MALAM JUM’AT
YANG MENAKUTKAN
“Sesungguhnya
Allah swt memilih Jum’at, lalu menjadikan harinya sebagai hari raya, dan
memilih malamnya menjadi malam hari raya. Di antara keutamaannya adalah, orang
yang momohon hajatnya kepada Allah Azza wa Jalla pada hari Jum’at Allah
mengabulkannya. Suatu bangsa yang pantas menerima azab lalu mereka memohon pada
malam dan hari Jum’at Allah menyelamatkan mereka darinya, tidak ada sesuatu pun
yang Allah tentukan dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at.
Karena itu, malam Jum’at adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah
hari yang paling utama.” Begitulah salah satu pernyataan sahabat Rosulullah Muhammad Sallallahu Alaihi wa Alihi
Wasallam bernama Ali bin Abi Thalib Karomallohu
Wajhah.
Anehnya malam
yang semestinya kita rindukan datangnya, kita nikmati bersemayamnya dan kita
berati perginya sebagai sayyidul ayyam itu,
justru kita respon dengan sesuatu yang bersifat “klinik” penuh misteri,
penuh horor, penuh ghoib atau hal-hal yang menakutkan, seakan – akan malam
jumaat itu “holidaynya setan”. Dengan telah
diklaimnya sebagai hari jadinya setan, maka mau tidak mau kita terjebak dengan
halusinasi yang hebat, perasaan bertemu
dengan pocong, kuntilanak, demit, gudoruwo sudah bukan mustahil lagi melainkan pasti, hal ini
bisa diukur secara jujur disaat kita akan melakukan suatu acara di malam jumat,
ujung-ujungnya cenderung diurungkan untuk ditunda keesokan harinya. Kondisi
semacam ini mungkin bagi masyarakat metroplolis tidak dirasakan, mengingat lalu lintas dan aktifitas manusia hilir mudik sepanjang malam
dengan gemerlap lampu terang benderang, akan tetapi bagi masyarakat pedesaan
yang letak rumahnya berjauhan, penerangan hampir tidak ditemukan disepanjang
jalan, sesekali melintasi area pekuburan dan pohon rimbun di pertigaan jalan
setapak. Sampai sekarangpun sangat
kental dirasakan bahkan boleh jadi kita yang semasa kecilnya dibesarkan di pedesaan,
kemudian setelah dewasa jadi orang mapan hidup di perkotaan, kenangan getir itu
masih saja sering menggoda, ada bau aneh, bunyi yang asing bisa menyulap prilaku aneh mau ke kamar kecil
mulai ragu, mau duduk nyantai di balai-balai juga mulai cemas kalau memang
tidak ada apa apa, mengapa jadi takut?
Itulah kepongahan
golongan “fasikin” yang berhasil
memalingkan kemurnian keimanan seseorang menjadi terbelenggu dengan
banyangannya sediri dalam suatu ketakutan yang tidak jelas. Lalu siapa yang
paling berjasa dalam memporak porandakan sabda Rosulullah Muhammad SAW dari
menghimbau menjadi terhalau? Bisa jadi orangtua kita yang mempunyai tujuan baik
akan tetapi caranya yang salah, maunya anak-anaknya tidak kelayapan kemana-mana
dan bisa mengaji di rumah atau di surau, sehingga diberinya cerita yang aneh-neh.
Begitu cerita itu menjadi doktrin yang tepat, maka hampir setiap orang tua
meminjam caranya, bagaimana anaknya tidak keluar rumah begadang tanpa tujuan, disaat
malam jumat dengan asumsi bisa melakukan ibadah yang dianjurkan oleh Rosulullah
Muhammad Sallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam
.
Sejalan dengan
perjalanan sejarah, alasan memunculkan unsur horor pada malam jumat itu sudah mulai
tidak terbaca, tahunya kalau malam jumat itu memang benar-benar malam
holidaynya setan. Mencium gejala kalau orang Indonesia menyakini kalau malam
jumaat sebagai malam yang penuh misteri akhirnya seorang produser film besar di
Amerika membuat Film Serial “Friday the 13th” yang pernah
ditayangkan di stasiun TVRI setiap malam jumat pada tahun
1990 hingga 1991, Memang awalnya film ini, merupakan serial televisi horor biasa dengan judul judul "The 13th Hour". Yang diproduksi atas kerjasama Amerika dan Kanada. Akan tetapi sang produser Frank Mancuso, Jr sangat piawai memasukkan unsur bisnisnya atau
ada hal lain? (wallahuaklam) judul itu dirubah menjadi “Malam Jumat ke 13” dengan pertimbangan bahwa penonton Indonesaia, suka
dengan judul seperti itu sehingga pikirnya akan lebih banyak lagi menyedot
penonton. Berawal dari anasir-anasir yang semacam itu, yang secara tidak langsung menisbatkan kita untuk mengakui
bahwa malam jumat memang malam keramat. Bahkan orang-orang metropolis yang
semula tidak tahu menahu dan mengalami, juga ikut-ikutan mengakui pendapat itu
dengan dibuatnya film horor berjudul “ Malam Jumat Kliwon” Memang tujuannya semata-mata
untuk meraup keuntungan dengan memanfaatnya issu yang beredar di masyarakat. Akan
tetapi dampaknya bagi kita sebagai masyarakat awam dengan diberinya judul
semacam itu seakan-akan menggiling faktor kejiwaan kepada suatu pelegalan kalau
malam jumat identik dengan horor apalagi anak-anak kita yang memang sangat hijau akan
hal hal semacam itu tanpa pikir panjang langsung meng-iyakan kalau malam jumat
adalah malam yang menakutkan.
Sekarang menjadi
tugas kita yang amat berat bagaimana virus-virus yang tertanam pada jiwa-jiwa
mereka yang bermakna “aneh” itu kembali
kongkrit, sebagaimana harapan Rosulullah Muhammad Sallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam
, kepada kita “Alloh
telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai
hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan
hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Alloh memberikan bimbingan
kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Alloh
menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Dan
di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun
di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita
adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh
makhluk.” [HR. Muslim]
Kalau Rosulullah Muhammad
Sallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam, menjelaskan bahwa hari Jumat adalah hari rayanya
ummat islam, tentunya pada malam harinya, kita akan bertakbir dan bertahmid
layaknya saat kita merayakan hari raya idhul fitri dan idhul adha, minimal kita
berdzikir dan berdoa atau sholatul lain. Lalu mengapa kita menjadi latah
merespon anggapan tidak jelas? Adakah sinyal
dalam hadits tersebut menyohok kita sebagai korban berikunya? “Alloh telah memalingkan orang-orang sebelum
kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka,...... Dengan ditebarnya
perasaan takut serta unsur-unsur klenik pada malam jumat.
Oleh sebab itu selagi
ada waktu dan kesempatan bersegeralah keluar dari belenggu-belenggu perasaan
aneh, bermohonlah untuk mendapat petunjukNya, sebagaimana Allah telah menyiapkan
diri untuk membimbing kita “...........kemudian
Alloh memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari
raya.....,” Lepaskan diri kita dari semua belenggu-belenggu,
larangan-larangan, yang memalingkan diri dari hidayahNya, untuk tetap beramal sholeh di malam Jumat, seperti
halnya tukang pijat yang tega membiarkan orang kesakitan terkilir ototnya, patah
tulangnya, capek badannya dengan alasan kalau malam jumat dengan pendahulunya
dilarang memijat, karena kalau dilanggar akan menanggung resiko? Termasuk juga
orang yang tega tidak meminjamkan orang yang benar-benar butuh untuk ongkos
pengobatan ke dokter juga dengan alasan para pendahulunya melarang mengeluarkan
uang di malam jumat karena akan menyebabkan uangnya menguap dan terkuras, Memangnya
yang membebani resiko dan mencabut rejeki itu adalah pendahulu kita yang berwujud
manusia ciptaan Allah SWT juga, Lalu bagaimana dengan perintah Allah dan
Rosulnya yang disuruh memperbanyak amal sholeh di malam jumat dan hari jumat
yang pahanya akan dilipat gandakan menjadi 70x?
Yang pasti ada beberapa hal istimewa, di malam jumat dan
hari Jumat, kalau kita mau melakukannnya, sebagaimana Firman Allah SWT dan hadits
Rosulullah Muhammad Sallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam
“Sesungguhnya di sisi
Allah SWT ada malaikat-malaikat yang diciptakan dari cahaya. Mereka tidak akan
turun kecuali hanya pada malam dan hari Jum’at. Tangan-tangan mereka memegang
pena yang terbuat dari emas dan lembaran-lembaran kertas yang terbuat dari cahaya.
Mereka tidak menulis kecuali shalawat untuk Nabi saw.”
"Hai
orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Jumuah : 9)
"Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat waktu
mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu
kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah
mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu" (HR. Muttafaqun Alaih)
"Shalat Jum’at itu wajib bagi
tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjamaah, kecuali empat golongan yaitu
budak, wanita, anak kecil dan orang yang sedang menderita sakit" (HR. Abu
Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)
Alhamdulillah hirobbil alamin
BalasHapusTermksh gurun
Subhanallah walhamdulillah walaila haillah wallohuakbar.
BalasHapus.setelah 20thun dlm benak murid brtanya tanya..bhkan ada yg branggapan bhwa pda mlm jumat tdk dperbolehkan mngaji tentang hakekat...subhanallah dlm mimbar ini terjawablah sudah....trimakasih guru atas tambahan ilmunya...
Subhanallah walhamdulillah waalaillahailallah Allah Akhbar,, Terimakasih GURU atas tambahan ilmu pengetahuan nya,semoga bermanfaat bagi murid.Amiin Bismillah.
BalasHapusTerimakasih Guru atas bimbingan nya . Diupayakan untuk menindak lanjuti pesan yang Guru sampai kan
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih guru dengan ke ikhlasan hati untuk menyampaikan bimbingan bimbingan lewat media apapun kepada kami sangat ber manfaat bagi kami
BalasHapusMasyaAllah.. Terimakasih atas teguran, peringatan dan pesan yg telah dijelaskan.. harapannya kami (anak-anak muda) bisa lebih memahami barokahnya hari/malam jumat dan keluar dari doktrin-doktrin aneh yg selama ini tertanam.. Aamiin bismillah bermanfaat
BalasHapuskita juga berharap yang sama agar generasi muda sebagai penerus bangsa dan agama, mampu secara slektif memilih dan menerima tongkat estafet dari pendahulunya, sebagaimana yang sudah Allah dan Rasulnya tetapkan.
HapusSubhanallah...Alhamdulillah.
BalasHapusIlmu yg sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih Guru atas bimbingan dan petunjuknya
Amiin alkhamdulillah guru telah membuka hati murid dan seruh sodara jamaah dengan tausyah guru malam jum at memang malam malam yang penuh rahmad dari allah,semoga bisa membuka hati dan pikiran bagi semuanya bawasanya malam jum at itu memang penuh higmah tentunya diperbanyak zikir dan memohon karunia dari allah,trima kasih guru tambahan ilmunya guru telah memperjelas higmah dari malam jum at subekhanallah trimakash Guru.
BalasHapusTes
BalasHapus