayasan milik Kanjeng Dimas Taat Pribadi...pas merasa gimana gitu?
Cak Kasab :
Salah lagi....mas. ok ok.... gimana kalau sudah gitu mas?
Mad Bullah :
Ngapain mesti kecewa?.....bangga sajalah, ngapain mesti malu,ngapain merasa bersalah? Toh yang dikelola yayasan anak yatim.... tujuannya mulia empati kepada anak yatim itu perintah Allah, disisi lain setiap badan hukum berlabel yayasan, pastilah donaturnya bersifat umum bukan dari kanjeng Dimas Taat Pribadi saja, maka dari itu buat apa ibu Marwah Daud mesti “kayak apa apalah gitu” dilanjut saja.....bu Marwah, hehe “doaku menyertaimu,ibu.. “ gak usah dengerin orang yang usil, sebab mereka masih sibuk ngusilin orang sampai lupa, kalau ngurusin anak yatim itu lebih mulia dihadapan manusia dan Allah.
Salah lagi....mas. ok ok.... gimana kalau sudah gitu mas?
Mad Bullah :
Ngapain mesti kecewa?.....bangga sajalah, ngapain mesti malu,ngapain merasa bersalah? Toh yang dikelola yayasan anak yatim.... tujuannya mulia empati kepada anak yatim itu perintah Allah, disisi lain setiap badan hukum berlabel yayasan, pastilah donaturnya bersifat umum bukan dari kanjeng Dimas Taat Pribadi saja, maka dari itu buat apa ibu Marwah Daud mesti “kayak apa apalah gitu” dilanjut saja.....bu Marwah, hehe “doaku menyertaimu,ibu.. “ gak usah dengerin orang yang usil, sebab mereka masih sibuk ngusilin orang sampai lupa, kalau ngurusin anak yatim itu lebih mulia dihadapan manusia dan Allah.
Cak Kasab :
Lalu kenapa orang jawa dan madura mesti memandikan keris pada 1 suro atau 1 muharram,mas?
Mad Bullah :
Itulah kehebatan orangtua kita begitu sensitifnya memanfaatkan moment,sehingga nanti mau tidak mau keturunannya akan melakukan hal sama atas dasar firman Allah SWT “Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan (yang telah ditetapkan) di dalam kitab Allah sejak menciptakan langit dan bumi. Di antara 12 bulan tersebut terdapat 4 bulan yang suci. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian pada bulan-bulan (suci) tersebut.” (QS. At Taubah : 36) atau jelasnya berdasar hadits Rosulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa alihi sallam “Satu tahun itu dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan harom. Tiga bulan berturut-turut; Dzul qo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Satunya lagi adalah bulan Rajab yang terleletak antara bulan Jumada Tsani dan Sya’ban.” Dengan momen tersebut orang tua kita begitu cerdasnya mengambil hikmah ”kramat” untuk mendekatkan diri kepada Allah, diantaranya sebelum melakukan pencucian/memandikan keris terlebih dahulu berpuasa, hal ini juga mengikuti harapan Rosulullah Muhammad SAW
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ“Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada Syahrulloh al-Muharram.” Kemudian saat memandikan membaca surat-surat pendek termasuk juga bertawassul kepada Nabi Muhammad SAAW, Syekh Abdul Qodir Jalaini, kepada para leluhur (orangtua yang yang mendahui) dan banyak berdzikir.
Lalu kenapa orang jawa dan madura mesti memandikan keris pada 1 suro atau 1 muharram,mas?
Mad Bullah :
Itulah kehebatan orangtua kita begitu sensitifnya memanfaatkan moment,sehingga nanti mau tidak mau keturunannya akan melakukan hal sama atas dasar firman Allah SWT “Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan (yang telah ditetapkan) di dalam kitab Allah sejak menciptakan langit dan bumi. Di antara 12 bulan tersebut terdapat 4 bulan yang suci. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian pada bulan-bulan (suci) tersebut.” (QS. At Taubah : 36) atau jelasnya berdasar hadits Rosulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa alihi sallam “Satu tahun itu dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan harom. Tiga bulan berturut-turut; Dzul qo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Satunya lagi adalah bulan Rajab yang terleletak antara bulan Jumada Tsani dan Sya’ban.” Dengan momen tersebut orang tua kita begitu cerdasnya mengambil hikmah ”kramat” untuk mendekatkan diri kepada Allah, diantaranya sebelum melakukan pencucian/memandikan keris terlebih dahulu berpuasa, hal ini juga mengikuti harapan Rosulullah Muhammad SAW
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ“Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada Syahrulloh al-Muharram.” Kemudian saat memandikan membaca surat-surat pendek termasuk juga bertawassul kepada Nabi Muhammad SAAW, Syekh Abdul Qodir Jalaini, kepada para leluhur (orangtua yang yang mendahui) dan banyak berdzikir.
Dengan pengambilan hikmah pada waktu yang tepat maka,anak keturunannya kelak sudah tidak lagi ribet mencari dalil-dalil yang penting pada bulan Muharram berpuasa,berdzikir dan melakukan kebaikan,titik. seperti halnya kita sarapan pagi saja,kan sebelum dewasa tidak tahu kalau sarapan pagi itu fungsinya untuk menjaga stamina tubuh beraktifitas di siang harinya, yang terbesit dalam pikiran disaat itu pokoknya yang penting pagi hari makan.
Cak Kasab :
kalau memang memandikan keris di 1 suro atau 1muharram menurut sampean tidak syirik,lalu kenapa sampean sepertinya keberatan kalau saya ikutan beli keris?
Mad Bullah :
Masalahnya, sampean itu cak ..... walau tanpa kerispun pada bulan Muharram ini, sudah bisa puasa, berdzikir dan beramal sholeh dengan baik, lalu kenapa sampean masih mau memilih jalur ribet?
kalau memang memandikan keris di 1 suro atau 1muharram menurut sampean tidak syirik,lalu kenapa sampean sepertinya keberatan kalau saya ikutan beli keris?
Mad Bullah :
Masalahnya, sampean itu cak ..... walau tanpa kerispun pada bulan Muharram ini, sudah bisa puasa, berdzikir dan beramal sholeh dengan baik, lalu kenapa sampean masih mau memilih jalur ribet?
Cak Kasab :
Oh kalau begitu, berarti sampean itu dalam melaksanakan ibadah lebih memilih jalur ribet ya mas? buktinya di rumah sampean banyak kerisnya........
Mad Bullah :
O kalau itu beda cak, hanya untuk peringatan 1 Muharram sebagai Hari Keris Nasional
Oh kalau begitu, berarti sampean itu dalam melaksanakan ibadah lebih memilih jalur ribet ya mas? buktinya di rumah sampean banyak kerisnya........
Mad Bullah :
O kalau itu beda cak, hanya untuk peringatan 1 Muharram sebagai Hari Keris Nasional
Cak Kasab :
?????
#muharram
?????
#muharram
Subhanallah. Selamat tahun baru islam. 1 muharrom 1438 H. Apa yg disampaikan cak kasab dan cak dulla dpt menjadi pencerahan buat saya pribadi dan kita semua.
BalasHapusSubhanalloh murid jadi tau mana yang musrik dan yang tidak terimakasih guru atas pencerahanya lewat ck kasb dan mas bulah sangat ber manfaat bagi murid dan kami semua
BalasHapusSubhanallah walhamdulillah,,sungguh luar biasa sebuah pemaparan yg kongkrit dan solid,yg awam jadi mengerti,yg sebatas mengerti..belajar memahami,Terimakasih cak kasab n cak bullah atas ilmu pencerahannya dan semoga bisa jadi renungan dalm sebuah pemahaman.Amiin Bismillah.
BalasHapusSubhanalloh, terima kasih cak Mad Bullah telah memberi pencerahan buat sy pribadi ttg 1 Muharrom yg kebanyakan orang tlh mengabaikannya.
BalasHapus