Profil

Kamis, 25 Agustus 2016

Kedai Sufi Kasabullah Jilid 7

ANGKA KEMATIAN AKIBAT TIDAK MEROKOK AKAN NAIK

oleh : R. YUDHISTIRA RIA,MPd

Kendati Cak Kasab dan Mad Bullah bukan anggota Dewan yang terhormat di senayan, tapi kesibukan mereka melebihi Dewan Terhormat yang asli. Cak Kasab dengan cermatnya membaca koran eceran yang baru saja dibeli, sedang Mad Kasab lebih memilih jadi pemirsa tipi Breaking News, Anehnya walau media informasi yang diperhatikan mereka tidak sama, akan tetapi keduanya sama-samanya tertarik dan serius mengikuti tranding topik Harga Rokok yang rencananya akan dinaikkan menjadi 50 ribu perak.
“PRAAK......DIBANTINGNYA KORAN KE MEJA.....
Cak Kasab :
Juamput......apa-apaan pak lurah ini, bikin kebijakan kok gak populer blaas...
Mad Bullah :
Lho...lho...lhoooo, ada apa cak... “adha’ ombak adha’ angin” (tidak ada ombak, tidak ada angin) kok tiba-tiba sewoot begitu ?
Cak Kasab :
Gak sewot gimana mas, kalau harga rokok dijual 50 ribu.....eh?
Mad Bullah :
Oh awakmu sewot karo wacanane......harga rokok ta? Emangnya kenapa cak, kan apik toh?
Cak Kasab :
apik apane mas.......sampean ne ngawur wae........, penghasilanku jualan krupuk itu lho mas, belum karuan dapat 50 ribu, lak awakku gak merokok tak mas? opo sampean juga gak mikir....
Mad Bullah :
ya mikir sich.......kalau gak mikir lak wong gendeng..... cuman apane sing dipikir? Orang itu baru wacana......lagian ngapain juga dipikir kalau lurae wes mutusno gitu......tiwas makan ati aja.
Cak Kasab :
ya gak gitu tah mas, kita itu kan bagian dari demokrasi, lurah iku sing milih lak awak-awak ta ? masa gak mikir titik wae......ojo ake-ake biar gak kblinger
Mad Bullah :
justru rencana itu karena pak lurae suka mikirin kita, gimana caranya awak-awak iku gak merokok kayak pak lurae......biar sihat
Cak Kasab :
Yo embuh mas, kalau pak lurae mikirno awake dewe.....
Mad Bullah :
Lhoh kok malah awakmu jadi putus asa cak?
Cak Kasab :
Abis mau gimana lagi mas? sampaean yo ngono....tadi nyaranin jarno wae
Mad Bullah :
hehehe saya cuman ngetes aja......., sampaean itu termasuk pejuang atau perlu diperjuangkan...?
Cak Kasab :
Ngene lho mas, walau sampean iku bukan guru spiritualku cuman setiap keputusan sampean saya hormati lho mas
Mad Bullah :
Yo...yo....wes ngerti, maksud saya gine cak, mengapa setiap kita mernyikapi isu-isu yang belum tentu menjadi kenyataan itu kok selalu disertai dengan emosi sampe gebrak-gebrak meja segala,unjuk rasa,bakar ban. Padahal pak lurae sing ngomong kuwi, yo wes turu angrem....lak rugi dewe awak-awak iki cak?
Cak Kasab :
ya juga.....sich mas, Cuma apa mo dibiarkan gitu saja, gimana nanti kalau jadi kenyataan mas?
Mad Bullah :
sampean itu cak jangan berpikir....kalau yang mikirin harga rokok bakal naik itu cuman kita berdua aja, banyak lho cak yang merasa terganggu,terancam baik bersifat pribadi maupun ditunggangi politik, kayak lurae iku gurung karuan juga maksute iku opo? Urusan pribadi,ekonomi,kesehatan atau politik gak ono sing werruh....cuman pak lurae aja sing tahu, he...he...mo takon wonge wes turu.....cak cak, sing sik umek lak awak-awak rakyat kecil iki
Cak Kasab :
haha sampean mas...mas kayak pak lurae tidur selamnya aja, sampe putus asa sing arep takon.....yo besok kalau sudah bangun ditanya to.......
Mad Bullah :
Yaya...pasti saya tanyakan pada pak lurae alasane apa,tujuannya apa,manfaatnya apa,dan caranya gimana?
Cak Kasab :
na itu namanya warga kampung sing apik............
Mad Bullah :
Tapi cak, kalau kita mo menghadap ke pak lurae.....harus siap dengan segala konsep baik dan buruknya, gimana kalau kita diskusikan terlebih dahulu.... ntar hasilnya tak sampaikan ke pak lurae, apo ae keberatan sampean cak....
Cak Kasab :
ya yang jelas awakku bakal sulit ngerokok karena harganya mahal......mas
Mad Bullah :
wes wes sampean iku cak tetep wae, sing dipikirno awake dewe trus......sekali waktu yo mikirno anakku Rakhman yang kerja di pabrik rokok iku lho cak.......
Cak Kasab :
lho emangnya Rakhman iku ngrokok juga ta mas?
Mad Bullah :
bukan gitu cak, anakku lak kerja di pabrik rokok ta? Kalau harganya rokok mahal, kan banyak yang gak beli, kalau udah banyak yang gak beli berarti pabliknya bakal bangkrut, kalau dah bangkrut berarti anakku lak di PHK tah cak......yo jadi pengangguran lagi...tambah banyak nanti anak kampung sini yang jadi pengangguran....
Cak Kasab :
yo....yo bener juga mas......mek ngono Rakhman sak konco-koncone yang ratusan ribu iku bakal jadi pengangguran ya....mas? Berarti kampung kita bakal jadi kampung pengangguran pertama di dunia mas.......Disamping itu mungkin pak lurah lupa mas, kalau kampung kita sing apik ini banyak dibantu oleh pabrik rokok sebelah......pokoknya menurut aku jasa rokok itu banyak membantu pembangunan dan mengurangi angka pengangguran mas, walau disisi lain juga tetep ada kelemahannya bagi kesehatan warga sini mas
Mad Bullah :
Nah justru masalahnya bersumber dari situ cak.....akibat laporan dari staf lurah yang ngelaporin kalau warganya banyak mati karena rokok, katanya setiap perjamnya ada 46 warga tewas akibat merokok atau sekitar 1.127 orang perhari......
Cak Kasab :
akh masa iya sich mas? kayaknya warga kita tambah banyak aja ya mas?
Mad Bullah :
embuh namanya aja laporan, ya kayak vaksin aja....ada yang asli ada yang palsu
Cak Kasab :
lho apa tujuannya laporan itu kok dipalsu mas?
Mad Bullah :
Ya aslinya saya gak tahu juga sich cak......cuman menurut saya kalau gak ada laporan apa-apa kan dianggap stafnya gak kerja cak, padahal gajinya staf lurah itu besar-besar...cak
Cak Kasab :
gimana mas sampean kok bisa berpendapat begitu?
Mad Bullah :
Abis mo bilang gimana lagi....orang hampir setiap stafnya ngelaporin klaim kematian atas tugasnya masing-masing, ne contohnya dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia bilang kalau dalam setiap 1 jam ada 46 warga yang tewas akibat rokok,kalau satu hari kan berarti warga kita yang meninggal 1.127orang, dari stafnya BNN tiap hari katanya ada 50 orang tewas akibat narkoba, dari WHO bilang kalau setiap harinya 1000 pemuda di bawah 25 tahun tewas karena kecelakaan lalu lintas, iku belum laporan KNKT atas usia dewasa yang juga mati kecelakaan di udara dan lautan, belum lagi Departemen Kesehatan yang mati karena demam berdarah,HIV/AID,Flu Burung, belum alagi dari Yayasan Jantung Indonesia, HAM,KPAI Kepolisian,SAR......pokoknya kalau mereka semua memprosentase angka kematian sesuai bidangnya abis cak warga kita......
Cak Kasab :
Tapi mas...kok kenyataannya tetep aja ya mas penduduk kampung kita terbanyak?
Mad Bullah :
Mbuh mungkin Jilangkungnya kale cak....hahaha......
Cak Kasab :
Terus gimana mas menurut analisanya sampean?
Mad Bullah :
Menurut saya? Ya dibiarin aja kayak kemaren-kemarennya........kalau emang kelurahan peduli ma warganya, dibuatin vitamin aja bagi warganya yang jadi pecandu rokok, sebab kalau udah jadi pecandu percuma dikutbai,dicemain,disosialisasi dikampayekan anti rokok.....ya kayak hidung belang yang udah asik di tempat pelacuran percuma diceramaindisosialisasi dikampayekan bahaya HIV/AID karena alam pikirannya sudah dikuasai oleh kesenangan dan kenikmatan. Dalam fase seperti itu yang baik diberi kondom dan disuntik anti penyakit kelamin aja...lama-lama kalau tenaga dan usianya udah renta kan udah berhenti dengan sendirinya, Nah sedang generasi muda yang belum terlanjur datang ke tempat pelacuran saja yang diceramai,disosialisasi tentang bahayanya HIV/AID. Begitu juga dengan perokok yang terlanjur madat....diberi vitamin dan vaksin anti kanker paru-paru atau bekerja sama dengan pabrik rokok untuk memberi simultan pada setiap batang rokok agar secara bertahap agar tidak berselera untuk merokok....Sedang kepada generasi Penerus/pelajar/pemuda gencarkan terus Kampanye bahaya merokok....... toh walaupun nanti pabrik rokok tetep bangkrut, tetapi kan bangkrutnya secara bertahap, buruh sudah pada pensiun dan pabrik mulai tidak ada rekrutmen lagi karena sudah mulai pailit sedang penguasa akan memilih usaha lain........
Cak Kasab :
Boleh juga masukan dari mas Bullah ini, lalu bagaimana untuk menyakinkan pak lurah nanti?
Mad Bullah :
Ya saya akan bilang ke pak lurah, kalau kebijakan menaikkan harga rokok sekedar menekan angka kematian, justru yang akan diperoleh nanti jumlah kematian semakin membengkak....
Cak Kasab :
lho.....lho...lho kok jadi ngono tak mas?
Mad Bullah :
La ya tah.....gimana kematian gak tambah membengkak? Kalau angka pengangguran semakin banyak kan banyak yang mati kelaparan, kalaupun berusaha bertahan hidup paling memilih jalur kriminilitas perampokan,pencurian,penjambretan,pembalakan yang tidak segan-segan menghabisi korbannya, sedang buruh wanita kalau sudah terpaksa akan memilih PSK dipinggir jalan yang rentan dengan penyakit HIV/AID yang juga berujung kematian, belum lagi mereka yang biasa merokok....tentunya akan memilih rokok-rokok tingwe (nglinting dewe) di kaki lima yang nilai TAR-nya tidak terkontrol mengakibatkan jumlah penyakit kangker dan jantung semakin membengkak yang akhirnya juga akan menambah jumlah kematian dan yang paling saya takutkan........
Cak Kasab :
Apa mas yang sampaean takutkan?
Mad Bullah :
Saat tembakau pada naik.......bisa jadi penjual daun ganja kering berspekulasi menjual dengan harga murah.....dan disaat semua orang pada ketagihan.......disitulah kelurahan kita akan kena batunya
Cak Kasab :
???
Diposkan oleh R. Yudhistira Ria,M.MPd Pimpinan Pusat - Guru Besar Lembaga Dzikir Istiqomah Kasabullah Indonesia
SukaTunjukkan lebi

Jumat, 19 Agustus 2016

Kedai Sufi Kasabullah jilid 6


JANGAN BUAT KHUSUK KALAU INGIN KHUSUK

Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd *)


Cak Kasab kayak cacing kepanasan aja kalau shohibnya Mad Bullah, tidak tampak batang hidungnya nongkrong di Warung Hidayah, beberapa batang rokok disedotnya dalam-dalam seraya meluruskan sorot matanya ke pematang sawah yang biasanya dilewati Mad Bullah. Sesekali untuk mengusir rasa jenuhnya dilihatnya semua tulisan-tulisan dari Lembaga Dzikir Kasabullah, entah apa yang dibaca, kadang menggelengkan kepala, kadang tersenyum.......
Pemilik warung :
Cak-cak sampean kayak oreng sinting (orang gila) aja.....cengar-cengir.....kadibik (sendirian)
Cak Kasab :
ine lho bukne......lagi baca halaman face book @kasabullah, asik banget ngebahasnya gak suka bid’ah-bid’ain ibadah orang lain, apalagi sampai nyalain..Jadi tentrem ngebacanya.. rasa capek setelah keliling jualan krupuk langsung hilang kayak kesiram air es, sejuk banget... Sing males iku bukne...udah dagangan gak laku....baca-baca di media sosial isine ngriktik ibadahe wong lio ... wes..wes ngala-ngalaen gusti Allah, gak pokro.....
Pemilik warung :
Ya sama cak......saya kalau lagi sepi pembeli biar gak mengeluh sama gusti Allah, sukanya buka-buka internet @makrepot
Cak Kasab :
Apaan @makrepot itu bukne.....?
Pemilik warung :
Ya sama aja cak...., dari Lembaga Dzikir Kasabullah, Cuma bedanya kalau di @makrepot itu disajikan dengan gaya dialogis, asyik cak.....lucu tapi mendidik... jadinya buat kita cepet paham..kalau Dakwah Islamiyah Kasabullah, itu lak buat orang-orang pinter cak... .kita ike lak wong bodo ta...tambah gak paham apa itu artikel, apalagi gunain bahasa yang ilmiah ...mana ngerti cak cak... coba buka @makrepot..entar. kan awakmu kudu guyu
Cak Kasab :
ok..ok... entar tak coba....... ngomong-ngomong Mad Bullah kemana,bukne?
Pemilik warung :
Tadi ada sich.......cuman tiba-tiba Mad Bullah pamit pulang, katanya mau bales face booknya Fajjri Ismu yang tanya "sulitnya khusuk dalam sholat...itu
Cak Kasab :
Berarti Mad Kasab gak bakalan mrene lagi ya bukne?
Pemilik warung :
Sampean iku cak...cak.....masa aku ini istrinya...kok tanyanya detel banget...yo embuh...bok yo ditelpon wae...... kalau emang penting........
Cak Kasab :
oh iya......ya bukne...pinter awakmu....”mathor sakalangkung....apa sakalangkong ya? pokoknya makasih dech......intinya
*Tak lama kemudian Cak Kasab udah tersambung dengan Mad Bullah
Cak Kasab :
Assalamualaikum wa rokhmatullahi wa barokatuh.........Mas Bullah..
Mad Bullah :
Wa alaikumussalam wa rakhmatullahi wa barokatuh......,nah gitu dong kalau menyampaikan salam yang bagus......
Cak Kasab :
ha...ha...ha...kan mas Bullah yang bimbing.........ucapain salam yang bener,
Mad Bullah :
hm......bisa aja sampean iku cak cak ... Dungaren cak telpon saya..... ada apa.....?
Cak Kasab :
Ine lho mas, kata buk Marlena sampean lagi mo ngejawab pertanyaan Fajjri Ismu, bagaimana caranya agar sholat kita bisa khusuk...tolong jelasin mas....aku kan juga ingin khusuk ta mas
Mad Bullah :
ya....ya sebenarnya gine cak “ yang ngebuat sholat kita merasa gak khusuk itu siapa? kita sendiri kan? dengan selalu mengembangkan perasaan aneh seolah-olah sholatnya gak khusuk. Padahal kita sendiri itu lho cak...... gak tahu khusuk itu kayak apa? kok bisa-bisanya bilang gak khusuk? Sementara kalau menukil firman Allah “ Peliharalah semua sholat(mu) dan (peliharalah) sholat wustha. Berdirilah karena Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu’.” (Q.s. Al-Baqarah: 238) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya.” (Q.s. Al Mu’minun: 1-2)
Cak Kasab :
ya juga.......ya mas, kenapa kita cari sulit sendiri? Dengan ngejar-ngejar istilah khusuk kayak yang jadi tim penilai sholat kita orang lain aja. bener iku mas, kita sendiri yang cari sulit.sip.. sip
Mad Bullah :
La..iya wong ayatnya jelas kok, bahwa yang dimaksud khusuk itu adalah “tumakninah” atau konsen kepada apa yang sedang dikerjakan, kalau sholat ya sholat gak usah mikirin lainnya. Saat iktidal ya ittidal jangan buru-buru rukuk, saat rukuk jangan buru-buru sujud,saat sujud jangan buru buru salam....Kalau semua dilakukan dengan terburu-buru, kan berarti masih ada kegiatan lain yang dianggap lebih penting dari sholat? Dalam ayat lain juga dijelaskan “beruntung bagi orang beriman yang khusuk dalam sholatnya” maksudnya banyak orang beriman tapi melalaikan waktu sholatnya dan lebih memilih khusuk pada urusan lain. Coba sampean renungkan ayat ini sebagai penjelas arti khusuk "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Jumuah : 9) Himbauan untuk segera meninggalkan jual beli sebagai bukti, bahwa manusia lebih khusuk dengan dagangannya dibanding sholatnya
Cak Kasab :
tapi mas, kan Allah membolehkan mempersingkat sholat, kalau emang kita ada kepentingan?
Mad Bullah :
Bagus...bagus....dari situlah kita perlu banyak belajar lagi untuk mengindentifikasi atau memilah milih tentang landasan hukum / dalil atas apa yang kita perbuat. kalau Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan hukum bagi orang yang berpegian (terikat waktu akomodasi) “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar salatmu, jika kamu takut di serang orang-orang kafir” (An-Nisaa’: 101) maka sekalipun sholat yang dikerjakan terbilang “terburu-buru” karena dipersingkat ya tetap saja halal/ tumakninah /khusuk karena patuh kepada petunjuk Allah. Akan tetapi apabila karena keakuhan kita tetap memaksa-maksa melakukan ibadah sholat secara normal agar pahalanya lebih besar, justru yang didapat dosa kerena tidak patuh terhadap petunjuk Allah dan juga tidak akan pernah mencapai kekhusukan karena sholatnya dilakukan dengan terburu-buru. Anggapan sebagian ummat islam yang menyakini bahwa sholat atau ibadah lainnya yang dikerjakan dalam keadaan normal pahalanya lebih besar. sekalipun kita dalam keadaan sakit atau bepergian, sungguh sangat keliru karena yang membuat aturan itu Allah. Seperti halnya hukum sholat bagi orang yang sedang sakit (duduk,berbaring dan isyarat) lalu kita anggap pahanya kecil, sehingga harus bersusah payah melakukan sholat ala orang sehat yaitu berdiri (normal), Bagaimana pahala bisa diperoleh? belum apa-apa sudah jelas melakukan dosa 1. Tidak taat,atas perintah Allah yang menetapkan hukum sholat bagi orang sakit 2. Tidak bisa mencapai kekhusukan karena saat melakukan gerakan ibadah sholat baik saat berdiri,rukuk,sujud maupun salam ada bagian-bagian rasa sakit yang dirasakan sangat mengganggu dan membuyarkan kekhusukan.
Itulah bukti-bukti kesombongan nyata yang sering kita lakukan, dengan alasan lebih sempurna apabila dikerjakan secara mormal,padahal aturan Allah itu sudah terukur dengan kondisi ybs.
Cak Kasab :
Jadi inti dari sholat khusuk itu....., adalah sholat yang dilaksanakan sesuai dengan syara’nya ya mas? maksudnya kalau tidak berpergian jangan dibuat grusa-grusu/tumakninah saja dan kalaupun bepergian lakukan sesuai dengan ketetapan Allah yaitu di jamak atau diqosor. Sedang bagi yang sakit sesuaikan dengan kondisi kesanggupan tubuh saat mau sholat (berdiri,dudu,berbaring atau isarat), lalu bagaimana dengan bimbingan guru-guru kita yang mengatakan kalau sholatnya ingin khusuk jangan ingat apa-apa alias “suwung” ?
Mad Bullah :
Tepat sekali.....Sedang yang kedua, itulah yang dimaksud “pendapat”....yaitu suatu upaya manusia apakah itu mursid, kyai, ustad,cendekia yang mencoba mengevaluasi,menelaah dan mengindentifikasi suatu ibadah, kemudian hasilnya ditawarkan kepada kita. Apakah dalam bentuk ceramah maupun Kitab. Kita sebagai orang awam/muallaf biasanya yayo-yayo wae dan langsung menjadikan “kitab” hasil evaluasinya itu sebagai hal utama dan sakral, melampaui kebenaran Al Quran dan Hadits itu sendiri. Dengan saling berargumentasi menurut kitab ini menurut kitab itu. masing-masing orang menyakini kehebatannya...Padahal semuanya karangan manusia, penganut kitab-kitab produk manusia itulah yang membuat peluang penganutnya saling menghebat-hebatkan kitabnya dan saling melemahkan dengan menbid’ah-bid’ahkan. Lupa kalau asal muasal kitab itu awalnya seperti saya ini, menulis atas suatu kajian berdasar kemampuan ilmu yang dimiliki kemudian di share ke publik. Kemudian dengan orang dijadikan pedoman dengan harga mati Coba perhatikan saat saudara kita berdebat kan yang dijadikan literatur/pedoman kitab-kitab produk mereka, Jarang kan... yang saat berdebat menyebut al Quran dan Hadits Rosululluh SAAW
Cak Kasab :
Masyaallah mas kok malah bulu kudhukku jadi merinding mendengar penjelasan sampean....
Mad Bullah :
la ya, coba cacak merenung bentar aja, Sering kan kita dapat arahan dari guru yang menganjurkan kalau sedang sholat jangan sampai mengingat apapun agar mencapai kekhusukan....aneh kan? Kalau tidak mengingat apapun lak berarti menghilangkan kesadaran lalu apa bedanya dengan meditasi? Sedang Allah mengharap kita justru untuk mengingatnya “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha : 41)
Lalu ada lagi guru kita yang menyarankan untuk mencapai kekhusukan, maka sholatlah seakan-akan di masjidil haram... nah anjuran semacam itu justru akan membuat kita semakin gila aja, bagaimana tidak? boro-boro membayangkan sholat di masjil haram, sholat di istiqlal aja gak..bagaimana bisa kita terima begitu saja sebagai cara mencapai kekhusukan? Apakah karena ada haditsnya? “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik 1000 shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih baik 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad) jangan hantam kromo begitu dong, semua bergantung riwayatnya...
Bahkan ada juga yang menyarankan untuk mencapai kekhusan dalam sholat cukup membayangkan lafal Allah....padahal Allah itu tidak bisa diserupakan dengan apapun.....pokoknya ribet banget dech, menyikapi pendapat orang yang fanatik maindead
Cak Kasab :
ya bener mas ribet banget........lalu bagaimana mas dengan guru kita yang menjelaskan sholat khusuk itu adalah sholatnya orang yang mengerti arti dan maknanya dari setiap yang dibaca?
Mad Bullah :
ya...ya...ya begitulah semakin dicari atas sesuatu yang kita sendiri tidak pahami maksudnya, semakin pusing....konyol dan dungu aja. Bagaimana tidak kalau itu benar-benar bersifat harus, maka hanya orang timur tengah saja yang mencapai kekhusukan sebab mereka pasti tahu arti dan maknanya, sedang ummat islam di luar negara arab ya terbilang sulit, karena bacaan sholat itu dinamis bergantung kebiasaan siapa yang membiasakan, misalnya kita hanya tahu maknanya surat al ikhlas, sementara saat kita bermakmum kepada imam yang membacakan surat Al Jumaah, apakah selama imam itu membaca Surat Jumaah lalu kita tersingkirkan dari nilai kekhusukan lantaran tidak tahu arti dan maknanya? Sedangkan surat dalam al Quran itu ada 114 terdiri dari 6666 ayat, semakin pusiing kalau dipikirkan. Apa kita harus sholat sendirian saja di rumah, karena dari surat-surat yang ada hafalnya cuma al ikhlas? Lalu bagaimana dengan anjuran Allah, agar sebisa mungkin sholat berjemaah dengan iming-iming pahala 27 derajat dibanding sholat sendian? Itulah jawaban yang sebenarnya atas kehebatan pendapat-pendapat yang kita jadikan jaminan kekhusukan? Lalu kita membelanya mati-matian bahwa itu yang terbaik?
Cak Kasab :
Subhanallah.....saya sekarang kok jadi nyesel ya mas nglakuin upaya khusuk dengan saran-saran yang dulunya aku anggab hebat ternyata begitu adanya, makanya mas setiap aku sholat kok selalu tambah kacau aja merasa gak khusuk terus....dan ketidak kekhusukan itu bukan lantaran apa? Ya karena terlalu memikirkan pesan-pesan guru yang gak pernah dicapai seperti apa yang disarankan guru agar saat sholat gak ingat apa-apa. Padahal dengan pikiran kosong justru seenaknya saja para syaitan menyusup مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ Min syarri lwaswaasi lkhannaas “dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi”. Menerapkan pesan guru berikutnya agar tahu maknanya,kadang tambah kacau/gak khusuk juga, karena ada beberapa bagian yang lupa artinya hingga tercenung di situ, guru berikutnya lagi dengan cara membayangkan lafal Allah, kadang yang tampil buanyak banget ada yang dari cangkang kerang,manik-manik,kaligrafi pokoknya tambah gak khusuk dech mas...lalu yang terakhir aku juga ikutin agar merasa sholat di masjidil haram ne tambah kacau lagi mas, sebab aku hanya mengenalnya lewat poster...saat konsen merasa berada di bawah lampu ngantung, malah justru mengingat-ngingat di poster itu terbuat dari emas apa perunggu ya...ya pokoknya gak khusuk kayak gitu-gitu terus.........Sekarang gine aja mas, kan mas Fajjri Ismu teman face bookmu tuh tanya bagaimana caranya sholat bisa mencapai kehusukan, mas mau jelasin gimana?
Mad Bullah :
Baik yang pertama kita pahami arti khusuk yang sebenarnya secara ilmiahnya maupun secara istilahnya “khusuk” menurut Imam Ibnu Abbas dari sisi maknanya adalah tenang. Sedang dalam istilah ulama fikih disebut thuma’nînah (tidak tergesa-gesa). Dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud khusuk itu adalah shalat yang ditegakkan dengan tenang dan tidak terburu-buru. Sehingga siapa saja yang menunaikan ibadah sholat dengan cara tergesa-gesa maka sedikitpun tidak akan pernah merasakan nikmatinya sholat. Seperti halnya disaat kita makan, selezat apapun menu makanan yang disajikan kalau kita menyantapnya terburu-buru seakan-akan ditinggal pesawat, maka lezatnya makanan itu tidak akan pernah dirasakan sedikitpun, karena akal dan pikirannya kita sudah dikuasai oleh lebih pentingnya ditinggal pesawat, sedang yang dimaksud sholat tidak khusuk apabila saat sholat masih terpecah dengan urusan lain selain dari mengutuhkan sholat itu sendiri.
Cak Kasab :
ok mas...sekarang aku udah mulai paham, tetapi itu kan hanya teorinya saja...sekarang tekhnisnya bagaimana?
Mad Bullah :
Tekhnisnya? Ya buang saja semua pesan-pesan yang menjadikan sampean.... “maunya khusuk malah menjadi semakin tidak khusuk”, diantaranya mempermasalahkan khusuk itu sendiri yang aslinya sampean itu tidak tahu....ibarat ada orang bercerita vampir itu giginya tajam dan menghisap darah? Lalu ada apa dengan sampean cak.... kok tiba-tiba begitu takutnya seakan-akan giginya yang tajam itu akan menggigit lehernya...sampek-sampek sampean udah mesen pelindung leher dari besi...... masih tetep ragu dan ingin memesan pelindung leher yang lebih kuat terbuat dari baja? Padahal kenyataannya Vampir itu siapa? makluk ghoib yang tidak akan pernah bisa melukai tubuhmu yang kasar itu barang sedikitpun....begitu juga dengan khusuk dalam sholat, buat apa berpayah-payah mengikuti petunjuk kekhusukan. Kalau kenyataannya yang dimaksud khusuk itu suatu kondisi manusia yang disaat melaksanakan ibadah sholat benar-benar merasa sedang sholat dan menikmati dengan kelezatan batin, tidak mau terganggu oleh apapun dan siapapun baik sir maupun syahadah dengan cara berprilaku unggul dalam sholatnya tidak terburu-buru, tepat waktu (rentang waktu yang disediakan) tepat rukun dan syara’nya serta tidak memikirkan hal-hal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan sholat, misalnya rumah sudah dikunci apa belum,warung saat ditinggal ada pembeli yang menunggu apa tidak? itulah contoh-contoh yang membuat sholatnya tidak khusuk. Memikirkan sesuatu dalam sholat bukan tidak boleh, Boleh asal yang dipikirkan itu ikhwal sholat sendiri..dari urutan niat setelah ini baca surat apa,setelah itu gerakannya begini,setelah ini gerakannya apa....termasuk juga menghitung jumlah rokaat yang sudah dan belum dikerjakan
Cak Kasab :
gine-gine ae mas......sampean cerita bagaimana kalau sampean sholat aja dari awal hingga akhir entar aku .....copy paste aja....
Mad Bullah :
Baik, biasanya saya sebelum melakukan ibadah sholat membiasakan diri membaca surat An Nas 1x, dengan suatu harapan untuk memotivasi diri agar perasaan merasa utuh,aman dan tenang dari godaan manusia dan bisikan jin saat melakukan sholat, selanjutnya saya membangun keyakinan bahwa Allah sudah berada dihadapan saya, ”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 186) dengan keyakinan bahwa Allah sudah ada, segala sesuatu yang saya kerjakan pasti diperhatikan dari soal sikap (gerakan sholat) sampai ucapan (doa). Ya kalau boleh diumpamakan seperti saat kita menghadap panggilan Atasa di tempat kerja itu....... Apa yang bisa kita tunjukkan disaat itu? Tidak ada, kecuali sikap pasrah dengan terus memperindah sikap,menundukkan kepala dan mengendorkan seluruh otot-otot agar tidak nampak menantang dan meremehkannya,saat berniat seakan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan saya kepada beliau, saat berdoa seakan sedang berkata-kata sehingga suaranya sendiri saja yang didengar dengan penuh harap disetujui serta menunggu dengan sabarnya sampai semua urusan selesai, Assalamualaikum warakmatullah.....
Cak Kasab :
Baik...baik..... makasih ya mas, nich udah ada bunyi tiiiiiit, pulsanya mo abis... Assalamualaikum wa eakhmatullahi wa barakatuh
Mad Bullah :
Wa alaikumusssalam wa rakhmatullahi wa barakatuh......bagi kita semua
Diposkan oleh R. Yudhistira Ria,M.MPd Pimpinan Pusat - Guru Besar Lembaga Dzikir Istiqomah Kasabullah Indonesia#sholatkhusuk#makrepot#kasabullah

Rabu, 17 Agustus 2016

Kedai Sufi Kasabullah jilid 5


MERDEKA, SETENGAH MATI
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd *)
Hampir semua warga kampung membanjiri alun-alun “adopalang” desa Hasanah, satu-satunya tempat luas di kampungnya untuk berkumpul merayakan pesta kemerdekaan ke 71. Segala bentuk hiburan dan perlombaan yang kocak dan meriah digelar. Dari lomba makan krupuk sampai lomba sepak bola bapak-bapak berpakaian ibu-ibu. Sesekali untuk menambah semangat warganya, Panitia Tujuh Belasan 2016 meneriakkan yel-yel..merdeka, disaut riuh...merdekaaa.. penjajahan? noooo...Perdamaian?....yeesss... Hanya Cak Kasab dan Mad Bullah saja yang memilih kongkow-kongkow di Warung Hidayah
CAK KASAB : Gak ke alun-alun mas........
MAD BULLAH : Gak cak.......
CAK KASAB : Aku juga gak mas, males........
MAD BULLAH :
Lho kok males? Ini pesta hari kemedekaan kampung kita lho cak.......
CAK KASAB :
Abis mo gimana lagi mas? dikatakan merdeka... apa-apa serba mahal. Minyak goreng mahal.. tepung mahal....bawang putih mahal......Sedang krupukku ? mau dijual mahal malah gak laku...... wes-wes mumet....mumet...Gimana aku bisa merayakan kemerdekaan mas, sedang aku sendiri masih terjajah.........
MAD BULLAH :
ya bukan gitu caranya.....dong, kemerdekaan itu kan urusan kampung, sedang harga mahal itu urusan usaha sampean....ayo mana enak harga mahal tapi mudah membelinya.......dibanding harga murah tapi sulit mendapatkannya, .karena semua udah dikuasai penjajah?
CAK KASAB : ya sama gak enaknya mas..
MAD BULLAH :
lho kok bisa.....bilang sama gak enaknya? Berarti merdeka dengan dijajah sama dong? Tuh yang namanya orang gak tau diuntung dan mau bersyukur..
CAK KASAB : ya kira-kira kayak gitu lah......mas
MAD BULLAH : aneh, sampean iku cak?.
CAK KASAB :
aneh apanya mas? orang kenyataannya emang kayak gitu.. apa sampean gak merasa kalau harga bibit dan pupuk itu mahal ?
MAD BULLAH :
Gak.......tuh, sama sekali saya gak merasakannya?
CAK KASAB :
Kok bisa sich mas, apa mas beli langsung ke pabrik........?
MAD BULLAH : Gak juga?
CAK KASAB :
Kok gak....? lalu bagaimana sampean bisa tahu .... kalau harga gak mahal?
MAD BULLAH :
Soalnya pupuk dan bibit itu disumbang Durahman anak saya yang pertama.....
CAK KASAB :
Busyeet....mas...mas......,pantesan hidup sampean tenang banget.
MAD BULLAH :
Alhamdulillah semua udah ada yang ngatur cak.... mungkin Durahman mau balas budi pada orangtuanya..............
CAK KASAB :
la ya...lalu kenapa sampean, nyaranin aku ke alun-alun sedang sampean sendiri nongkrong di sini......apa teladan kayak gitu yang harus aku contoh.......
MAD BULLAH :
nah.......orang kayak lho tuh...yang perlu direparasi otaknya....bisanya sirik aja ma orang lain........
CAK KASAB :
sampean itu mas yang perlu diserpis.....buktinya? kan dah jelas....sampean gak ikut rayakan kemerdekaan di alun-alun? Malah aku yang disuruh....
MAD BULLAH :
gine...gine cak, kalau saya beda ma sampean cak....Demiallah saya pingin banget ngerayain ulang tahun kemerdekaan kampungku..., Cuma sayangnya orang-orang menghendaki saya gak datang, soalnya kata mereka disamping usiaku udah tua......juga dikawatirkan kalau semua ke alun-alun, siapa yang jaga dibelakang? bisa-bisa dibobol maling....kale? tapi mo gimana lagi? demi kepentingan umum aku mengalah......kalau sampean kan gak gitu cak...cuman gara-gara harga mahal ..trus protes ke kampung gak hadir. Itu namanya pengecut.....itu namanya gak sportif.......
CAK KASAB : Gak sportif kata.mas?
MAD BULLAH :
ya...ne fakta....kan cacak sendiri sering gaku plus gembar gembor kepada warga kampung, kalau cacak mo jadi warga terbaik yang rela membela kampung sampai tetes darah penghabisan... mengaku juga kalau baik dan buruk itu semua dari Allah..lalu kenapa gara-gara harga mahal aja belum sampai ke nyawa.... kok semuanya udah didustai..? segampang itukah kita bermunafik kepada diri dan ilahi? 
CAK KASAB :
Masyaallah ya......ya mas,.......aku benar-benar hilaf.....aku betul salah....astargfirullah hal adzim..... astargfirullah hal adzim..... astargfirullah hal adzim .....
MAD BULLAH :
udah gitu aja,........cara nebus dosanya?....cek gampangnya......?
CAK KASAB : Salah lagi ya mas?
MAD BULLAH : Gak juga sich....cuman lucu aja.....
CAK KASAB : Lucu...gimana maksudnya?
MAD BULLAH :
Masa krupuk sampean satu grubak saya tumpain ke got, lalu selesai dengan hanya minta maaf?
CAK KASAB :
Ooo maksudnya walau aku udah istifar..tetep harus pergi ke alun-alun tuk rayain hari kemerdekaan kampung kita gitu?
MAD BULLAH :
Yees......kok pinter..ya begitu dong cara istifar yang bener, hatinya menghayati dengan penyesalan dan berjanji tidak mengulangi lagi, lisannya berkata-kata dengan serendah-rendahnya untuk dimaklumi dan dimaafkan sedang fisiknya menindaklanjuti apa yang dihayati dan diucapkan tadi dengan amal dan perbuatan
CAK KASAB :
Okey ..bos tengkiu banget udah diberi pencerahan...hehe kalau menurut mas sendiri, gimana kondisi  kampung kita setelah merdeka?
MAD BULLAH :
Kalau kondisinya.menurut saya.. “merdeka setengah mati” Maksudnya : ya setengah mati cari lapangan pekerjaan..., ya setengah mati dapetin harga murah., ya setengah mati berantas korupsi....., ya setengah mati cari keadilan.....,ya setengah mati cari pemimpin yang tahu rakyatnya...ya setee....... lho...lho cak...cak...kok malah ditutup hapenya....dasar sampean cak...cak, jelasain belum selesai udah ditutup.... awas ya kalau nanya-nanya lagi.....*) Pimpinan Pusat-Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah#hutri71

Jumat, 12 Agustus 2016

Kedai Sufi Kasabullah Jilid 4


MENGAPA KITA PERLU SHOLAT

Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd *)


Seperti biasanya “ Warung Hidayah “, tempat ngrumpi favorit cak Kasab dan mad Bullah kalau hari jumaat sepi, karena penduduk sekitar sangat agamis, sepulang dari sawah, pasar dan bekerja sebagai buruh home industri milik tetangga sebelah,segera berkemas menunaikan ibadah Sholat Jum’at di masjid Makrifatullah.
Cak Kasab :
Assalamualaikum.....wah benerrah nich mas....”pucuk dicinta...ulampun tiba......
Mad Bullah :
Wa alaikumussalam wa rakhmatullahi wa barokaatuh.....emangnya ada apa cak.... kayak kejatuhan duren aja...seneng banget  hari ne  rupanya?

Cak Kasab :
kok , kumussalam sich mas? kayak gak mandi aja....kumus-kumus...Ck..ck..ck..
Mad Bullah :
husss.......na orang kayak ente ini..... yang perlu diservis, udah diajarin yang bener malah ngledek...yang bennerin......emangnya ente sakit jiwa?

Cak Kasab :
sorry...sorry.....kak tuan, aku bener-benar gak pernah dengar kayak yang mas jawab tadi, makanya aku ledekin......terus terang mas demiallah walau sehari-hari aku keliling kampung jualan krupuk, yang ngejawab salam kayak gitu gak ada lho mas......paling “wa alaikum salam”  bahkan ada yang cuman ngejawab “salaam” gitu aja.......
Mad Bullah :
Oke...oke.....gak papa bisa dirojer..... Gine lo cak, walau salam itu menurut kita biasa aja, bahkan ada yang dibuat mainan kayak lho tadi...,sebenarnya itu gak boleh cak.....salam itu doa... dan doa itu ibadah....dan setiap ibadah dosa apabila dilalaikan, dengarin ne perintah Allah ”Apabila kamu diberi penghormatan dengan salam penghormatan maka balaslah dengan yang lebih baik atau balaslah dengan yang sebanding. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu”. (QS. An Nisa’ : 86)

Cak Kasab :
Ooo ngono tak mas, kirain itu cuman gaya menyapa orang arab....kayak di madura kalau ketemu ma teman,kan pasti menyapanya gine “kadhih panapah kabaarah, padhah sae gi ?”
Mad Bullah :
makanya saat sampean tadi mengucap salam seadanya, saya tetep menjawab dengan yang sebenarnya......maksudnya biar saya dapat pahala dari perbuatan tadi, kan eman-eman kalau melakukan perbuatan lalu gak da pahalanya, diam napa? “So lessoen”

Cak Kasab :
terus...urusan kumus-kumus tadi gimana?
Mad Bullah :
Oh itu ?, ya hanya faktor kehati-hatian saja, agar setiap apa saja yang kita lakukan bernilai. Termasuk urusan salam tadi yang biasanya dibalas “wa alaimum salam” dan bukan “ Wa alaikumussalaam, sehingga ada bagian yang tidak terucapkan yaitu kata “السَّلامُ “ ”al”.  Sedang bahasa arab itu kayak bahasa kita juga punya aturan yang mengikat. kalau di Eropa dikenal dengan grammer,di Indonesia tata bahasa sedang di arab dikenal dengan ilmu nahwu yang membedakan antara “سَلامٌ “ dan “السَّلامُ “ apabila tidak diawali “Al”  serta bertanwin dinamakan “Isim Nakirah” sedang yang didahului dengan  “Al” namanya “Isim Marifah”. Jadi sebaiknya menjawab salam dibalas dengan sesempurna mungkin yaitu “Wa alaikumussalam wa rakhmatullahi wa wabarokatuh” karena hukumnya wajib, ente tahu kan hukum wajib kalau tidak dilaksanakan dengan baik......dosa tauk, sedang mengucap salam hukumnya sunnah, masa kita mau celaka hanya karena salam......? kan lucu salam maksudnya untuk keselamatan kok justru malah celaka.....

Cak Kasab :
oh ya mas.....makasih penjelasannya, akan aku perhatikan......
Mad Bullah :
ya...ya....amin bismillah, oh ya tadi mau ngomong apa,kok jadi keenakan jelasin urusan salam.....

Cak Kasab :
gine mas saat, aku jual kerupuk ke rumah ibu Elia Ariesti, bertanya “ Mengapa harus sholat....mungkin itu yg saya tanyakan. Mengapa tdk cukup yakin dg adanya Allah SWT ...
Mad Bullah :
ibu Elia Ariesti...siapa cak, kok baru dengar namanya?

Cak Kasab :
alaah...gaya mas nich, itu lho mas cewek yang sering comen di Face book “you thist” milik mas, malah katanya udah  tanya ke face booknya mas pek sekarang belum dijawab, makanya tanyanya ke aku...mana bisa aku jawab mas, aku kan bukan kyai... untung aku punya alasan, mo buru-buru ditunggu pelanggan..coba gak payah mas. langsung aku ke sini, capa tahu ketemu mas....ekh ternyata berjodoh---makanya aku gembira banget tadi mas...ayo mas jelasin ntar aku terangkan ke ibu Elia Ariesti.....biar aku keren dikit gitu lho....mas
Mad Bullah :
ya...ya...menjawab pertanyaan kayak gitu sebenarnya amat mudahnya cak...... mengapa kita perlu sholat, ya karena kita beriman kepada Allah dan Taat. Coba saudara kita yang tidak beriman kepada Allah kan gak sibuk masalain sholat. Lalu kenapa harus diembel-embeli kata-kata taat? Masalahnya banyak saudara kita yang sudah beriman kepada Allah tapi tidak sholat, kenapa? Ya karena tidak taat. Difinisi taat ente tahu kan? Melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya gitu kan? Dan sholat itu...perintah Allah SWT cak.. ne dengarkan ya saya mau mengutip salah satu firmannya “ (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka”  (QS.al Baqarah : 3)

Cak Kasab :
ya juga ya mas, ternyata simple banget cuman aku aja, yang oon pakai jelasin kemana-,mana tapi orang yang dengerin malah gak mudeng-mudeng juga......hehe bentar-bentar mas, ne kalau gak dijelasin bakal lebih kacau lagi mas...biasanya orang yang bertanya itu,sukanya mencari  kelemahan kita mas....pas nanti tanya gine gimana? Itu perintah kan tidak jelas, gimana caranya lakuin,waktunya kapan dan jumlahnya berapa?
Mad Bullah :
semua yang bakal ditanyakan itu sebenarnya sudah  ada di al quran dan hadits, Cuma kita saja yang belum menyempatkan diri membuka dalillnya perintah sholat 5 waktu itu Surat Al Israa’ 17:78 “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh[ ]. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat) Bahkan dalam ayat berikutnya juga diperintahkan sholat Tahajjut.

Cak Kasab :
Terus mas, itu kan sifatnya perintah secara umum yang tidak terinci sebagaimana yang kita kerjakan sekarang... itu bagaimana dan apa dasarnya?
Mad Bullah :
dasarnya? Yaitu tadi “taat” atau taqwa... kalau yang pertama taat kepada Allah, berkutnya juga harus taat kepada Rosulnya atau Nabi Muhammad SAAW sebagaimana kita telah mengiklarkan diri dalam dua kalimah Syahadat. Dan perintah ketaatan kepada Rosulullah bukan kemauan ummat Nabi Muhammad SAAW, melainkan kemauan Allah SWT “Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (Surat An-Nissa ayat 59)

Cak Kasab :
kalau begitu, waktu,jumlah dan gerakan sholat itu karangan Rosulullah Muhammad SAAW, ya mas?
Mad Bullah :
bukan begitu cara menafsirnya? Semua  syara’ ibadah sholat dari waktu,jumlah sampai kepada gerakannya dari Allah SWT, cuman manusia yang Allah pilih untuk menjadi Grand Master,Tutorial,Nara Sumber,Panelis,Motivator,Widya Swara adalah Nabi Besar Muhammad Shallahu Alaihi wa Alihi Wasallam,  yang Allah  pahamkan melaui Workshop,Diklat dan Seminar Isra’ mi’raj....awakmu gak ikut kan? Makanya gak tahu.....bisanya Cuma meragukan, mencurigai dan resek.

Cak Kasab :
ya...ya...ya mas aku paham banget sekarang mas....tapi mengapa ya mas kalau koncoku sing jelasin kok malah semakin bingung aja ya mas?
Mad Bullah :
ya karena awakmu cak yang gak ngerti karo kwalitas koncone iku siapa.......emang ada sich saudara-saudara kita yang kawatir keterangan gak berbobot lalu jelasin dari sisi nalar sampai urusan sholat aja ngelanturnya kemana-mana,  yang ditinjau dari sisi gerakan olah raga,kok yang otak kanan bengilah otak kiri begitulah, sendi-sendi bisa apalah-apalah, bahkan sampai derajat rukuk dan sujudpun diukur kayak mau meluncurkan roket aja. Karena penjelasan macem macem kayak gitu, akhirnya mereka meresponnya dengan nalar juga oo kalau begitu  gak usah sholat aja kan bisa diganti olah raga yang menyerupai, kalau begitu latihan berpikir aja dan seterusnya... padahal inti dari sholat  sebagai tolok ukur ketaatan hamba atas perintah sang Kholiq, yang efentif,efisien dan  inten, sebab kalau diukur dengan puasa setahun sekali,berhaji kalau mampu, berzakat kalau ada, kapan bisa diukur taatnya? Sedang perintah dan larangan Allah itu sifatnya dinamis setiap setiap saat kita berkegiatan “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah  Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku “ (QS. Thaha :14)
Dan dari intennya  membangun ketaatan melalui ibadah sholat akhirnya Allah jamin pribadi manusia itu dengan keunggulan budi pekerti dan akhlak yang karimah, “.....Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ( Qs.Ankabut 45)
Cak Kasab :
jadi intinya orang sholat untuk bertaqwa,mengingat Allah karena selalu ingat Allah maka dosa-dosa tidak jadi dikerjakan sehingga orang itu berpribadi khusnul khotimah...oke..ok..aku paham mas...... “oh ya mas.....jangan-jangan ibu
Elia Ariesti....orang hakikat ya mas? kok bertanya kayak aneh aja...
Mad Bullah :
Aneh gimana? Biasa aja kale tanya kayak gitu..sampean aja cak yang suka resek, jangan  gitu kenapa?
Cak Kasab :
Bukan begitu mas...kan sekarang itu banyak...orang yang tidak melakukan syariat sholat, katanya itu aliran hakekat mas......gak tahu juga sich, Cuma aku dengar-dengar begitu......?
Mad Bullah :
oh...maksudnya Thoriqotussholah ta? Itu bukan gak sholat cak...tapi akhli sholat dan kwalitas sholatnya melebihi kita-kita ini kalau kita yang penting badannya bergerak sedang mereka seluruh rohaninya bergerak, mereka memahami kalau urusan sholat itu hanya Allah dan dirinya ajayang tahu...Sehingga sholatnya gak pernah diketahui dan ingin diketahui siapapun, baik dari cara berpakaian maupun apapun, mereka cuma mau menunjukkan hasil sholatnya dengan keunggulan akhlaknya saja dengan tidak punya musuh,bersuara lembut dan suka menolong. Lain dengan awakmu cak bentar-bentar cerita..kalau tadi malam sholat isyaknya hampir keblabasan, belum lagi cerita kalau terlambatnya datang keperkumpulan masih lakukan sholat, bahkan berjanjipun urusan sholat dibawa-bawa “entar habis sholat aja” Kalau golongan waliullah atau sholafus sholeh bercerita kayak gitu menjadi hal yang amat memalukan, sebab berkasih-kasihan dengan Allah itu urusan privacy seperti awakmu berkasi-kasian dengan bojomu masa cerita? Ntar ya abis........? wes saru buanget.

Cak Kasab :
Berarti ada ya mas?
Mad Bullah :
Ya adalah......kalau gak ada... kan kayak awakmu kabeh..... suka ambil bati akeh, ke pembeli kasar,suka ngrasani,suka pinter sendiri, sombong,egois,membeda-bedakan status dan suka nyalain ibadah orang......kalau ngomong bikin orang sakit hati

Cak Kasab :
Kalau begitu ibu Elia Ariesti itu bukan hakikat ya mas?
Mad Bullah :
Siapa juga yang bilang gitu? Emangnya ibu Elia Ariesti pernah beli krupukmu gak bayar? Kok seenaknya beri penilaian, jangan gitu dong......Cuma biasanmya orang hakikat itu tidak pernah Bertanya apa-apa soal agama apalagi menyalahkan ibadah oranglain, termasuk juga tidak minta apa-apa kepada Allah dengan doa, karena bertanyanya beliau cukup dengan tafakkur,Mengertinya beliau dengan cara bersyukur dan Mengamalkannya beliau dengan mabrur. Kegiatan beliau selalu dihabiskan dengan menyibukkan diri melakukan ketaatan dan tawakkal saja. Jadi kalau ada yang ngaku-ngaku hakikat bisanya bertanya,menyoal menyalahkan dan membid’ahkan,meremehkan ibadah orang lain, dengan cara yang kasar dan bukan menghalaunya dengan sabar dan lembut sekalipun memakan waktu tahunan.  Orang tersebut walau bersumpah 1000 % tidak bakalan percaya, ibarat orang sudah mandi, tanpa dijelaskan kita bisa menilainya, kulitnya bersih,segar dan harum. Kalau kulitnya kotor,lusuh dan berbau sekalipun bersumpah dengan sekeranjang al Qur’an siapa juga yang mau mengakui,  Bahkan seandainya kita tahu kalau dia benar-benar mandi berarti mandinya menggunakan air comberan. Seperti halnya saudara kita, yang hilir mudik ke masjid petengtang petengteng sajadah tiap adzan berkumandang, Kok masih punya tabiat dengki, koruspsi dan suka ngrasasi? Itu semua dikarena sholatnya bukan lillahitaala, melainkan lilla tetangga, mertua,anak buah atau mau buktikan kalau dirinya paling taat di kampungnya,tetapi setelah upayanya tidak berhasil karena orang tetep menilai biasa, akhirnya semua tidak di sapa...yang kayak gitu tuh,........ yang dimaksud walau mandi tapi mandinya air comberan

Cak Kasab :
Makasih mas sekarang aku udah bisa bedain, mana yang ngaku-ngaku hakikat dan mana yang hakikat beneran........la ya mas, kalau sholat begitu penting dan berartinya bagi manusia...... lalu kenapa ya mas kok banyak orang yang memilih gak sholat?...manusia benar-benar gak tahu diri......
Mad Bullah :
Awakmu itu cak sing gak tahu diri.....malah orang lain disalain, adzan sholat jumat tuh dah mulai tadi berkumandang....sampean malah enak-enakan ngobrol ngalor-ngedul....ayo...ayo dang budal?

Cak Kasab :
Yaya....makasih mas, ne mo berangkat...........sampaean sendiri gimana mas?
Mad Bullah :
Ayo....Siapa tadi yang suka bertanya......?

Cak Kasab :

???????????
*) Diposkan oleh R. Yudhistira Ria,M.MPd Pimpinan Pusat - Guru Besar Lembaga Dzikir Istiqomah Kasabullah Indonesia

Rabu, 10 Agustus 2016

Kedai Sufi Kasabullah jilid 3

ANAK GURU YANG CELAKA

Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd *)

Cak Kasab dan Mad Bullah memang tidak seperti penduduk lain, setelah  kumpul-kumpul menghadiri acara serah terima jabatan lurah baru di balai desa, langsung ngacir ke sawah dan ke pasar melanjutkan aktifitasnya yang sempat terpotong. Sedang Cak Kasab dan Mad Bullah lebih memilih kongkow di kedai Hidayah langganannya, mendiskusikan rencana program lurah yang baru.

Cak Kasab :
Ck....ck....ck.. ternyata lurah kita yang baru itu huebat tenan ya mas.......  
Mad Bullah :
Hebat apanya cak?

Cak Kasab :
Iku lho mas program “ pool abis sekul.....,
Mad Bullah :
oo.. maksudnya “ full days school “ ta cak? Emangnya hebatnya dimana?

Cak Kasab :
gimana gak hebat mas?  kita sebagai orang tua bakalan terbantukan sekali lho mas, wis gak repot-repot lagi......ngurusin anak-anak sepanjang hari.
Mad Bullah :
Terus.......?

Cak Kasab :
Aku bakalan lebih konsen jualan krupuk keliling.....masnya juga bakalan lebih khusuk bekerja di sawah, karena udah gak diriwui (direpotkan) dengan urusan anak-anak
Mad Bullah :
Sampean itu cak – cak,  kok cara berpikirnya sempit banget.....yayo yayo wae dengan program lurah yang baru, opo awakmu percaya, bakal klakon (terwujud)  ?

Cak Kasab :
Ya percaya to mas, tadi kan udah dijelasin bahwa tujuan  “ full days school “ ono tellu (ada tiga) 1. Tidak ada mata pelajaran  2.orang tua bisa jemput ke sekolah 3 membantu sertifikasi guru
Mad Bullah :
La yo, kalau gak ada mata pelajaran ngapain anak-anak kita ada di sekolah berlama-lama, kayak tawanan perang aja?

Cak Kasab :
Maksudnya gini lho mas, anak kita di sekolah iku tetep bakal diberi jam tambahan, tetapi dalam jam tambahan iku gak ono mata pelajaran sing bikin anakmu membuat bosan, yo... kayak ekstrakulikuler iku mas.  
Mad Bullah :
Ha...ha....ha..... kayak program dagelan wae cak...cak...., diberi tambahan jam pelajaran tapi gak diajari opo-opo, saya kok malah ingat.....lurah sing pertama dipecat, gara-gara bikin program orang tua wajib mengantar anaknya ke sekolah.....tetapi sayangnya gak diimbangin dengan program penjemputannya sekalian, bikin anak kita terlantar di sekolah kwakak...kak...kak. Sekarang lurah sing anyar, bikin program anyar, orang tua bisa jemput anaknya...tapi gak bikin aturan mengantarkan ke sekolah....wes...wes..kacau-kacau

Cak Kasab :
Kacau apanya mas?  program iku lak apik ta mas.....
Mad Bullah :
La ya.....coba awakmu pikirno sing waras cak....... katanya tadi yang pertama bilang, tidak ada tambahan jam mengajar, tetapi yang ke 3 pak lurah kok ngomong program full day school ini buat ngebantu sertifikasi guru? Emangnya sertifikasi guru bisa dibantu hanya dengan “yang penting gurunya datang ke sekolah” liat-liat anak-anak dolanan? Padahal  tempo hari saat saya bincang-bing dengan pak guru SMA sebelah iku, kalau gak ngajar pek 24 jam katanya sertifikasi gak dibayar udah mereka pontang panting cari tambahan jam ke SMA lain sekalipun jauh di lakoni. Cek enaknya.... guru SD dan SMP kalau  program pak lurah sing anyar itu jadi kenyataan, bisa-bisa bikin guru SMA pada sewot lho cak...ya minimal mogok mengajar lantaran merasa dianak tirikan aja.....

Cak Kasab :
Mbuh mas, iku bukan urusanku......yang penting kita bakalan dibuat nyaman sebagai orangtua oleh pak lurah sing anyar, leluasa bekerja dan sepulang kerja wis gak capek mikirin anak-anak yang bandel dan sulit diberihu. Toh dalam program lurah iku, anak-anak kita bakal di bentuk karakternya
Mad Bullah :
Awakmu cak kok begitu pedenya, merespon program lurah yang baru bakalan ngebuat kita bakal nyaman, program iki bakal kita rasakan aslinya sekitar 10 – 20 tahun mendatang.....kalau gak dipikirkan matang-matang kasian nasib bangsa ini lho cak.. 

Cak Kasab :
Emangnya gue pikirin ? yang penting kita...bebas...bebas....bebas dari kekuwetan mikirin anak.....
Mad Bullah :
Gine...gine cak..... kalau sampean gak ngerti-ngerti, katakan program lurah itu bisa diterapkan, anak kita selama di sekolah kan butuh makan ta? Masa sampai pukul 17.00 BBWI gak diberi makan? Kalau misalnya makannya itu jadi tanggungjawab orangtua masing-masing, apa kita gak tambah kacau ta cak....kalau dibawakan makanan, berarti makanan itu harus dimasak pagi-pagi buanget,sedang awakmu pagi-pagi sibuk goreng krupuk......dan makanan yang kita buat itu harus tahan basi, tentunya yang tahan basi hanya makanan yang digoreng kering, anakmu bakalan gak sehat lho cak, karena kurang  asupan sayur dan buah....ya kalau cuman satu dua hari gak papa, ini 9 tahun lho cak....kalau gak sempat masak,satu-satunya jalan memberi tambahan uang makan sekitar Rp. 20.000 perhari, opo awakmu gak tambah bangkrut? Itu belum mikirin anak kita, mau beli makanan kemana? Dan bagaimana kwalitas higien dan gizinya atas makanan yang dibeli anakmu?

Cak Kasab :
Kok sekarang mas jadi penakut begini? Kan biasanya mas yang ngajari aku menerima apa adanya dan mensyukurinya?
Mad Bullah :
Yaya ngerti, cuman awakmu cak yang gak ngerti maksudnya, coba renungkan yang dimaksud menerima apa adanya dan mensyukurinya itu maknanya seperti apa? yaitu berpikir normatif dan kongkrit sesuai nuruh Tuhan, bahwa anak kita perlu diperlakukan sesuai fitrahnya ( sunnahtullah) yaitu anak-anak dicipta sebagai makluk yang perlu makan,istirahat,bermain dan belajar dan itulah yang dimaksud sebagai wujud syukur atas nikmat Allah SWT, kalau apa-apa yang kita terima sekedar asal bicara menerima apa adanya dan mensyukurinya, bisa-bisa awakmu diberi minuman keras diterima begitu saja lalu disyukuri, ya modar cak......kita itu diberi akal untuk berpikir lho cak

Cak Kasab :
Tapi mas, masa program itu gak dipikirkan sebelumnya, maksudku untung ruginya kan pasti udah dipertimbangkan secara matang, lurah kita yang baru itu profesor lho mas....pasti makannya ditanggung oleh lurah
Mad Bullah :
Oke....oke...katakan... makannya sudah ditanggung lurah, uangnya dapat dari mana dan siapa yang akan masak?

Cak Kasab :
Nah ine.... nich yang perlu dijelasin......lurah kita iku kaya lan kuat mas, kalau cuman beri makan anak-anak kita itu urusan kecil mas, apalagi cuman mencari tukang masak lebih kecil lagi, cukup menulis di koran dan tipi lurah menerima pegawai yang pinter masak....dalam satu hari udah jutaan yang mendaftar, kan di kelurahan kita banyak warganya yang jadi pengangguran mas? itu malah bagus bisa mengentas angka pengangguran    
Mad Bullah :
Oke-oke untuk yang kedua kalinya saya setuju dengan pendapat awakmu cak....tapi setahu saya kelurahan kita kan pernah woro-woro kalau kelebihan pegawai, sehingga diadakan Rasionalisasi Pegawai sekitar 1 juta untuk tahap pertama.......oke katakan segala akomudasi ditanggung lurah dan diberi makan di sekolah, gimana yang mau ngelayanin SD dan SMP yang mempunyai murid sampai ribuan kuwi?  Bisa-bisa 2 jam hanya dihabiskan untuk acara ngelayanin anak kita makan, belum lagi acara sholat dluhur dan Ashar yang juga harus dikerjakan disekolah, berapa jam lagi waktu yang mesti disita, kalau mushollanya cuman menampung satu kelas, ditambah tempat wudhuknya yang hanya berkapasitas 7 orang bahkan ada beberapa sekolah yang belum  memiliki fasilitas ibadah, apa anak kita mau dididik tidak sholat.....wes...wes gak masuk akal blas cak..cak..


Cak Kasab :
Mas..mas.... udah...udah gak usah dipikirin sekritis iku, percaya saja ke lurah kita yang baru, semua yang mas kawatirkan itu gak bakalan ngebuat lurah kawatir karena semua bisa diatasi, sarana dan prasaranya serta infra struktur lainnya pasti udah dipikirkan matang-matang mas
Mad Bullah :
Benar....benar, sayangnya lurahmu yang baru iku cak lupa gak miikirkan, buat apa bikin program baru, kalau hasilnya sama atau lebih buruk dari sebelumnya, coba pikirkan baik-baik ya cak ne.... aku mo ngomong biar awakmu pinter gak asal yayo yayo wae......
1.      Buat apa ditambah jam berlama-lama di sekolah, kalau hasilnya sama bahkan berkurang, kan biasanya anakmu pulang pukul 14.00 BBWI ta? Kemudian direncanakan pulang menjadi pukul 17.00 BBWI dengan asumsi bertambah 3 jam, praktiknya nanti justru berkurang cak, ne buktinya buat makan 2 jam, buat sholat dluhur 1 jam dan sholat ashar 1 jam, malah berkurang 1 jam dari waktu sebelumnya  kan? Itu hitungan standar yang normatif lho cak? Bisa-bisa lebih...misalnya yang masak belum siap atau air kran  wudhu yang gak lancar dan insiden-insiden lainnya yang tidak kita perhitungkan sebelumnya

2.      Pembentukan karakter gak mungkin bisa terbentuk dalam kondisi “intrans” yang panik, karena saling berebut mencukupi dirinya sendiri, ayo siapa yang tidak berharap dilayani lebih awal, kalau sudah dalam keadaan kelaparan? Lagian karakter itu bukan soal sopan santun saja lho cak, melainkan pembentukan diri yang bertanggungjawab sebagai pribadi kholifah yang khoirunnas anfa-ahum linnas, banyak lho cak orang itu sopan dan santun, tapi dalam melaksanakan tugasnya semau gue.....

3.      Guru itu siapa, Pegawai Negeri kan cak? Tentunya mempunyai aturan yang sama dengan Pegawai Negeri lainnya di bawah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, kok ini malah diatur-atur seakan akan milik pak lurah? Gak keliru tak pak lurah iku......?

Cak Kasab :
Ya juga.....ya mas, terus maunya mas itu gimana?
Mad Bullah :
Ya kalau saya gak pernah punya kemauan apa-apa, selain peduli kepada nasib bangsa dan negara ini baik sekarang maupun yang akan datang.......coba awakmu pikirkan cak... Guru iku lak manusia juga ta? Bisa celaka......!

Cak Kasab :
Kok celaka, sich mas?
Mad Bullah :
La ya....... kalau guru dipaksa-paksa waktunya dihabisin, menuruti kemauan orangtua peserta didik yang sibuk dengan pekerjaannya dan gak mampu menangani anaknya sendiri.  istilah “Enak di lho gak enak di Gua”  bakalan berlaku lho cak, guru iku lak punya anak juga, entar anak orang baik, malah anaknya sendiri celaka, karena orang tuanya yang menjadi guru itu sudah sibuk mikirin anaknya orang lain.sementara anaknya sendiri terbengkalai...hehe  kalau sudah begine, itu bukan lagi urusan bangsa dan negara lagi lho cak, tapi urusan hamba kepada sang kholik  “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”( Q.S.at-Tahrim/66:6).
Cak Kasab :
???#fulldayschool