Kedai Sufi Kasabullah jilid 34
PROVINSI GARIS, TITIK, KOMA KERAS
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.Pd
(Pimpinan Pusat/Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia)
PEMILU 2019 patut dicatat, sebagai yang terhebat di jagat raya ini, gonjang ganjing dari sebelum, saat dan selesai, tetap saja tidak pernah mau berakhir, selalu update. utamanya isu isu yang membuat semua terhenyak, miris mendengarnya seperti perkara curi start, money politik, kampanye hitam, quick count,maraknya kecurangan, people power dan yang paling anyar Provinsi Islam Garis Keras.
Awalnya semua rakyat pada gembira, ketika Pemilu Serentak 2019 telah dilaksanakan, bukan gembira karena telah menyoblos? melainkan gembira karena setelah itu, dimungkinkan bisingnya hiruk pikuk isu politik yang berpotensi kisruh dan ricuh bakal berakhir, nyatanya tidak....justru suhu politik semakin membara.
Mad Bullah :
pagi pagi bukannya ceria, malah sampean cemberut kayak benang kusut...cak
Cak Kasab :
gimana gak cemberut mas, orang propinsi kita dibilang golongan islam garis keras....ayo siapa yang gak marah? Apalagi disampaikan disaat rakyat pada sakit hati, kecewa dengan hasil quick count dan maraknya kecurangan.... sungguh gak tahu perasaan blaasss...! bikin statemen gak tahu waktu dan saat
Mad Bullah :
emangnya kenapa, cuman dibilang gitu aja udah sewot.....semestinya sampean itu kekeh, mau dibilang provinsi islam garis keras kek, provinsi islam koma keras kek, provinsi islam titik keras kek, kok diributin? Anggap aja kembang api di pesta demokrasi, sekalipun bunyinya memekakkan telinga, terasa mengejutkan hati, tetapi dilihatnya kan tetep indah juga
Cak Kasab :
wah berlagu sampean mas, kayak hatimu benda mati aja keras gak punya perasaan.
Gimana aku gak marah mas...... sebutan itu kan sama aja dengan ngebuli warga kampung kita yang udah lama dikenal akhli sunnah wal jamaah atau setidaknya muhammadiyah.
Mad Bullah :
apa urusannya....soal kecil kayak itu aja, dibikin heboh, ntar yang bikin statemen malah tambah bangga, kesohor....dan viral bisa bisa kesemsem buat statemen baru, yang lebih ekstrim lagi biar kita tambah meriang dan meradang
Cak Kasab :
Tidak sesederhana itu mas, soalnya penilaian itu dampaknya sangat luar biasa buruknya, paling tidak bisa bikin perpecahan provinsi, bikin ekonomi rakyat kita tambah melarat, bikin persatuan dan kesatuan nasional koyak bahkan bisa bisa terjadi ceos lho mas
Mad Bullah :
lho lho kok jadi krusial gitu urusannya.....
Cak Kasab :
coba sampean pikirkan, gimana gak bikin kacau?
kita mo main ke sanak fameli yang ada di luar provinsi, bisa dicurigai dan diawasi,
mau ngelamar kerjaan ke perusahaan di provinsi lain, gak diterima karena pada takut.....gimana gak tambah rusak ekonomi kampung kita mas kalau angka pengguran bertambah, belum lagi orang orang kita yang kerja, yang kuliah di perusahaan, komunitas, perkantoran, organisasi, universitas pasti mereka dikucilkan, sulit dapat job dan kalau mereka gak bisa mengendalikan emosi bisa bisa bentrok antar kelompok lho....
Sampean masih ingat Amerika kan? kenapa orang orang imigran yang mo kerja, suaka politik, kuliah ke sana dengan nama nama berbau islam diperketat bahkan ditolak?
Mad Bullah :
emangnya kenapa?
Cak Kasa :
ya....karena ada statemen orang yang gak punya perasaan mengatakan bahwa teroris itu indentik dengan islam, akibatnya semua imigran yang datang diseleksi sangat ketat
Mad Bullah :
ternyata sampean itu pinter juga ya cak, analisanya tajam terpercaya, rasa sosialnya tinggi
Cak Kasab :
lho lho....gimana sampean itu mas, aku ini walau bodho bodho gini, punya akal dan pikiran waras, jadi kalau ada hal hal yang mengarah kepada penistaan dari pemikiran orang orang gak waras aku tetap meresponnya dengan waras, agar gak ketularan dungunya
Mad Bullah :
ya tetapi dengan orang yang bikin statemen propinsi islam garis keras, kan udah dijelasin cak, kalau itu cuman istilah biasa aja gitu loch......kayak konservatif, progresif, garis moderat, garis keras yang akrap dipakai dalam ilmu politik, kayak orang madura, orang Aceh yang disebut sebut sebagai term keras.
Cak Kasab:
enak aja bilang gitu, apa mereka tahu persis situasi dan kondisi SDM rakyat mayoritas? boro boro istilah politik..... kita sedang dipermainkan politik saja gak merasa.....mikir dong jangan intelektualnya bikin kita gak intelek.
Mad Bullah :
wadooooh, susah juga ya kalau udah gitu.......
pantesan sampean sewot banget.....
terus terang ya....sampean itu benar benar gak disangka sangka, sekalipun sekolah esdepun gak lulus, tetapi nalar sampean ngelebiin pola pikir para profesor..
ck.....ck....... saya benar benar gak nyangka...sama sekali
Cak Kasab :
wah, bilang gitu lagi? berarti sampean itu mulai tadi belum percaya 100% ya mas? kalau aku ini emang pinter, hehe kelihatannya aja bodoh, padahal aku ini pinternya orang....kata pak doel akhlinya akhli, cord of the cord....aku gak mau bikin statemen yang bikin orang banyak meradang, kan sampean sendiri yang pesen jangan gampang gampang bikin statemen dengan dalil, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS al-Hujurat: 6)
masa mo dilanggar? kan sama aja bikin dosa besar.....satu orang aja udah berat, apalagi jutaan orang....weih benar benar ngeri...ngebayangin
Mad Bullah :
ya juga sich.... cuman saya tetep aja menilai sampean itu dungu.....cak
Cak Kasab :
lho dungunya di mana, mas?
Mad Bullah :
tempat tinggal sampean itu bukan Provinsi tauk, tetapi kampung.....hahaha....kenapa ikutan sewot?
Cak Kasab :
?????
#kedaisufikasabullah #kedaisufi #makrifat #lembagadzikirkasabullah #pilpres #islamgariskeras
membuat pernyataan mmg kudu teliti n hati2 agar terhindar dari mudharat, apalagi yg berstatement adalah sebagai tokoh. terimakasih Guru
BalasHapus