“ SELAMAT HARI NATAL”
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd
Pemimpin Pusat dan Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia
Malam ini sampai esok harinya, saudara kita sebangsa dan setanah air yang kebetulan tidak seiman dengan kita, akan merayakan Hari Natal 2016. Kita sebagai bangsa mayoritas dengan pemahaman agama islam yang rakmatan lil alamin, tentunya sudah sepatutnya apabila turut memberi kenyamanan dan keamanan kepada mereka selama melakukan kegiatan keagamaan. Mengingat mau tidak mau mereka sudah memberi piutang kepada kita kenyamanan dan keamanan disaat kita merayakan Hari Raya Idhul Fitri maupun Idhul Adha 1438 H
Mad Bullah :
“ Selamat Hari Natal, saudaraku.........................
“ Selamat Hari Natal, saudaraku.........................
Cak Kasab
lho....lho.........kok....?
lho....lho.........kok....?
Mad Bullah : :
huuuus ......diem!!!, orang kagetan dan cepet marah kayak sampean itu, menandai kalau sampean kurang menguasai dalam memahami agama.
Cak Kasab
Tapi mas, iku pesan guru ngajiku lho, katanya kalau ngucapin kayak gitu itu haram
Tapi mas, iku pesan guru ngajiku lho, katanya kalau ngucapin kayak gitu itu haram
Mad Bullah :
yo.....yo, aku wes werruh, kalau itu bukan pendapatmu, cuman salahnya sampean itu kalau milih guru ngaji jangan asal, biar gak kagetan dan bringas....bentar-bentar unjuk rasa...bentar-bentar swiping.....bentar bentar bakar ban, belum lagi yang merusak fasilitas umum dan membuat jalan macet.
Ingat kita itu orang Indonesia yang kebetulan beragama islam, bukan orang islam yang mampir ke Indonesia, yang punya kepantatas ngajak gegeran dan merusak sana-sini. Kalau orang Indonesia asli masa ribut sesama orang Indonesianya, masa mau ngrusak fasilitasnya sendiri, yang bener aja.
Cak Kasab
Maksudnya mas?
Maksudnya mas?
Mad Bullah :
Sekarang ini lagi ngetren guru ngaji mekar sebelum bersemi alias dadakan cuma bermodalkan hafal beberapa ayat dan hadits serta tafsirnya, udah populer di media tv maupun media sosial, karena terlanjur terkenal akhirnya gak sempat menuntaskan belajar ngajinya
Cak Kasab
Berarti beliau-beliau itu belum siap ya,mas
Berarti beliau-beliau itu belum siap ya,mas
Mad Bullah :
Ya siaplah...kalau gak siap masa berani bertablig, di muka orang banyak
Ya siaplah...kalau gak siap masa berani bertablig, di muka orang banyak
Cak Kasab
Lho kalau udah gitu, apanya lagi yang diberati mas ?
Lho kalau udah gitu, apanya lagi yang diberati mas ?
Mad Bullah :
Yang diberati itu karena belum waktunya saja.......kale?, kan belajar ngaji itu banyak tahapannya cak, ada syariat, hakikat, tarikat dan makrifat yang terinci dalam nahwu sharaf, fiqh, ushul fiqh, hadits, tafsir, tauhid, tasawuf belum lagi cabang-cabangnya seperti tarikh, balaghah.
Jadi kalau ada guru ngaji yang mempunyai sifat sensitif dan mudah marah tehadap sesuatu yang berbeda dengan dirinya berarti ngajinya hanya sampai di Babul Ghadab saja dan belum sempat mengaji bab tawaddu’ jadi kerjaannya kalau gak marah ya bikin ribut terus “Orang yang kuat itu bukanlah orang yang menang berkelahi, tetapi orang kuat ialah yang dapat menguasai dirinya ketika sedang marah. (H.R. Bukhari)
Cak Kasab
Kalau begitu, aku boleh ya mas ngucapin “Selamat Hari Natal” kepada teman dan tentanggaku yang beragama nasrani?
Kalau begitu, aku boleh ya mas ngucapin “Selamat Hari Natal” kepada teman dan tentanggaku yang beragama nasrani?
Mad Bullah :
Kan cuman ngucapin saja ta, bukan ikut acara ritualnya? Ya boleh – boleh saja...siapa takut? Cuma kadang kita itu sakit jiwa sendiri, udah tahu gak punya teman nasrani pakai nanya segala boleh tidaknya, entar kalau dibolehin marah......ente itu mau tanya apa mau ngetes atau mau ngajak debat? Kalau tanya itu kan tanda tidak tahu, jadi kalau diberitahu “he-em” saja.
Masa ada orang tanya alamat sesorang saat diberitahu udah gak ngucapin terimakasih, malah marah-marah, sakit jiwa kale? Tapi sayangnya kita tidak menyadarinya, kalau kita itu sebenarnya lebih buruk dari orang yang sakit jiwa beneran. coba perhatikan orang gila, saat nyelonong masuk ke rumah sampean, lalu sampean arahkan keluar mereka langsung keluar sambil cengar cengir.
Cak Kasab
Hehe boleh ya mas, aku minta dasar hukumnya....bukan aku gak percaya sama mas, cuman mas sendiri kan tahu....gimana model model orang sekarang yang ngajinya tidak tuntas itu sering...comen yang aneh...aneh
Mad Bullah :
Oke......oke aku dapat memahami soal itu, sebelum aku jelasin dasarnya, sampean itu perlu mempertajam keimanan hanya kepada Allah, melalui Al Quran dan beriman kepada Rosulnya melalui hadits, sehingga apabila Allah sudah mengatakan begini “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah: 8)
Disamping itu Al Qur’an juga mengajari kita untuk memberi salam kepada Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun, keluarga Ilyas dan nabi yang lainnya yang sesungguhnya bersaudara itu, bukankah nabi Isa juga nabi kita? “Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku al Kitab (injil) dan menjadikan aku seorang Nabi – dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada....( QS. Maryam ayat 31-32) sampean tidak usah tanya-tanya lagi
Tidak cukup di situ saja dalam merespon kelahiran Nabi Isa As, ada hal penting kalau kita pahami dari sisi termologi bahasa kata “semoga” yang diucapkan, tentunya akan menjadi suatu harapan bagi yang mengucapkan untuk mendapat dukungan kata amin atau “selamat” dari yang membaca dan mendengarnya
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (QS. Maryam ayat 33) lalu mengapa kita tidak meresponnya dengan baik kok justru lebih suka berdebat? Takut ketahuan guru ngajinya atau takut dikatakan tidak alim oleh tetangganya?
Sabda Rasulullah SAAW, ”Sayangilah orang yang ada di bumi maka yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR. Thabrani) Juga sabdanya saw,”Barangsiapa yang menyakiti seorang dzimmi maka aku akan menjadi lawannya di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Cak Kasab
????
????
Mad Bullah :
Bingung kan? Yang punya perasaan bingung kayak sampean itu banyak cak......mereka takut kepada sesuatu yang gak jelas, semestinya sampean gak usah takut, kalau tujuan sampean mengucapkan Selamat Hari Natal itu dimaksudkan kepada kelahiran Nabi Isa AS anak Maryam, bukan anak Tuhan, sebab apapun alasannya Tuhan tidak beranak dan juga tidak diperanakkan.
Cak Kasab
Ya....ya bener, tetapi aku sekarang malah jadi “pusing” untuk mendustai lisanku dengan hatiku, Antara Mengucapkan Selamat Natal kepada saudara kita dengan menyakinkan hati bahwa itu diperuntukkan bagi Nabi Isa ibnu Maryam Rohullah
Mad Bullah :
Nah...kalau begitu sampean sekarang sudah menemukan jawabannya cak, mengapa masih pusing? Begini saja, biar gak ribut-ribut terus 1. Kalau sulit jangan dikerjakan 2. Kalau mudah lakukan. Lagian kenapa sich, kita jadi ke GR-an begini ?, saudara kita kaum Nasrani itu gak butuh ucapan selamat dari orang muslim kok, cuma kitanya saja yang “ewuh pakewuh” kalau gak ngucapin kata Selamat Hari Natal kayak gimana gitu?
Cak Kasab :
???
???
#makrifat#lembagadzikirkasabullah
Subhanalloh walhamdulillah walailahaillalo hu alllo huakbar
BalasHapustes
BalasHapus