Profil

Jumat, 19 Agustus 2016

Kedai Sufi Kasabullah jilid 6


JANGAN BUAT KHUSUK KALAU INGIN KHUSUK

Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd *)


Cak Kasab kayak cacing kepanasan aja kalau shohibnya Mad Bullah, tidak tampak batang hidungnya nongkrong di Warung Hidayah, beberapa batang rokok disedotnya dalam-dalam seraya meluruskan sorot matanya ke pematang sawah yang biasanya dilewati Mad Bullah. Sesekali untuk mengusir rasa jenuhnya dilihatnya semua tulisan-tulisan dari Lembaga Dzikir Kasabullah, entah apa yang dibaca, kadang menggelengkan kepala, kadang tersenyum.......
Pemilik warung :
Cak-cak sampean kayak oreng sinting (orang gila) aja.....cengar-cengir.....kadibik (sendirian)
Cak Kasab :
ine lho bukne......lagi baca halaman face book @kasabullah, asik banget ngebahasnya gak suka bid’ah-bid’ain ibadah orang lain, apalagi sampai nyalain..Jadi tentrem ngebacanya.. rasa capek setelah keliling jualan krupuk langsung hilang kayak kesiram air es, sejuk banget... Sing males iku bukne...udah dagangan gak laku....baca-baca di media sosial isine ngriktik ibadahe wong lio ... wes..wes ngala-ngalaen gusti Allah, gak pokro.....
Pemilik warung :
Ya sama cak......saya kalau lagi sepi pembeli biar gak mengeluh sama gusti Allah, sukanya buka-buka internet @makrepot
Cak Kasab :
Apaan @makrepot itu bukne.....?
Pemilik warung :
Ya sama aja cak...., dari Lembaga Dzikir Kasabullah, Cuma bedanya kalau di @makrepot itu disajikan dengan gaya dialogis, asyik cak.....lucu tapi mendidik... jadinya buat kita cepet paham..kalau Dakwah Islamiyah Kasabullah, itu lak buat orang-orang pinter cak... .kita ike lak wong bodo ta...tambah gak paham apa itu artikel, apalagi gunain bahasa yang ilmiah ...mana ngerti cak cak... coba buka @makrepot..entar. kan awakmu kudu guyu
Cak Kasab :
ok..ok... entar tak coba....... ngomong-ngomong Mad Bullah kemana,bukne?
Pemilik warung :
Tadi ada sich.......cuman tiba-tiba Mad Bullah pamit pulang, katanya mau bales face booknya Fajjri Ismu yang tanya "sulitnya khusuk dalam sholat...itu
Cak Kasab :
Berarti Mad Kasab gak bakalan mrene lagi ya bukne?
Pemilik warung :
Sampean iku cak...cak.....masa aku ini istrinya...kok tanyanya detel banget...yo embuh...bok yo ditelpon wae...... kalau emang penting........
Cak Kasab :
oh iya......ya bukne...pinter awakmu....”mathor sakalangkung....apa sakalangkong ya? pokoknya makasih dech......intinya
*Tak lama kemudian Cak Kasab udah tersambung dengan Mad Bullah
Cak Kasab :
Assalamualaikum wa rokhmatullahi wa barokatuh.........Mas Bullah..
Mad Bullah :
Wa alaikumussalam wa rakhmatullahi wa barokatuh......,nah gitu dong kalau menyampaikan salam yang bagus......
Cak Kasab :
ha...ha...ha...kan mas Bullah yang bimbing.........ucapain salam yang bener,
Mad Bullah :
hm......bisa aja sampean iku cak cak ... Dungaren cak telpon saya..... ada apa.....?
Cak Kasab :
Ine lho mas, kata buk Marlena sampean lagi mo ngejawab pertanyaan Fajjri Ismu, bagaimana caranya agar sholat kita bisa khusuk...tolong jelasin mas....aku kan juga ingin khusuk ta mas
Mad Bullah :
ya....ya sebenarnya gine cak “ yang ngebuat sholat kita merasa gak khusuk itu siapa? kita sendiri kan? dengan selalu mengembangkan perasaan aneh seolah-olah sholatnya gak khusuk. Padahal kita sendiri itu lho cak...... gak tahu khusuk itu kayak apa? kok bisa-bisanya bilang gak khusuk? Sementara kalau menukil firman Allah “ Peliharalah semua sholat(mu) dan (peliharalah) sholat wustha. Berdirilah karena Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu’.” (Q.s. Al-Baqarah: 238) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya.” (Q.s. Al Mu’minun: 1-2)
Cak Kasab :
ya juga.......ya mas, kenapa kita cari sulit sendiri? Dengan ngejar-ngejar istilah khusuk kayak yang jadi tim penilai sholat kita orang lain aja. bener iku mas, kita sendiri yang cari sulit.sip.. sip
Mad Bullah :
La..iya wong ayatnya jelas kok, bahwa yang dimaksud khusuk itu adalah “tumakninah” atau konsen kepada apa yang sedang dikerjakan, kalau sholat ya sholat gak usah mikirin lainnya. Saat iktidal ya ittidal jangan buru-buru rukuk, saat rukuk jangan buru-buru sujud,saat sujud jangan buru buru salam....Kalau semua dilakukan dengan terburu-buru, kan berarti masih ada kegiatan lain yang dianggap lebih penting dari sholat? Dalam ayat lain juga dijelaskan “beruntung bagi orang beriman yang khusuk dalam sholatnya” maksudnya banyak orang beriman tapi melalaikan waktu sholatnya dan lebih memilih khusuk pada urusan lain. Coba sampean renungkan ayat ini sebagai penjelas arti khusuk "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Jumuah : 9) Himbauan untuk segera meninggalkan jual beli sebagai bukti, bahwa manusia lebih khusuk dengan dagangannya dibanding sholatnya
Cak Kasab :
tapi mas, kan Allah membolehkan mempersingkat sholat, kalau emang kita ada kepentingan?
Mad Bullah :
Bagus...bagus....dari situlah kita perlu banyak belajar lagi untuk mengindentifikasi atau memilah milih tentang landasan hukum / dalil atas apa yang kita perbuat. kalau Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan hukum bagi orang yang berpegian (terikat waktu akomodasi) “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar salatmu, jika kamu takut di serang orang-orang kafir” (An-Nisaa’: 101) maka sekalipun sholat yang dikerjakan terbilang “terburu-buru” karena dipersingkat ya tetap saja halal/ tumakninah /khusuk karena patuh kepada petunjuk Allah. Akan tetapi apabila karena keakuhan kita tetap memaksa-maksa melakukan ibadah sholat secara normal agar pahalanya lebih besar, justru yang didapat dosa kerena tidak patuh terhadap petunjuk Allah dan juga tidak akan pernah mencapai kekhusukan karena sholatnya dilakukan dengan terburu-buru. Anggapan sebagian ummat islam yang menyakini bahwa sholat atau ibadah lainnya yang dikerjakan dalam keadaan normal pahalanya lebih besar. sekalipun kita dalam keadaan sakit atau bepergian, sungguh sangat keliru karena yang membuat aturan itu Allah. Seperti halnya hukum sholat bagi orang yang sedang sakit (duduk,berbaring dan isyarat) lalu kita anggap pahanya kecil, sehingga harus bersusah payah melakukan sholat ala orang sehat yaitu berdiri (normal), Bagaimana pahala bisa diperoleh? belum apa-apa sudah jelas melakukan dosa 1. Tidak taat,atas perintah Allah yang menetapkan hukum sholat bagi orang sakit 2. Tidak bisa mencapai kekhusukan karena saat melakukan gerakan ibadah sholat baik saat berdiri,rukuk,sujud maupun salam ada bagian-bagian rasa sakit yang dirasakan sangat mengganggu dan membuyarkan kekhusukan.
Itulah bukti-bukti kesombongan nyata yang sering kita lakukan, dengan alasan lebih sempurna apabila dikerjakan secara mormal,padahal aturan Allah itu sudah terukur dengan kondisi ybs.
Cak Kasab :
Jadi inti dari sholat khusuk itu....., adalah sholat yang dilaksanakan sesuai dengan syara’nya ya mas? maksudnya kalau tidak berpergian jangan dibuat grusa-grusu/tumakninah saja dan kalaupun bepergian lakukan sesuai dengan ketetapan Allah yaitu di jamak atau diqosor. Sedang bagi yang sakit sesuaikan dengan kondisi kesanggupan tubuh saat mau sholat (berdiri,dudu,berbaring atau isarat), lalu bagaimana dengan bimbingan guru-guru kita yang mengatakan kalau sholatnya ingin khusuk jangan ingat apa-apa alias “suwung” ?
Mad Bullah :
Tepat sekali.....Sedang yang kedua, itulah yang dimaksud “pendapat”....yaitu suatu upaya manusia apakah itu mursid, kyai, ustad,cendekia yang mencoba mengevaluasi,menelaah dan mengindentifikasi suatu ibadah, kemudian hasilnya ditawarkan kepada kita. Apakah dalam bentuk ceramah maupun Kitab. Kita sebagai orang awam/muallaf biasanya yayo-yayo wae dan langsung menjadikan “kitab” hasil evaluasinya itu sebagai hal utama dan sakral, melampaui kebenaran Al Quran dan Hadits itu sendiri. Dengan saling berargumentasi menurut kitab ini menurut kitab itu. masing-masing orang menyakini kehebatannya...Padahal semuanya karangan manusia, penganut kitab-kitab produk manusia itulah yang membuat peluang penganutnya saling menghebat-hebatkan kitabnya dan saling melemahkan dengan menbid’ah-bid’ahkan. Lupa kalau asal muasal kitab itu awalnya seperti saya ini, menulis atas suatu kajian berdasar kemampuan ilmu yang dimiliki kemudian di share ke publik. Kemudian dengan orang dijadikan pedoman dengan harga mati Coba perhatikan saat saudara kita berdebat kan yang dijadikan literatur/pedoman kitab-kitab produk mereka, Jarang kan... yang saat berdebat menyebut al Quran dan Hadits Rosululluh SAAW
Cak Kasab :
Masyaallah mas kok malah bulu kudhukku jadi merinding mendengar penjelasan sampean....
Mad Bullah :
la ya, coba cacak merenung bentar aja, Sering kan kita dapat arahan dari guru yang menganjurkan kalau sedang sholat jangan sampai mengingat apapun agar mencapai kekhusukan....aneh kan? Kalau tidak mengingat apapun lak berarti menghilangkan kesadaran lalu apa bedanya dengan meditasi? Sedang Allah mengharap kita justru untuk mengingatnya “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha : 41)
Lalu ada lagi guru kita yang menyarankan untuk mencapai kekhusukan, maka sholatlah seakan-akan di masjidil haram... nah anjuran semacam itu justru akan membuat kita semakin gila aja, bagaimana tidak? boro-boro membayangkan sholat di masjil haram, sholat di istiqlal aja gak..bagaimana bisa kita terima begitu saja sebagai cara mencapai kekhusukan? Apakah karena ada haditsnya? “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik 1000 shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih baik 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad) jangan hantam kromo begitu dong, semua bergantung riwayatnya...
Bahkan ada juga yang menyarankan untuk mencapai kekhusan dalam sholat cukup membayangkan lafal Allah....padahal Allah itu tidak bisa diserupakan dengan apapun.....pokoknya ribet banget dech, menyikapi pendapat orang yang fanatik maindead
Cak Kasab :
ya bener mas ribet banget........lalu bagaimana mas dengan guru kita yang menjelaskan sholat khusuk itu adalah sholatnya orang yang mengerti arti dan maknanya dari setiap yang dibaca?
Mad Bullah :
ya...ya...ya begitulah semakin dicari atas sesuatu yang kita sendiri tidak pahami maksudnya, semakin pusing....konyol dan dungu aja. Bagaimana tidak kalau itu benar-benar bersifat harus, maka hanya orang timur tengah saja yang mencapai kekhusukan sebab mereka pasti tahu arti dan maknanya, sedang ummat islam di luar negara arab ya terbilang sulit, karena bacaan sholat itu dinamis bergantung kebiasaan siapa yang membiasakan, misalnya kita hanya tahu maknanya surat al ikhlas, sementara saat kita bermakmum kepada imam yang membacakan surat Al Jumaah, apakah selama imam itu membaca Surat Jumaah lalu kita tersingkirkan dari nilai kekhusukan lantaran tidak tahu arti dan maknanya? Sedangkan surat dalam al Quran itu ada 114 terdiri dari 6666 ayat, semakin pusiing kalau dipikirkan. Apa kita harus sholat sendirian saja di rumah, karena dari surat-surat yang ada hafalnya cuma al ikhlas? Lalu bagaimana dengan anjuran Allah, agar sebisa mungkin sholat berjemaah dengan iming-iming pahala 27 derajat dibanding sholat sendian? Itulah jawaban yang sebenarnya atas kehebatan pendapat-pendapat yang kita jadikan jaminan kekhusukan? Lalu kita membelanya mati-matian bahwa itu yang terbaik?
Cak Kasab :
Subhanallah.....saya sekarang kok jadi nyesel ya mas nglakuin upaya khusuk dengan saran-saran yang dulunya aku anggab hebat ternyata begitu adanya, makanya mas setiap aku sholat kok selalu tambah kacau aja merasa gak khusuk terus....dan ketidak kekhusukan itu bukan lantaran apa? Ya karena terlalu memikirkan pesan-pesan guru yang gak pernah dicapai seperti apa yang disarankan guru agar saat sholat gak ingat apa-apa. Padahal dengan pikiran kosong justru seenaknya saja para syaitan menyusup مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ Min syarri lwaswaasi lkhannaas “dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi”. Menerapkan pesan guru berikutnya agar tahu maknanya,kadang tambah kacau/gak khusuk juga, karena ada beberapa bagian yang lupa artinya hingga tercenung di situ, guru berikutnya lagi dengan cara membayangkan lafal Allah, kadang yang tampil buanyak banget ada yang dari cangkang kerang,manik-manik,kaligrafi pokoknya tambah gak khusuk dech mas...lalu yang terakhir aku juga ikutin agar merasa sholat di masjidil haram ne tambah kacau lagi mas, sebab aku hanya mengenalnya lewat poster...saat konsen merasa berada di bawah lampu ngantung, malah justru mengingat-ngingat di poster itu terbuat dari emas apa perunggu ya...ya pokoknya gak khusuk kayak gitu-gitu terus.........Sekarang gine aja mas, kan mas Fajjri Ismu teman face bookmu tuh tanya bagaimana caranya sholat bisa mencapai kehusukan, mas mau jelasin gimana?
Mad Bullah :
Baik yang pertama kita pahami arti khusuk yang sebenarnya secara ilmiahnya maupun secara istilahnya “khusuk” menurut Imam Ibnu Abbas dari sisi maknanya adalah tenang. Sedang dalam istilah ulama fikih disebut thuma’nînah (tidak tergesa-gesa). Dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud khusuk itu adalah shalat yang ditegakkan dengan tenang dan tidak terburu-buru. Sehingga siapa saja yang menunaikan ibadah sholat dengan cara tergesa-gesa maka sedikitpun tidak akan pernah merasakan nikmatinya sholat. Seperti halnya disaat kita makan, selezat apapun menu makanan yang disajikan kalau kita menyantapnya terburu-buru seakan-akan ditinggal pesawat, maka lezatnya makanan itu tidak akan pernah dirasakan sedikitpun, karena akal dan pikirannya kita sudah dikuasai oleh lebih pentingnya ditinggal pesawat, sedang yang dimaksud sholat tidak khusuk apabila saat sholat masih terpecah dengan urusan lain selain dari mengutuhkan sholat itu sendiri.
Cak Kasab :
ok mas...sekarang aku udah mulai paham, tetapi itu kan hanya teorinya saja...sekarang tekhnisnya bagaimana?
Mad Bullah :
Tekhnisnya? Ya buang saja semua pesan-pesan yang menjadikan sampean.... “maunya khusuk malah menjadi semakin tidak khusuk”, diantaranya mempermasalahkan khusuk itu sendiri yang aslinya sampean itu tidak tahu....ibarat ada orang bercerita vampir itu giginya tajam dan menghisap darah? Lalu ada apa dengan sampean cak.... kok tiba-tiba begitu takutnya seakan-akan giginya yang tajam itu akan menggigit lehernya...sampek-sampek sampean udah mesen pelindung leher dari besi...... masih tetep ragu dan ingin memesan pelindung leher yang lebih kuat terbuat dari baja? Padahal kenyataannya Vampir itu siapa? makluk ghoib yang tidak akan pernah bisa melukai tubuhmu yang kasar itu barang sedikitpun....begitu juga dengan khusuk dalam sholat, buat apa berpayah-payah mengikuti petunjuk kekhusukan. Kalau kenyataannya yang dimaksud khusuk itu suatu kondisi manusia yang disaat melaksanakan ibadah sholat benar-benar merasa sedang sholat dan menikmati dengan kelezatan batin, tidak mau terganggu oleh apapun dan siapapun baik sir maupun syahadah dengan cara berprilaku unggul dalam sholatnya tidak terburu-buru, tepat waktu (rentang waktu yang disediakan) tepat rukun dan syara’nya serta tidak memikirkan hal-hal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan sholat, misalnya rumah sudah dikunci apa belum,warung saat ditinggal ada pembeli yang menunggu apa tidak? itulah contoh-contoh yang membuat sholatnya tidak khusuk. Memikirkan sesuatu dalam sholat bukan tidak boleh, Boleh asal yang dipikirkan itu ikhwal sholat sendiri..dari urutan niat setelah ini baca surat apa,setelah itu gerakannya begini,setelah ini gerakannya apa....termasuk juga menghitung jumlah rokaat yang sudah dan belum dikerjakan
Cak Kasab :
gine-gine ae mas......sampean cerita bagaimana kalau sampean sholat aja dari awal hingga akhir entar aku .....copy paste aja....
Mad Bullah :
Baik, biasanya saya sebelum melakukan ibadah sholat membiasakan diri membaca surat An Nas 1x, dengan suatu harapan untuk memotivasi diri agar perasaan merasa utuh,aman dan tenang dari godaan manusia dan bisikan jin saat melakukan sholat, selanjutnya saya membangun keyakinan bahwa Allah sudah berada dihadapan saya, ”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 186) dengan keyakinan bahwa Allah sudah ada, segala sesuatu yang saya kerjakan pasti diperhatikan dari soal sikap (gerakan sholat) sampai ucapan (doa). Ya kalau boleh diumpamakan seperti saat kita menghadap panggilan Atasa di tempat kerja itu....... Apa yang bisa kita tunjukkan disaat itu? Tidak ada, kecuali sikap pasrah dengan terus memperindah sikap,menundukkan kepala dan mengendorkan seluruh otot-otot agar tidak nampak menantang dan meremehkannya,saat berniat seakan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan saya kepada beliau, saat berdoa seakan sedang berkata-kata sehingga suaranya sendiri saja yang didengar dengan penuh harap disetujui serta menunggu dengan sabarnya sampai semua urusan selesai, Assalamualaikum warakmatullah.....
Cak Kasab :
Baik...baik..... makasih ya mas, nich udah ada bunyi tiiiiiit, pulsanya mo abis... Assalamualaikum wa eakhmatullahi wa barakatuh
Mad Bullah :
Wa alaikumusssalam wa rakhmatullahi wa barakatuh......bagi kita semua
Diposkan oleh R. Yudhistira Ria,M.MPd Pimpinan Pusat - Guru Besar Lembaga Dzikir Istiqomah Kasabullah Indonesia#sholatkhusuk#makrepot#kasabullah

3 komentar:

  1. Subhanalloh walhamdulillah walailahaillalo huallo hu akbar

    BalasHapus
  2. Subhanallah walhamdulillah walaaillaha ilallah allahuakhbar,,sungguh pemaparan yg luar biasa,dan menjadi pelajarn yg berguna...amiin bismillah.

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas bimbingan dan petunjuk nya tentang sholat .

    BalasHapus