Profil

Selasa, 07 Mei 2019

Dogeng Ramadhan Kasabullah seri 1


Dogeng Ramadhon Kasabullah seri 1

TERNYATA SYAITAN TIDAK DIBELENGGU
karya : R. YUDHISTIRA RIA, M.Pd

dikutip dari kisah nyata

 Guru Besar Lembaga Dzikir Istiqomah Kasabullah Indonesia

 

Kala mentari rebahkan tubuhnya di ufuk barat, alam yang terang benderang berganti kelam mencekam, hatiku beranjak gelisah mengiringi rasa ketakutan yang selalu jadi masalah, sekalipun aku tahu rumahku di bilangan kota, tetapi rasa takut itu terus saja menghantuiku bila gelap mulai merambah setiap sudut sudut rumahku, sinar rembulan tak banyak membantu apalagi ditanggal tua seperti ini, biasanya kurang bersemangat terangi alam sekitarku, listrik yang menjadi andalan orang modern dalam penerangan diwaktu masa kecilku belum ada, sementara rumah tetangga pada berjauhan satu dengan lainnya karna lahan kosong sangat melimpah ruah.

Saat leher kujulurkan ke luar bibir jendela, yang tampak hanya rindang daun pohon asam, melambai lambai menyapa semilir angin berlalu lalang mencari sesuatu, batangnya yang besar sengaja disembunyikan dibalik sinar rembulan, membentuk bayangan menakutkan agar aku mengira dia syaitan besar, suara hewan malam di kawasan kuburan dekat rumahku bersautan seakan memberitahu kalau malam ini aku gak boleh keluar rumah, karena sekumpulan syaitan gentayangan dari kuntilanak, pucung, gendorumo, demit sampai tuyul yang gundul gundul sedang mengintaiku di komplek pekuburan Belanda kuno yang gugur berperang saat melawan pejuang kemerdekaan Indonesia.

Malam ini, suasananya tampak lebih sunyi dari biasanya, maklum hujan lebat baru saja reda, sesaat kemudian kudengar sayup sayup suara ayahku yang sedang sakit memanggil mangil namaku dari dalam kamarnya, Rupanya beliau bermaksud minta tolong dibelikan obat sakit kepala ke apotek di kota,

Seketika itu aku tolak karena aku sendirian... ibu dan kakakku sedang pulang kampung ke rumah nenek, jadi siapa yang akan temani aku?

Ayahku tak putus asa beberapa kali merayuku
bernada mengajak agar aku bersimpati untuk menolongnya "kalau ayah sakit gak diobati lalu mati, siapa yang mau beri makan kamu, ibumu dan kakakmu?" semua omelan ayahku didengar dengan baik tetapi aku tetap saja bungkam, pikiranku kacau, antara rasa kasihan dan banyangan wajah wajah syaitan menakutkan di sepanjang jalan, apalagi saat melintasi pekuburan, kalau sampai aku yang keluar beli obat, apa jadinya pasti tubuhku dicabik cabik

Kesabaran ayahku pupus, sekalipun sakit masih sigap mengambil penebah "plak plak plak, tuman" berkali kali mendarat di kaki dan tanganku, sekalipun rasanya perih, aku berusaha menahan tangis agar tidak ditambah pukulan berikutnya, air mata tanpa terasa menetes dengan derasnya membasahi kaos kucelku.....

Tak berselang lama, mungkin ayahku iba juga melihatku yang saat diomelin dan dipukul, tidak sedikitpun melawan dan beranjak dari posisi berdiri di hadapan ayahku, tiba tiba kepalaku diraih keperutnya sambil dielus elus....

Seketika itu aku tak tahan menangis senggugukan merasakan belaian kasih orangtua yang luar biasa, rasa perih akibat sabetan sekumpulan lidi yang menggores kulit kaki dan tangan sama sekali tidak terasa dibuai rasa haru, aku benar benar tentram, semakin erat mendekapnya semakin damai perasaan hatiku

Sambil mengelus ngelus kepalaku, ayahku bertanya "emangnya ada apa, kamu kok gak mau, kan biasanya kamu sangat  rajin, perhatian, berbhakti pada ayah dan ibu, bahkan diminta tolong kakakmu sekalipun panas terik juga mau?" dengan terbata bata aku menjelaskan "aku bukan gak mau ayah, tetapi aku takut, nanti saat lewat kuburan diganggu syaitan" belum selesai aku menjelaskan alasan penolakanku, seketika itu ayahku tertawa terbahak bahak memecah kesucian..... membuat aku jadi terheran heran, melihatnya. "jadi, kamu gak mau, karena takut syaitan......cuma takut syaitan?" ayahku kembali tertawa lebar.

Setelah berhenti, ayahku melanjutkan " kamu lupa ya, nak? ini kan bulan puasa, sayang !" mendengar ayahku bilang begitu, aku jadi penasaran, "emangnya kenapa ayah, kalau bulan puasa?" tanyaku. "ya....kalau bulan puasa itu, para syaitan dengan Allah dibelenggu, dikrangkeng digembok dengan gembok besar dan kuncinya Allah kantongi sendiri, biar syaitan syaitan itu gak gangguin orang puasa", jelas ayahku menyakinkan, rasa penasaranku bertambah, kulepas dekapan dan aku balik bartanya "termasuk kuntilanak dan pucung, ya ayah ?" dengan mantap ayahku menjawab "semua......gak tersisa satupun"

Tanpa pikir panjang, aku bergegas bilang ke ayah "mana uangnya ?" buat apa? kata ayah, "ya buat beli obat ayahlah...sautku, wajah ayah tampak berbinar dan bola matanya berkaca kata menatapku penuh haru.

Saat melintasi pekuburan Belanda, bukannya takut malah aku hampiri dengan mengendap ngendap mecari siapa tahu ada syaitan yang bersembunyi dan tidak tertangkap, akan aku laporkan pada ayah biar ayahku bilang sama Allah.

itulah sekelumit dogeng masa kecilku, yang membuat aku sekarang jadi geli sendiri mrngingatnya, ternyata yang dimaksud orang awam itu, tak ubahnya anak kecil ingusan yang mudah dipengaruhi dan percaya....memang sich tetep ada sisi manfaatnya dengan catatan kalau usia kita masih ingusan, tetapi kalau sudah dewasa seperti kayak sekarang, rugik tauk....bahkan bisa membuat kita celaka

Bagaimana tidak? setelah aku dewasa belajar ilmu rububiyah kepada ayahku sendiri, kebetulan seorang kyai yang santrinya rata rata berusia 40 keatas tepatnya di Kampung Lemah Duwur Bangkalan, katanya sich mereka mengaji kitab...aku kira al quran, ternyata tidak...tetapi kitab mukasyafah wal makrifah.yang diantaranya juga menjelaskan kalau ternyata syaitan itu sebenarnya tidak pernah dibelenggu

lho bagaimana dengan hadits Rosulullah Muhammad SAW
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَفُتِحَتْ أَبُوَابُ الجَّنَةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ
Artinya, “Ketika masuk bulan Ramadlan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup,” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits itu memang ada dan shoheh, tetapi jangan ditafsir secara harfiyah bahasanya, karena disana ada qiyas, ittibar dan filosofi yang secara hakikatnya bukan Allah menyuruh para malaikatnya nangkepin satu per satu setiap syaitan yang berkeliaran di muka bumi ini,
melainkan karena syaitan itu kerjanya cuma gangguin manusia, sedang di bulan Ramadhon manusia pada menjaga diri dari godaan syaitan agar puasanya tidak batal, maka dengan sendirinya para syaitan nganggur alias diPHK oleh kita, Status nganggurnya itu, yang kemudian dengan Rosulullah Muhamnad SAW diqiyaskan sama dengan dibelenggu.... akibat ummat muslim pada berebut kebaikan agar bisa masuk ke pintu pintu surga (lhoh kok banyak pintunya, ya? jangan jangan surga itu cuma berisi pintu doang, gak ada gedungnya haha)
hust jangan gitu, maksudnya terserah kita saja lewat jalur pintu mana saja, seperti pintu sedekah, pintu sabar, pintu memaafkan, pintu taubat, pintu ngaji, pintu puasa....pokoknya terserah kita dech, mau masuk surga lewat pintu mana saja.... bergantung kemampuan dan kemauan kitanya saja

Ya, kalau kita gak ngerti juga, tafsir pintu Surga
□ seperti orang ingin kaya, kan macam macam : ada yang berdagang, ada yang jadi pengacara, ada yang jadi artis terserah....kalau kaya harus jadi pengusaha berarti pintunya satu......
□ seperti juga orang ingin sehat juga macam macam caranyav: ada yang olah raga..... ada yang makan makanan sehat dan bergizi .....ada yang istirahat cukup....ada yang tidak merokok.....
□ seperti juga orang ingin mulia di masyarakat .....ada dengan belajar ilmu...ada dengan suka menyapa.....ada dengan suka menolong....ada dengan suka memberi...ada dengan suka memaafkan

lhoh mulai tadi kok ngebahas seperti...seperti.. seperti terus.....aslinya surga itu seperti apa? ekh seperti lagi?
mau tahu jelasnya? ayo ikuti terus Dogeng Ramadhan Kasabullah, pada seri berikutnya...

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa yang sebenarnya..... kita bermohon kepada Allah, agar diselamatkan dari puasa yang sekedar brrsifat diet, mengubah yaitu pola makan....waktu makan siang digeser ke margrib dan waktu makan malam dimakan saat sahur, sedang perbuatan yang tidak bagus terus jalan.....itu yang mungkin dimaksudkan oleh Rosulullah Muhammad SAW "ada puasanya orang yang hanya mendapat haus dan kapar saja"
#dongengindinesia #lembagadzikirkasabullah #tasawwuf #hakikat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar