Profil

Selasa, 20 Desember 2016

Kedai Sufi Kasabullah jilid 14

r Berita


INDONESIA TETAP JUARA
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd 
(Pimpinan Pusat / Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia)

Praktisi Agama, praktisi Pendidikan,praktisi Hukum,praktisi Budaya pokoknya pakar pakar kepribadian yang hidup di bumi pertiwi ini semuanya pada kebingungan mencari model pembelajaran dengan kurikulum yang efektif, bagaimana caranya agar bangsa yang dikenal oleh dunia punya etika ketimuran itu, benar benar bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dan tidak sekedar menjadi sebutan membanggakan tetapi tidak bisa dibanggakan.

Cak Kasab :
Mas sampean sudah membaca yang aku share kemaren.......

Mad Bullah :
Wualah cak.....cak... sebentar sebentar share......sebentar sebentar ceramah....sebentar sebentar mau’idhah hasanah.....emangnya gak punya kerjaan lain apa.....sampai-sampai WA dan Facebookku sering ngebleng memorinya penuh berisi share share dari sampean melulu....

Cak Kasab :
Na......orang seperti sampean itu mas yang perlu dicuci otaknya dan dibersihkan hatinya..............

Mad Bullah :
Sampean itu cak yang wajib diservis......masa bisanya share share terus....

Cak Kasab :
ini trend di dunia maya mas.....kalau sampean gak ngikutin ntar bisa ketinggalan spoor.........lagian itu amanat lho mas,kalau gak dipatuhi ntar bisa duso mas...... coba sampean baca setiap yang share, pasti ada tulisan copas dari group sebelah tolong share,dibagikan atau disebarkan.......bahkan kalau gak di share ada yang pakai ngancam segala, kok yang dapat musibah, ada yang ngancam dalam 40 hari sholatnya gak diterima, pokoknya ya kayak gitu gitu mas...kan aku jadi kawatir juga......

Mad Bullah
yo yo aku wes apal gaya nitezen yo koyok kuwe.........cuman yang perlu aku ketahui, apa yang kamu share itu udah dilakoni? Kalau gak itu namanya “jarkoni” kerrep berujar jarang nglakoni (suka memberitahu,tapi dirinya tidak mengerjakan) sama juga boong “maunya dapat pahala, justru yang didapat siksa karena telah melakukan dosa”

Cak Kasab :
Lho...lho.......mas ini gimana sich, katanya mas itu mursid, katanya mas itu sufi.....kok jawabannya nglantur gitu sich mas, yang bener aja.....

Mad Bullah :
Sing nglantur iku awakmu kuwi cak........

Cak Kasab :
Bukankah Allah, dalam al quran menyuruh kita untuk menyampaikan kepada orang lain,sekalipun satu ayat?

Mad Bullah :
Nah benerkan......dasarnya saja salah, apalagi mo praktik gimana jadinya? itu bukan firman Allah, melainkan hadits Rosulullah Muhammad SAAW “ballighu ‘anni walau ayah” (sampaikan dariku walau satu ayat) (HR. Al-Bukhori 3461)

Cak Kasab :
Yaya.......aku minta maaf, tapi dasarnya ada kan mas?

Mad Bullah :
Ya ada ......tapi bagi siapa?

Cak Kasab :
Emangnya ada aturannya,ya mas? Yang aku tahu, itu gak masalah soalnya ada satu dalil yang bunyinya begini “Undhur Maa Qoola Walaa Tandhur Man Qoola” ( jangan lihat siapa yang bicara, tapi lihat apa yang dibicarakan) itu artinya, kita kan boleh boleh saja berdakwah sekalipun bukan kyai,baik secara langsung maupun berpartisipasi share copas group sebelah.

Mad Bullah :
Ya gitu...itu yang ngebuat tabiat bangsa ini jadi “sengkuni”, dalil dijadikan alat penghalal kemauan kita dengan nalar kita juga, bukan berdasar nuruh tuhan, padahal ayat itu dimaksudkan bukan kepada yang berdakwah atau penceramah melainkan diperuntukkan bagi mereka yang mendengarkan ceramah. Sekalipun aslinya dalil itu merupakan teguran dan peringatan yang ditujukan kepada kaum yang “ta’ashshub” terlalu fanatik mainded dalam mengkultuskan seseorang apakah itu kyai atau gurunya, atau fanatik kepada suatu mashab,suatu kelompok sehingga masukan dari orang lain dianggap “najis” dengan sebutan macam-macam musrik,bid’ad dan sesat

Cak Kasab :
Lalu apa hubungan dengan dosa mas...? berbuat baik kok malah dosa.......aneh...!!!

Mad Bullah :
Intinya untuk urusan tarbiyah tidak setiap orang berhak berbicara agama, lebih lebih urusan yang prinsip bisa amburadul, sehingga yang berhak menyampaikan sekalipun satu ayat itu hanya para arifbillah atau bisa jadi disaat kita jadi saksi suatu perkara dan kita tahu yang sebenarnya, maka sampaikan kebenaran itu (walau satu ayat) sekalipun itu pahit bagimu, maksudnya akibat dari kejujuranmu mengakatan hal sebenarnya, bisa jadi dimusuhi oleh mereka yang jadi tersangka

Cak Kasab :
oke...oke...aku paham, mungkin ada dalil lain mas yang membuat saya lebih paham

Mad Bullah :
Allah SWT dalam beberapa surat dan beberapa ayat memberi peringatan kepada kita soal itu “ Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu........maka tidakkah kamu berpikir? ( QS.al-Baqarah : 44) “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (Ash- Shaff : 2-3) “Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan” (Hud : 88)

Cak Kasab :
Masyaallah mas............bener bener suatu dosa yang tidak terpikirkan.....sampai-sampai Allah bilang “.......Amat besar kebencian di sisi Allah.....” tobat-tobat mas, aku gak bakalan share share lagi....... sebelum aku sesuai dengan apa yang aku share....

Mad Bullah :
Lho kok mo berhenti? Entar Indonesia gak jadi juara dong.....

Cak Kasab :
Apa hubungan dengan kejuaraan Indonesia mas?

Mad Bullah :
Hahahaha..........kan selama ini Indonesia pemegang juara bertahan internasional dalam urusan Mau’idhah Hasanah (memberi tahu kebaikan,ceramah,tablig,tausiyah) hampir setiap ada acara seremonial pasti ada mau’idhah hasanahnya dari tunangan hingga resepsi,dari hamil hingga lahir,dari berangkat hingga datang haji,dari peringatan hari besar islam sampai peringatan hari besar nasional, mana ada dibelahan dunia yang kayak Indonesia.......hasilnya? Hanya Mau’idhahnya saja yang hasanah,bangsanya tidak pernah sampai kepada pribadi/karakter uswatun hasanah, bukti kongkritnya gak usah jauh jauh, sampean itu cak....setiap share selalu mengajak-ngajak untuk memaafkan kesalahan orang lain dan selalu menghimbau untuk menjaga kerukunan antar hidup umat beragama, kenyataannya musuh sampaean ada di mana mana dan sampean itu paling getol mengkafir-kafirkan orang lain......belived it or not? Itu fakta bukan mitos

Cak Kasab :
???

3 komentar:

  1. Subhanallah terimakasih guru atas penjelasan dakwahnya hingga murid jadi ngerti mana yang baik untuk di sampaikan dan yang belum bisa kita sampaikan

    BalasHapus
  2. Subhanallah terimakasih guru atas penjelasan dakwahnya hingga murid jadi ngerti mana yang baik untuk di sampaikan dan yang belum bisa kita sampaikan

    BalasHapus