Profil

Kamis, 02 Juni 2016

MALAM JUM’AT YANG MENAKUTKAN

“Sesungguhnya Allah swt memilih Jum’at, lalu menjadikan harinya sebagai hari raya, dan memilih malamnya menjadi malam hari raya. Di antara keutamaannya adalah, orang yang momohon hajatnya kepada Allah Azza wa Jalla pada hari Jum’at Allah mengabulkannya. Suatu bangsa yang pantas menerima azab lalu mereka memohon pada malam dan hari Jum’at Allah menyelamatkan mereka darinya, tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena itu, malam Jum’at adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah hari yang paling utama.”  Begitulah salah satu pernyataan sahabat  Rosulullah Muhammad Sallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam  bernama Ali bin Abi Thalib Karomallohu Wajhah.

Anehnya malam yang semestinya kita rindukan datangnya, kita nikmati bersemayamnya dan kita berati perginya sebagai sayyidul ayyam itu, justru kita respon dengan sesuatu yang bersifat “klinik”  penuh misteri, penuh horor, penuh ghoib atau hal-hal yang menakutkan, seakan – akan malam jumaat itu “holidaynya setan”.  Dengan telah diklaimnya sebagai hari jadinya setan, maka mau tidak mau kita terjebak dengan halusinasi yang hebat,  perasaan bertemu dengan pocong, kuntilanak, demit, gudoruwo sudah  bukan mustahil lagi melainkan pasti, hal ini bisa diukur secara jujur disaat kita akan melakukan suatu acara di malam jumat, ujung-ujungnya cenderung diurungkan untuk ditunda keesokan harinya. Kondisi semacam ini mungkin bagi masyarakat metroplolis tidak dirasakan,  mengingat lalu lintas dan  aktifitas manusia hilir mudik sepanjang malam dengan gemerlap lampu terang benderang, akan tetapi bagi masyarakat pedesaan yang letak rumahnya berjauhan, penerangan hampir tidak ditemukan disepanjang jalan, sesekali melintasi area pekuburan dan pohon rimbun di pertigaan jalan setapak.  Sampai sekarangpun sangat kental dirasakan bahkan boleh jadi kita yang semasa kecilnya dibesarkan di pedesaan, kemudian setelah dewasa jadi orang mapan hidup di perkotaan, kenangan getir itu masih saja sering menggoda, ada bau aneh, bunyi yang asing  bisa menyulap prilaku aneh mau ke kamar kecil mulai ragu, mau duduk nyantai di balai-balai juga mulai cemas kalau memang tidak ada apa apa, mengapa jadi takut?

Itulah kepongahan golongan “fasikin” yang berhasil memalingkan kemurnian keimanan seseorang menjadi terbelenggu dengan banyangannya sediri dalam suatu ketakutan yang tidak jelas. Lalu siapa yang paling berjasa dalam memporak porandakan sabda Rosulullah Muhammad SAW dari menghimbau menjadi terhalau? Bisa jadi orangtua kita yang mempunyai tujuan baik akan tetapi caranya yang salah, maunya anak-anaknya tidak kelayapan kemana-mana dan bisa mengaji di rumah atau di surau, sehingga diberinya cerita yang aneh-neh. Begitu cerita itu menjadi doktrin yang tepat, maka hampir setiap orang tua meminjam caranya, bagaimana anaknya tidak keluar rumah begadang tanpa tujuan, disaat malam jumat dengan asumsi bisa melakukan ibadah yang dianjurkan oleh Rosulullah Muhammad Sallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam
.
Sejalan dengan perjalanan sejarah, alasan memunculkan unsur horor pada malam jumat itu sudah mulai tidak terbaca, tahunya kalau malam jumat itu memang benar-benar malam holidaynya setan. Mencium gejala kalau orang Indonesia menyakini kalau malam jumaat sebagai malam yang penuh misteri akhirnya seorang produser film besar di Amerika membuat Film Serial “Friday the 13th” yang pernah ditayangkan di stasiun TVRI setiap malam jumat pada tahun 1990 hingga 1991, Memang  awalnya  film ini, merupakan  serial televisi horor biasa dengan judul judul "The 13th Hour". Yang diproduksi atas kerjasama  Amerika dan Kanada.  Akan tetapi sang produser Frank Mancuso, Jr  sangat piawai memasukkan unsur bisnisnya atau ada hal lain? (wallahuaklam) judul itu dirubah menjadi “Malam Jumat ke 13”  dengan  pertimbangan bahwa penonton Indonesaia, suka dengan judul seperti itu sehingga pikirnya akan lebih banyak lagi menyedot penonton. Berawal dari anasir-anasir yang semacam itu, yang  secara tidak langsung menisbatkan kita untuk mengakui bahwa malam jumat memang malam keramat. Bahkan orang-orang metropolis yang semula tidak tahu menahu dan mengalami, juga ikut-ikutan mengakui pendapat itu dengan dibuatnya film horor berjudul “ Malam Jumat Kliwon” Memang tujuannya semata-mata untuk meraup keuntungan dengan memanfaatnya issu yang beredar di masyarakat. Akan tetapi dampaknya bagi kita sebagai masyarakat awam dengan diberinya judul semacam itu seakan-akan menggiling faktor kejiwaan kepada suatu pelegalan kalau malam jumat identik dengan horor apalagi  anak-anak kita yang memang sangat hijau akan hal hal semacam itu tanpa pikir panjang langsung meng-iyakan kalau malam jumat adalah malam yang menakutkan.

Sekarang menjadi tugas kita yang amat berat bagaimana virus-virus yang tertanam pada jiwa-jiwa mereka yang bermakna “aneh” itu kembali kongkrit, sebagaimana harapan Rosulullah Muhammad Sallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam , kepada kita   “Alloh telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Alloh memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Alloh menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk.” [HR. Muslim]
Kalau Rosulullah Muhammad Sallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam, menjelaskan bahwa hari Jumat adalah hari rayanya ummat islam, tentunya pada malam harinya, kita akan bertakbir dan bertahmid layaknya saat kita merayakan hari raya idhul fitri dan idhul adha, minimal kita berdzikir dan berdoa atau sholatul lain. Lalu mengapa kita menjadi latah merespon anggapan tidak jelas?  Adakah sinyal dalam hadits tersebut menyohok kita sebagai korban berikunya? “Alloh telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka,...... Dengan ditebarnya perasaan takut serta unsur-unsur klenik pada malam jumat.

Oleh sebab itu selagi ada waktu dan kesempatan bersegeralah keluar dari belenggu-belenggu perasaan aneh, bermohonlah untuk mendapat petunjukNya, sebagaimana Allah telah menyiapkan diri untuk membimbing kita “...........kemudian Alloh memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya.....,” Lepaskan diri kita dari semua belenggu-belenggu, larangan-larangan, yang memalingkan diri dari hidayahNya, untuk  tetap beramal sholeh di malam Jumat, seperti halnya tukang pijat yang tega membiarkan orang kesakitan terkilir ototnya, patah tulangnya, capek badannya dengan alasan kalau malam jumat dengan pendahulunya dilarang memijat, karena kalau dilanggar akan menanggung resiko? Termasuk juga orang yang tega tidak meminjamkan orang yang benar-benar butuh untuk ongkos pengobatan ke dokter juga dengan alasan para pendahulunya melarang mengeluarkan uang di malam jumat karena akan menyebabkan uangnya menguap dan terkuras, Memangnya yang membebani resiko dan mencabut rejeki itu adalah pendahulu kita yang berwujud manusia ciptaan Allah SWT juga, Lalu bagaimana dengan perintah Allah dan Rosulnya yang disuruh memperbanyak amal sholeh di malam jumat dan hari jumat yang pahanya akan dilipat gandakan menjadi 70x?

Yang pasti  ada beberapa hal istimewa, di malam jumat dan hari Jumat, kalau kita mau melakukannnya, sebagaimana Firman Allah SWT dan hadits Rosulullah Muhammad Sallallahu Alaihi wa Alihi Wasallam

“Sesungguhnya di sisi Allah SWT ada malaikat-malaikat yang diciptakan dari cahaya. Mereka tidak akan turun kecuali hanya pada malam dan hari Jum’at. Tangan-tangan mereka memegang pena yang terbuat dari emas dan lembaran-lembaran kertas yang terbuat dari cahaya. Mereka tidak menulis kecuali shalawat untuk Nabi saw.”
"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Jumuah : 9)
"Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu" (HR. Muttafaqun Alaih)
"Shalat Jum’at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjamaah, kecuali empat golongan yaitu budak, wanita, anak kecil dan orang yang sedang menderita sakit" (HR. Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)

Itulah sebagaian kecil, perilaku aneh saudara-saudara kita yang mengotori ibadahnya  sendiri dan sekaligus secara inten menyebarkan virus keimanan kepada anak keturunan kita sepanjang masa,  selama kita sendiri tidak mau menghentikan lajunya hal-hal klenik semacam itu, maka selama itu pula kita ada pada pusaran kenistaan, “sesungguhnya allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” ( Qs. Ar Rad ayat 11) itu artinya kita wajib menghentikan dengan upaya kita sendiri yang diawali dari kita sendiri juga. #boskasabullah.blogspot.com

10 komentar:

  1. Alhamdulillah hirobbil alamin
    Termksh gurun

    BalasHapus
  2. Subhanallah walhamdulillah walaila haillah wallohuakbar.


    .setelah 20thun dlm benak murid brtanya tanya..bhkan ada yg branggapan bhwa pda mlm jumat tdk dperbolehkan mngaji tentang hakekat...subhanallah dlm mimbar ini terjawablah sudah....trimakasih guru atas tambahan ilmunya...

    BalasHapus
  3. Subhanallah walhamdulillah waalaillahailallah Allah Akhbar,, Terimakasih GURU atas tambahan ilmu pengetahuan nya,semoga bermanfaat bagi murid.Amiin Bismillah.

    BalasHapus
  4. Terimakasih Guru atas bimbingan nya . Diupayakan untuk menindak lanjuti pesan yang Guru sampai kan

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah terima kasih guru dengan ke ikhlasan hati untuk menyampaikan bimbingan bimbingan lewat media apapun kepada kami sangat ber manfaat bagi kami

    BalasHapus
  6. MasyaAllah.. Terimakasih atas teguran, peringatan dan pesan yg telah dijelaskan.. harapannya kami (anak-anak muda) bisa lebih memahami barokahnya hari/malam jumat dan keluar dari doktrin-doktrin aneh yg selama ini tertanam.. Aamiin bismillah bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita juga berharap yang sama agar generasi muda sebagai penerus bangsa dan agama, mampu secara slektif memilih dan menerima tongkat estafet dari pendahulunya, sebagaimana yang sudah Allah dan Rasulnya tetapkan.

      Hapus
  7. Subhanallah...Alhamdulillah.
    Ilmu yg sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih Guru atas bimbingan dan petunjuknya

    BalasHapus
  8. Amiin alkhamdulillah guru telah membuka hati murid dan seruh sodara jamaah dengan tausyah guru malam jum at memang malam malam yang penuh rahmad dari allah,semoga bisa membuka hati dan pikiran bagi semuanya bawasanya malam jum at itu memang penuh higmah tentunya diperbanyak zikir dan memohon karunia dari allah,trima kasih guru tambahan ilmunya guru telah memperjelas higmah dari malam jum at subekhanallah trimakash Guru.

    BalasHapus