Profil

Selasa, 30 April 2019

PUISI HARI BURUH


Propivinsi Islam Garis Keras




Kedai Sufi Kasabullah jilid 34

PROVINSI GARIS, TITIK, KOMA KERAS
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.Pd 
(Pimpinan Pusat/Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia)

PEMILU 2019 patut dicatat, sebagai yang terhebat di jagat raya ini, gonjang ganjing dari sebelum, saat dan selesai, tetap saja tidak pernah mau berakhir, selalu update. utamanya isu isu yang membuat semua terhenyak, miris mendengarnya seperti perkara curi start, money politik, kampanye hitam, quick count,maraknya kecurangan, people power dan yang paling anyar Provinsi Islam Garis Keras.

Awalnya semua rakyat pada gembira, ketika Pemilu Serentak 2019 telah dilaksanakan, bukan gembira karena telah menyoblos? melainkan gembira karena setelah itu, dimungkinkan bisingnya hiruk pikuk isu politik yang berpotensi kisruh dan ricuh bakal berakhir, nyatanya tidak....justru suhu politik semakin membara. 

Mad Bullah :
pagi pagi bukannya ceria, malah sampean cemberut kayak benang kusut...cak

Cak Kasab :
gimana gak cemberut mas, orang propinsi kita dibilang golongan islam garis keras....ayo siapa yang gak marah? Apalagi disampaikan disaat rakyat pada sakit hati, kecewa dengan hasil quick count dan maraknya kecurangan.... sungguh gak tahu perasaan blaasss...! bikin statemen gak tahu waktu dan saat

Mad Bullah :
emangnya kenapa, cuman dibilang gitu aja udah sewot.....semestinya sampean itu kekeh, mau dibilang provinsi islam garis keras kek, provinsi islam koma keras kek, provinsi islam titik keras kek, kok diributin? Anggap aja kembang api di pesta demokrasi, sekalipun bunyinya memekakkan telinga, terasa mengejutkan hati, tetapi dilihatnya kan tetep indah juga

Cak Kasab :
wah berlagu sampean mas, kayak hatimu benda mati aja keras gak punya perasaan.
Gimana aku gak marah mas...... sebutan itu kan sama aja dengan ngebuli warga kampung kita yang udah lama dikenal akhli sunnah wal jamaah atau setidaknya muhammadiyah.

Mad Bullah :
apa urusannya....soal kecil kayak itu aja, dibikin heboh, ntar yang bikin statemen malah tambah bangga, kesohor....dan viral bisa bisa kesemsem buat statemen baru, yang lebih ekstrim lagi biar kita tambah meriang dan meradang

Cak Kasab :
Tidak sesederhana itu mas, soalnya penilaian itu dampaknya sangat luar biasa buruknya, paling tidak bisa bikin perpecahan provinsi, bikin ekonomi rakyat kita tambah melarat, bikin persatuan dan kesatuan nasional koyak bahkan bisa bisa terjadi ceos lho mas

Mad Bullah :
lho lho kok jadi krusial gitu urusannya.....

Cak Kasab :
coba sampean pikirkan, gimana gak bikin kacau?
kita mo main ke sanak fameli yang ada di luar provinsi, bisa dicurigai dan diawasi,
mau ngelamar kerjaan ke perusahaan di provinsi lain, gak diterima karena pada takut.....gimana gak tambah rusak ekonomi kampung kita mas kalau angka pengguran bertambah, belum lagi orang orang kita yang kerja, yang kuliah di perusahaan, komunitas, perkantoran, organisasi, universitas pasti mereka dikucilkan, sulit dapat job dan kalau mereka gak bisa mengendalikan emosi bisa bisa bentrok antar kelompok lho....
Sampean masih ingat Amerika kan? kenapa orang orang imigran yang mo kerja, suaka politik, kuliah ke sana dengan nama nama berbau islam diperketat bahkan ditolak?

Mad Bullah :
emangnya kenapa?

Cak Kasa :
ya....karena ada statemen orang yang gak punya perasaan mengatakan bahwa teroris itu indentik dengan islam, akibatnya semua imigran yang datang diseleksi sangat ketat

Mad Bullah :
ternyata sampean itu pinter juga ya cak, analisanya tajam terpercaya, rasa sosialnya tinggi

Cak Kasab :
lho lho....gimana sampean itu mas, aku ini walau bodho bodho gini, punya akal dan pikiran waras, jadi kalau ada hal hal yang mengarah kepada penistaan dari pemikiran orang orang gak waras aku tetap meresponnya dengan waras, agar gak ketularan dungunya

Mad Bullah :
ya tetapi dengan orang yang bikin statemen propinsi islam garis keras, kan udah dijelasin cak, kalau itu cuman istilah biasa aja gitu loch......kayak konservatif, progresif, garis moderat, garis keras yang akrap dipakai dalam ilmu politik, kayak orang madura, orang Aceh yang disebut sebut sebagai term keras.

Cak Kasab:
enak aja bilang gitu, apa mereka tahu persis situasi dan kondisi SDM rakyat mayoritas? boro boro istilah politik..... kita sedang dipermainkan politik saja gak merasa.....mikir dong jangan intelektualnya bikin kita gak intelek.

Mad Bullah :
wadooooh, susah juga ya kalau udah gitu.......
pantesan sampean sewot banget.....
terus terang ya....sampean itu benar benar gak disangka sangka, sekalipun sekolah esdepun gak lulus, tetapi nalar sampean ngelebiin pola pikir para profesor..
ck.....ck....... saya benar benar gak nyangka...sama sekali

Cak Kasab :
wah, bilang gitu lagi? berarti sampean itu mulai tadi belum percaya 100% ya mas? kalau aku ini emang pinter, hehe kelihatannya aja bodoh, padahal aku ini pinternya orang....kata pak doel akhlinya akhli, cord of the cord....aku gak mau bikin statemen yang bikin orang banyak meradang, kan sampean sendiri yang pesen jangan gampang gampang bikin statemen dengan dalil, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS al-Hujurat: 6)
masa mo dilanggar? kan sama aja bikin dosa besar.....satu orang aja udah berat, apalagi jutaan orang....weih benar benar ngeri...ngebayangin

Mad Bullah :
ya juga sich.... cuman saya tetep aja menilai sampean itu dungu.....cak

Cak Kasab :
lho dungunya di mana, mas?

Mad Bullah :
tempat tinggal sampean itu bukan Provinsi tauk, tetapi kampung.....hahaha....kenapa ikutan sewot?

Cak Kasab :
?????

#kedaisufikasabullah #kedaisufi #makrifat #lembagadzikirkasabullah #pilpres #islamgariskeras

Selasa, 23 April 2019

CURANG


pilpres 2019



Kedai Sufi Kasabullah jilid 33

PEMILU 2019 TEMBUS AKHIRAT
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.Pd 
(Pimpinan Pusat/Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia)

Gonjang ganjing PEMILU 2019, sudah diprediksi sebelumnya bakal ramai dan bahkan bisa berakhir ricuh, kalau Azas Pemilu Jurdil diabaikan oleh KPU dan lebih berpihak kepada kepentingan salah satu paslon tertentu.

Cak Kasab :
sudah dengar himbauan pak lurahe tadi malam di tipi, mas?

Mad Bullah :
himbauan apa ya cak?

Cak Kasab :
itu lho mas, warga kampung sini diminta oleh pak Lurahe untuk tenang, gak usah saling klaim kemenangan, menunggu hasil resmi dari kape-u saja.

Mad Bullah :
sampean gak salah denger, ta cak?

Cak Kasab :
apa, salah denger? masa cak Kasab yang dikenal intelejen nomor wahid di kampung ini salah dengar? yang bener aja...

Mad Bullah :
maksudku gine lho cak, kalau kampung ini ingin kondusif, bukan rakyatnya yang diobrak abrik disuruh tenang. tetapi KPUnya itu tuh....yang suruh tenang gak usah hiraukan tekanan tekanan dari salah satu paslon manapun atau gine aja KPUnya itu suruh kembali ke Azas Pemilu aja. titik gak pakai koma.

Cak Kasab :
emangnya kape-unya gak jurdil ya mas, kok sampean bilang gitu

Mad Bullah :
nah respon respon kayak sampean itu cak... yang bikin warga kampung ini geger. Siapa juga yang bilang KPUnya gak jujur, saya itu kan cuman nyaranin aja, kalau memang kampung dan warga disini ingin aman, damai tidak ada trush, kericuhan, kekisruhan.... caranya gampang...KPUnya saja yang harus jujur dan adil, jangan gunain cara cara kuno....karena sekarang rakyat udah pada pinter, masing masing tim paslon dan simpatisan punya hard copynya C1, jadi kalau hasilnya sampai gak cocok...itu nanti yang akan picu kekisruhan.

Cak Kasab :
ok ok, sorry mas, aku bawaannya mo marah trus, soalnya jagoanku dicurangin abis abisan, apanya aku, teman teman seperjuangan dan para pendukung gak beringas?
Kalau menurut sampean suasana panas paska pemilu itu penyebabnya, apa, ya mas?

Mad Bullah :
yo ora usah ngono toh, kasian anak, istrimu dan bagaimana dengan penilaian bangsa lain kalau kampung ini ceos? kan masih ada jalur hukum, ajukan saja kecurangannya ke bawaslu, polisi asal 2 alat buktinya ada
Kalau sampean tanya faktor penyebabnya ? ya sangat kompleklah....bahkan saya melihat kok sepertinya memang diseting kisruh kayak gitu atau emang gak tahu kalau bakal kisruh? ntar sejarah yang buktiin.

Cak Kasa :
lho lho....kok jadi mengerikan kayak gitu mas? apa akibat adanya kwik kon ?

Mad Bullah :
ya bisa juga....tetapi itu hanya salah satu pintu masuk untuk melampiaskan rasa kedongkolan aja. Dibalik itu semua, justru ada drama panjang yang membuat hati warga kampung ini menjadi temperamen, panas dan beringas.
KPU tampaknya leluasa gonta ganti aturan yang semestinya menjadi domainnya DPR/Komisi II, coba sampean perhatikan dari keputusan pemilu serentak, proses verifikasi Partai yang rumit dan melelahkan, belum istirahat sudah disambung dengan masa kampanye 8 bulan yang semuanya sangat melelahkan dan menguras energi, setelah semuanya dilalui dengan susah payah capek, ruwet lahir bathin tiba tiba partainya gak lolos masuk parlemen dihadang ambang batas suara threshold 4 %. Apa aku salah bila mengira menyengaja disetting memicu kemarahan? soalnya tingkat sensitifitas manusia sangat bergantung kepada kondisi badan yang vit dan pikiran yang damai, kalau tidak? maka rasa ketersinggungngan sangat rentan, disenggol sedikit aja sudah jadi ricuh dan kisruh...ditambah proses hitang hitung real count KPU yang kadang salah... pokoknya semuanya memicu kemarahan yang masif, katakan tensi darah warga kampung ini kisaran 180°

Cak Kasab :
contohnya seperti apa.....mas?

Mad Bullah :
kok aneh sampean itu cak, warga asli kampung sini, kok gak ngerti ngerti kebijakan pak lurahe soal pemilu, warga kampung akherat saja sudah pada tahu kalau amburadul.
Tetapi gak papa cak, kan akhirnya saya jadi tahu... kalau orang kayak sampean itu.... yang ngebuat penguasa bikin hukum semau gue, karena mereka tahu sampean gak bakalan komplin.

Cak Kasab:
ya mo gimana lagi to mas ? sampean kan tahu sendiri 70% warga kampung ini kan bodo bodo mana tahu soal politik ? tahunya bangun tidur ke sawah, ke pasar, ke laut ke hutan..semua pada sibuk denga urusan dapur masing masing, ya pantes aja kalau dibodoin, namanya ja orang bodoh..

Mad Bullah :
yo ojo ngono to cak..... kan sampean bisa nanya nanya ke anaknya yang SMA itu? hasilnya pasti bagus karena generasi muda itu masih polos dan belum mengenal tipu tipu

Cak Kasab :
boro boro nanya sama anak...., wong aku nyoblos iki, nyoblos iku yo anakku kabeh sing ngatur...alasannya udah diberi kaos, sembako dan uang...jadinya kan kasihan, gito loch

Mad Bullah :
wadooooh, repot juga kalau udah gitu... yang tua gak mau lepas dari korupsi, yang muda bersemangat untuk korupsi....mo jadi apa kampung ini?

Cak Kasab :
ya gak usah heran kayak gitu ta mas, ini sudah zamannya

Mad Bullah :
ya terusin aja sampean bilang zamannya, sampe Allah nanti yang bakal binasain sampean sak teman temannya “Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah Menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (QS. Ibrahim ayat 42)

Cak Kasab :
ya ya mas aku mo taubat....... kalau ada pemilu lagi, aku gak bakalan kayak gitu lagi

Mad Bullah :
terlambat cak cak....usiamu udah uzur, sedang pemilu masih 5 tahun lagi, yakin tah...usiamu sampai pada pemilu yang akan datang? makanya taubat cak....buat apa menang di dunia kalau diakhiratnya kalah

Cak Kasab :
doain aja mas, aku masih bisa melihat kampung ini maju dan terbebas dari orang orang yang bisanya cuman ngajak masuk neraka.

Mad Bullah :
preet... minta didoain trus, sementara sampean sendiri gak mau merubah, mana bisa ?
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka" (QS. Ar Rad ayat 11)

Cak Kasab :
?????

#kedaisufikasabullah #kedaisufi #makrifat #lembagadzikirkasabullah #pilpres

Senin, 15 April 2019

semua ibadah pamruh



Kedai Sufi Kasabullah jilid 32

SEMUA IBADAH PAMRIH
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.Pd 
(Pimpinan Pusat/Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia)

SEMENTARA WAKTU, sekalipun kita sudah tahu  berlangsung sejak lama. Dalam kehidupan masyarakat membedakan perbuatan manusia dengan 2 hal, 1. untuk kepentingan sendiri 2. untuk kepentingan orang lain atau menurut bahasa yang lebih sensitif, atas dasar lillahitaala dan ada udang dibalik batu / ada maunya

Celakanya  lagi anggapan menilai perbuatan seseorang dengan cara seperti itu, sangat sulit merubah mindset kita. Bahkan saking yakinnya tanpa dimintapun kita semua  bersedia menjadi sukarelawan, membantu pekerjaan Malaikat Rokibun Atid. menilai mana yang lillahita'ala dan mama yang naudzubillah.

Padahal apapun alasan kita dalam menafsir kegiataan seseorang dalam bertujuan semuanya salah, karena yang tahu persis, atas nawaituh apa yang diperbuat, hanya dirinya sendiri dengan Allah atau mungkin? setelah mengikuti percakapan cak Kasab dan Mad Bullah, diri kita juga menjadi salah atau bisa jadi justru menyalahkan....semua terserah kita.

Mad Bullah :
Alhamdulillah, akhirnya musholla di kampung kita selesai juga, setelah Pak Dermawan menutup semua kekurangan biayanya.

Cak Kasab :
Pak Dermawan yang mana mas?

Mad Bullah :
itu cak, yang nyaleg dari partai Kambing Hitam

Cak Kasab :
Wah kalau beliau yang bantu pasti ikhlas, lillahitaala tampa pamrih, gak kayak caleg caleg lainnya yang cuman pencitraan biar dipilih

Mad Bullah :
Emangnya ada ya cak, siatu perbuatan yang tanpa pamrih?

Cak Kasab :
Lho lho sampean itu mas, kyai cap apa kok sampek gak ngerti istilah pamrih dan ikhlas....ini pelajaran dasar dalam agama lho mas....

Mad Bullah :
ya saya juga dah tahu, cuma dasarnya sampean bilang tanpa pamrih itu, kayak apa? emangnya sampean bisa membaca hatinya pak Dermawan?

Cak Kasab :
ya walau gak bisa nebak isi hatinya mas, tapi saya sangat menyakini kalau beliau lillahitaala.

Mad Bullah :
itu namanya prasangka cak.....gak baik mastiin begitu bisa bisa dosa lho

Cak Kasab :
dosa dosa gimana sampean itu mas jelas jelas ikhlas tanpa pamrih kok dibilang pamrih, emangnya sampean juga, tahu isi hatinya Pak Dermawan

Mad Bullah :
Kalau hatinya Pak Dermawan sich..... saya emang gak tahu, tetapi kalau hatinya Allah SWT saya sangat tahu

Cak Kasab :
Masyaallah, sampean itu mas mas ....tobat mas tobat....bisa murtad lho....sesat lho....hati manusia aja sampean gak bisa baca, boro boro membaca hati Allah Yang Ghoib.....

Mad Bullah :
Begini cak, kalau Allah itu yang bilang sodeqollahul adhim, sedang manusia yang bilang itu minal khoto'

Cak Kasab :
terus.....terus....terus...

Mad Bullah :
coba sampean perhatikan firman Allah, "Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati" (al baqoroh 62)

Cak Kasab:
terus apa hubungannya?

Mad Bullah :
hubungannya ? ya berarti apa yang dilakukan Pak Dermawan itu pamrih, karena beriman kepada Allah

Cak Kasab :
lhoh, pamrihnya dimana?

Mad Bullah :
wadooooh, sampean tuh cak kok lemot banget....
pamrih itu adalah kandungan maksud yang tersirat dalam bathinnya agar memperoleh keuntungan atas apa saja yang dibuatnya..... mengharap pahala itu pamrih....melakukan bentuk kebaikan dan kemulyaan agar dimasukkan ke surga itu pamrih

Cak Kasab :
kalau begitu apa bedanya ikhlas, tidak ikhlas dan lillahitaala

Mad Bullah :
ya sebenarnya semua gak ada bedanya sich..... karena semua pamrih yang didasari atas kepentingan sendiri. cuma bedanya pamrih itu ada yang diminta sekarang (dunia) ada yang diharap kelak (akhirat) wujudnya juga macam macam ada yang berbentuk material (harta, tahta, wanita) dan bersifat immaterial (pahala, dosa, nama baik, nama buruk, surga dan neraka)

Cak Kasab :
ok....aku mulai, bisa nangkep cuman belum jangkep....coba dilanjutin

Mad Bullah :
baik, kalau begitu aku beri contoh yang sederhana aja, seperti perintah bersyahadat, sholat, zakat, puasa dan haji. seandainya setelah bersyahadat tetep tidak diakui islam sehingga semua amal ibadahnya tidak dapat pahala kemudian dimasukkan ke neraka, mau gak?

Cak Kasab :
ya terang aja, aku gak mau mas.....

Mad Bullah :
kenapa gak mau, semestinya mau dong...namanya ja tanpa pamrih.

Cak Kasab :
Lalu apa fungsinya lillahitaala mas, kalau semua dasarnya pamrih?

Mad Bullah :
Fungsinya? ya agar pahala/upah yang dijanjikan bisa diperoleh dengan utuh dan sempurna, karena proyek yang Allah tugaskan ke kita itu, dapat laksanakan sesuai kehendak Allah.
seperti sampean sebagai penjual krupuk, misalnya ada orang yang pesen satu kardus krupuk yang renyah, lalu sampean buatkan setengah kardus pakai mlempem lagi, Apa krupuk yang sampean buat itu akan diterima dan dibayar oleh pesannys? kalau tidak diterima, berarti sampean tidak lilla dengan yang memesan. Jadi lillahitaala itu adalah melaksanakan perintah dan larangan sesuai kehendak Allah, sehingga Allah berkenan memberi upah/pahala karena kita sudah melaksanakan dengan baik.

Cak Kasab :
Lalu bagaimana dengan menolong orang lain?

Mad Bullah :
emangnya ada, ya... orang menolong orang?

Cak Kasab :
sampean itu gimana......ne cak kasab, orangnya?

Mad Bullah :
lalu kenapa, maling yang kesulitan mencongkel jendela rumah tetangga, kok gak sampean tolong dipinjamin linggis?

Cak Kasab :
ngawur wae sampean itu mas, bantu mereka sama aja lakuin dosa dan masuk penjara.......
lain lagi kalau bantu anak yatim udah dapat pahala dijamin masuk surga lagi.

Mad Bullah :
Nah itu yang namanya pamrih.....

Cak Kasab :
?????

#kedaisufikasabullah #kedaisufi #makrifat #lembagadzikirkasabullah #ibadah #hakikat