HOAX BUKTI TIDAK AGAMIS
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA,
M.MPd
Pimpinan Pusat - Guru Besar Lembaga
Dzikir Kasabullah Indonesia
Kesabaran penegak hukum dalam hal ini, Kepolisian
Republik Indonesia rupanya sudah habis, akibat eksedus nitizen yang teramat
liarnya menyalahgunakan media sosial yang tersedia seperti Facebook, Twitter, Google+ plus.google.com
Weibo, RenRen, LinkedIn,
Instagram , Yelp,
Tumblr, Flickr flicker,
Orkut MySpace, Foursquare, Pinterest, Soundcloud, XING, Friendster, Path, GetGlue,
Hi5, Yahoo! Meme, FUPEI,
Bebo, Koprol dst sebagai
ajang pelampiasan kebencian, saling serang dan pemicu kekisruhan.
Cak Kasab :
mas aku sebagai sahabat, cuman ngingetin.....sebaiknya sampean berhenti nulis nulis di medsos
mas aku sebagai sahabat, cuman ngingetin.....sebaiknya sampean berhenti nulis nulis di medsos
Mad Bullah :
Emangnya ada apa?
Emangnya ada apa?
Cak Kasab :
adoo...adoo repot, kalau sampean yang ngaku akhli IT aja ....hari gene belum dengar, gimana dengan mereka yang buta internet, celaka....celaka....celaka
adoo...adoo repot, kalau sampean yang ngaku akhli IT aja ....hari gene belum dengar, gimana dengan mereka yang buta internet, celaka....celaka....celaka
Mad Bullah :
la iya, gimana bisa ngerti, orang sampean gak ono angin gak ono ombak tiba-tiba beri peringatan....... .semestinya substansinya diungkapin dulu,baru beri peringatan
Cak Kasab :
itu lho mas, pak polisi sekarang sedang melengkapi peralatan dan personel unit Cyber Crime
untuk nangkepin orang yang suka nulis-nulis di media sosial kayak sampean
ha...ha.....ha....orang kayak sampean itu cak, entar yang ditangkepin duluan ma pak polisi bukan aku
Cak Kasab :
masyaallah mas...mas..sampean tuh jengkelin banget, diberitahu gak ngucapin
terimakasih malah ngeyel
Mad Bullah :
Gak ngeyel gimana......kalau sampean sukanya bikin berita boong
Cak Kasab :
demiallah mas...aku dengar dengan mata kepalaku sendiri tadi malam di tipi
demiallah mas...aku dengar dengan mata kepalaku sendiri tadi malam di tipi
Mad Bullah :
ooo pantesan salah.......orang sampean mendengarnya pakai mata kepala sendiri,
bukan pakai telinga......
Cak Kasab :
ya...ya..maksudku telinga..
ya...ya..maksudku telinga..
Mad Bullah :
wualah cak...cak....maksudnya soal kejahatan cyber ta?
Cak Kasab :
la ya itu, gimana mas......
la ya itu, gimana mas......
Mad Bullah :
Itu lho cak, belakangan ini setelah diamati oleh bapak-bapak sing pinter-pinter
di sana, ternyata sumber kekisruhan yang sering terjadi termasuk juga unjuk
rasa, disebabkan oleh ulah para nitezen yang asal share asal comen bahkan
sering membuat hoax sehingga menimbulkan kemarahan
Cak Kasab :
membuat ahok marah gimana maksudnya?
membuat ahok marah gimana maksudnya?
Mad Bullah :
wes..wes seprul banget sampean itu cak..cak...! hoax bukan ahok denger?
Cak
Kasab :
????
Mad Bullah :
hoax itu maksudnya suka bikin
berita bohong yang tujuannya untuk menipu,saling menghujat dan
menjatuhkan. Kondisi kayak gitu kalau
dibiarin berbahaya bisa bikin situasi nasional jadi kacau apalagi kalau sampe
dijadikan komuditi politik tambah amburadul, maka dari itu dukung yok program
polisi biar Indonesia gak kayak gine terus.
Ingat gak peristiwanya Ahok? Apa bedanya dengan Lia Eden, Tajul Muluk, Antonius Richmond Bawengan, Arswendo Atmowiloto toh semua yang disebut itu juga tercatat sebagai tersangka penodaan agama? Mengapa mereka tidak seheboh Ahok, sampai sampai seandainya bisa seluruh penduduk Indonesia mau diajak ngruruk ke Jakarta. Jawabannya karena pada masa mereka belum dikenal kejahatan cyber
Cak Kasab :
berarti media sosial itu berfungsi sebagai motivasi ya mas....
berarti media sosial itu berfungsi sebagai motivasi ya mas....
Mad Bullah :
he....he....kalau motivasi itu khusus untuk kebaikan....kalau untuk kejahatan
namanya provokasi, seandainya media sosial dijadikan ajang motivasi tentunya
bukan jutaan yang datang ke jakarta, melainkan puluhan. Toh ujung-ujung yang
menyelesaikan 4 orang hakim,beberapa orang jaksa penuntut dan beberapa orang
saksi serta pembela
Cak Kasab :
wah berarti kalau program polisi ini jalan, negara kita bakal aman ya mas dari hiruk fitnah
wah berarti kalau program polisi ini jalan, negara kita bakal aman ya mas dari hiruk fitnah
Mad Bullah :
ya juga sich........tapi yang justru aku kawatirkan sekarang,kalau program polisi ini berhasil
Cak Kasab :
Lho lho kok gitu mas?
Lho lho kok gitu mas?
Mad Bullah :
abis mo bilang apalagi, mayoritas penduduk Indonesia itu islam kan? Dengan sendirinya
yang menjadi pengguna terbesar media sosial orang islam sehingga tidak menutup
kemungkinan sebagai pelaku-pelaku hoax juga umat islam. Sebagai negara yang berpenduduk
mayoritas islam semestinya itu tidak boleh terjadi, karena jauh sebelum ada
internet Allah SWT sudah melarang melakukan perbuatan hoax “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan sakwa-sangka, karena sebagian dari sakwa-sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati?. .. (QS Al Hujurat : 12)
Mengapa kita tidak mau
mendengarnya? Itu menunjukkan kalau kita
hanya mayoritas dalam kwantitas dan minoritas dalam kwalitas atau tidak agamis
Cak Kasab :
Lalu apa yang mas kawatirkan kalau program polisi ini berhasil?
Lalu apa yang mas kawatirkan kalau program polisi ini berhasil?
Mad Bullah :
ya kawatir secara nilai keimanan saja, kalau dilarang Allah hurobbi kita gak
mau tiba-tiba dilarang polisi mau, tuh namanya bukan beriman kepada ilahi
tetapi beriman kepada polisi
Cak Kasab :
????
????
#kasabullah#kedaisufi
mantap
BalasHapusDari lumajang ....menjawab..m
HapusP.guru mmng mantab
Terimakasih Guru
BalasHapus