e-KTP REDAKAN SUHU POLITIK YANG MEMANAS
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd
(Pimpinan Pusat/Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah)
Ribut-ribut mega proyek e-KTP yang menelan biaya tidak kurang Rp 6 triliun dari kas negara itu, mampu redakan suhu politik yang memanas akibat seorang tokoh bernama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tetep pede mencalonkan diri sebagai Gubenur DKI tanpa penonaktifan sekalipun berstatus tersangka Penodaan Agama.
Hampir seluruh issu-issu yang bermunculan atau dimunculkan? Seperti kehadiran Antasari yang “menggugat” kasusnya diusut kembali, Kasus penghinaan kepada lambang negara. Kasus tawuran antar warga Jakarta dan Kasus transportasi reguler dengan online, semua tidak mampu redakan suhu politik yang memanas.
Lalu apa kehebatan kasus e-KTP sampai hiruk pikuknya politik mendadak menciut? Apakah karena tokoh tokoh partai dan pentolan anggota dewan mulai sibuk mendesain SDM? (Selamatkan Diri Masing-masing) sampai tidak lagi perhatikan kasusnya Ahok? Ini bukan urusan wallahuaklam bissawwab mas, melainkan urusan “aku tidak tahu apa yang kau mau”
Cak Kasab :
Luar biasa pengaruhnya e-KTP itu ya mas
Mad Bullah :
Dari dulu aku juga dah tahu cak, kalau pengaruh i-KTP itu luar biasa
Cak Kasab :
masa iya ta mas? kan kasusnya baru saja terbongkar?
Mad Bullah :
Masalahnya i-KTP itu oleh kita tidak pernah dianggap sebuah kejahatan, malah menjadi ejekan yang bersifat kelakar, sekarang aja baru dianggap kejahatan.....
Cak Kasab :
Wah kalau begitu sungguh keterlaluan bangsa kita itu ya mas ?, masa udah jelas-jelas salah malah dibuat dagelan..
Mad Bullah :
Ya kayak gitu itu sich karakter kita......kalau ada orang lain diluar islam berbohong sedikit saja tentang islam, kita marahnya luar biasa bahkan cenderung melampau batas, giliran orang kita sendiri berbohong tentang i-KTP malah dianggap guyonan,padahal maknanya sama yaitu penodaan agama
Cak Kasab :
Apa hubungannya e-KTP dengan penodaan agama mas, bukankah itu soal penyalahgunaan hak dan wewenang
Mad Bullah :
Masalahnya justru di situ cak, Hak adalah kebebasan manusia untuk memilih, sedang Wewenang merupakan bentuk tanggungjawab yang dituntut dengan suatu kewajiban mempertanggungjawabkan.
Cak Kasab :
Apabila tidak dipertanggungjawabkan, apa konsekwensinya
Mad Bullah :
Ya kalau urusan dunia akan diadili dan dipenjara, sedang urusan akhirat kosekwensi orang berbohong adalah dosa dan setiap dosa itu siksa dan setiap siksa itu eksekusi hukumannya tidak mungkin di surga, beda dengan alam fana ini berbuat baik atau jahat, sama saja diadili di dunia
Cak Kasab :
Gamblangnya seperti apa, mas?
Mad Bullah :
Ya dalam urusan beriman kepada Allah, itu setidaknya 3 unsur dikerjakan antara lain : diucapkan dengan lisan,dihayati dengan hati dan diamalkan dengan perbuatan, dan setiap beriman kepada Allah berarti Islam, lalu bagaimana dengan yang menyalah gunakan i-KTP?
Cak Kasab :
Bukan i-KTP mas tapi e-KTP
Mad Bullah :
wualah cak ...cak......dikandani malah ngandani
Cak Kasab :
Sungguh mas yang aku lihat di berita TV dan baca di koran bener kok e-KTP
Mad Bullah :
Setahuku yang bener itu cak i-KTP maksudnya Islam KTP, itu suatu pribadi manusia yang amat buruk, ngakunya islam tapi sama sekali tidak melakukan syariat islam, tujuannya apa? ya bisa jadi buat sekedar gaya-gayaan, atau cari aman atau barangkali sekedar mengisi format,karena terlanjur ada?
Kalau tujuannya cuma itu bener juga Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo mengusulkan agar kolom status agama dihapus, mungkin biar mereka gak lagi jadi seorang yang munafik, Tapi akhirnya gak jadi juga karena Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menentang keras dengan alasan Indonesia adalah negara berketuhanan sebagaimana tertuang dalam sila pertama Pancasila
Cak Kasab:
Tapi maksudku, bukan itu mas......
Mad Bullah :
ya aku juga dah ngerti maksud sampean cak,.......maksudnya begini kan, kalau penulisan status agama di KTP itu tidak sekedar mengisi format, pasti mereka akan Allah SWT jerat dengan perkara dusta,berbohong,hianat, munafiq kita tahu kan bahwa itu termasuk 10 dosa besar itu sanksinya berat amat cak. Apalagi Allah SWT berfirman
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS. Al Baqarah ayat 208), itu maksudnya kalau memang mengaku islam ya kerjakan syariatnya jangan cuma KTPnya doang yang beragaman Islam
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. (QS. al-Anfaal ayat 2-4),
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah? (QS. An Nisaa ayat 122)
Dengan begitu betapa meruginya mereka? udah berbohong berkhianat lagi.......ck.....ck.....ck....
Cak Kasab :
Bentar-bentar mas...... maksudku itu e-KTP ......atau KTP elektrik yang dikorupsi itu......
Mad Bullah :
Wualah cak cak kok senengnya ngebahas soal korupsi, bisa-bisa sampean ketularan jadi koruptor lho...beneran iki.....
Cak Kasab :
???
Alhamdulillahirobbil alamin terimakasih guru atas pencerahanya
BalasHapusTerimakasih Guru
BalasHapusAlhamdulillah trimakasih Guru dengan pemaparan serta tausyiah tentang i KTP serta e KTP yang sangat jelas dan gamblang
BalasHapus