Profil

Sabtu, 30 Juli 2016

Kedai Sufi Kasabullah Jilid 2


DITEMBAK MATI, MATI DITEMBAK
Oleh : R. YUDHISTIRA RIA, M.MPd *)

Eksekusi hukuman mati "jilid III"  bagi terpidana kasus narkoba, memang telah berlalu, akan tetapi ceritanya terus menjadi perbincangan hangat bagi Cak Kasab dan Mad Bullah yang suka mempersoalkan sisi kleniknya  di kedai Hidayah langganannya.
Mad Bullah :
Ada kabar apa cak, kayak liat tenis meja aja ngebacanya.....
Cak Kasab :
Ike lho mas,lagi baca berita pelaksanaan hukuman mati jilid tiga terhadap terpidana kasus narkoba, tadi malam (Jumat (29/7/2016), pukul 00.46 WIB) di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah

Mad Bullah :
Hahaha......Jilad 3 ? kayak Resulfe Kabinet aja,pakai jilad-jiladan
Cak Kasab :
Jilid mas bukan jilad....kalau jilad itu staf yang selalu ngebuat perasaan bosnya jadi “abe-es” alias Asal Bapak Senang, kalau jilid, iku bagian atau tahapan agar memudahkan saat kapan acara itu dilaksanakan

Mad Bullah :
Ya sama saja tah cak, menteri-menteri yang dipilih toh tujuannya biar presidennya bisa senang dan tenang mengatur pemerintahan, gak keganggu oleh polah tingkah menteri-menterinya yang tukaran terus
Cak Kasab :
ora ngono mas, menjilad iku maksudnya opo ae yang menjadi keputusan presiden di iyone wae, sing penting presidennya seneng, soal rakyatnya loro kabeh, kata Gus Dur “emangnya gue pikirin”

Mad Bullah :
Ooo begitu ya cak, berarti menteri-menteri yang terpilih itu harus bisa menyulap laporan sebaliknya kayak Wiranto tuh harus melapor  kalau dirinya bukan Ketua Partai ya ? sebab kata Jokowi menteri gak boleh punya jabatan rangkap
Cak Kasab :
Mbuh mas...sampean tuh kok malah ngalor-ngidul..ne soal Eksekusi mati lho mas. Yang Aku herankan itu kok cuman 4 orang yang ditembak, pahadal seharusnya 14 orang, lalu kenapa mesti dipilih hari Jumat kayak KPK aja......opo ora nglukain perasaaan ummat islam, kalau KPK  mending sich mas.....mengadili terdakwah dihari Jumat, itu sebagai wujud melakukan kemulyaan menegakkan kebenaran, iki bedil wong lho mas.....

Mad Bullah :
Sanpean itu cak yang nyelenneh, kok tanya ke saya cak.....tanya sana ke Kejaksaan Agung.....lagian apa hubungannya dengan melukain perasaan ummat islam?
Cak Kasab :
Maksudku ngene mas......dalam suatu hadits iku lak wes diterangno “Setiap muslim yang meninggal di hari jumat atau malam jumat, maka Allah akan memberikan perlindungan baginya dari fitnah kubur. (HR. Ahmad 6739, Turmudzi 1074 dan dihasankan al-Albani).
iku artine lak sing mati dalam keadaan khusnul khotimah? Padahal jelas wong sing di bedil itu wong elek kelakuane?

Mad Bullah :
Sampean iku cak pinter tapi bodo, sing gawe aturan itu siapa, kan bukan ulama? jadi salah-salah dikit gak papa ta, yang penting penegakan hukum di Indonesia itu terlaksana. Memang sih menyikapi hadits itu cak.. perlu ekstra hati-hati, meresponpun harus dengan arif dan bijaksana, maksudnya hadits tersebut bisa dimaknai mutlak (tanpa batas) atau terbatas, akan tetapi untuk menjaga kemulyaan Rosulullah makna pertama (mutlak) lebih baik, mengingat karunia Allah yang sangat luas.

Mad Bullah :
Lagian memutus hukuman mati itu ora gampang cak......kalau bukan orang yang paham terhadap hukum Allah jangan asal bedil aja   “Barang siapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu telah membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa memelihara kehidupan seseorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semua.” (QS. Al-Maidah: 32). Atas firman Allah itu saya setuju cak...kalau Jaksa Agung menangguhkan 10 orang yang bakal dieksekusi lantaran disinyalir sebagai korban kejahatan perdagangan manusia, mereka bukan pengedar sebenarnya, cuma sekedar kurir biasa yang saat menitipkan barang tersebut tidak dijelaskan kalau itu narkoba, ya kayak Tukang Pos  atau Jasa Titipan Barang masak yang dihukum yang mengantarkan...hehe kelirunya mereka yang jadi kurir itu gak kayak Percetakaan yang udah koar-koar sebelumnya “isi diluar tanggungjawab percetakan” coba para kurir itu beri undang-undang “Barang titipan diluar tanggung jawab yang dititpkan” pasti mereka selamat dari jerat hukum.Jadi kurir yang gak tahu menahu itu,walaupun barang yang dibawa bisa membuat kerusakan di muka bumi (merusak masa depan bangsa) tidak bisa dibunuh begitu saja,kalau terlanjur dibunuh sama dengan membunuh semua manusia

Cak Kasab :
Oke...oke aku setuju mas......hehehe sebenarnya sampean itu siapa mas Petani opo kyai, kok pinterre iso ngono?
Mad Bullah :
Ya petanilah mas, masa seperti ini disebut Kyai? Cuma saya ini petani yang “Metani” (menelaah=bhs.jawa) maksudnya gak ngrusa-ngrusu kayak awakmu penjual krupuk mek “werru digepuk”(tahu langsung dihukum=bhs.jawa) hahaha

Cak Kasab :
Iso wae mas ne.......nah sekalian, biar aku gak penasaran ne mas, gimana nasib mereka yang dihukum mati, apa diakhiratnya udah bebas? Sebab sebagian orang beranggapan kalau urusan diselesaikan di dunia maka di akhiratnya tidak ada hukuman lagi?
Mad Bullah :
Pas bener iku cak, apa-apa yang sudah diselesaikan di dunia maka diakhiratnya tidak ada penyelesain lagi, kayak awakmu utang uang ke aku 1 juta, lalu awakmu bayar ya sudah nanti diakhirat gak bakalan ada sanksi ngeplang uang, karena Allah akan membalas dengan hal yang setimpal  

Cak Kasab :
Enak kalau gitu ya mas, semua bisa diselesaikan di dunia, tapi kenapa temen-temen itu kok memilih diselesaikan di akhirat ya?
Mad Bullah :
Enak gimana cak? Ya sulit buanget ta !, apa dikira orang yang melukai hati,bentak-bentak,mengejek dimuka orang banyak itu bisa diselesaikan di dunia  ini dengan hanya “minta maaf” ya bukan kayak  gitu dong...kek enaknya, ayo sini sampean saya tempiling,lalu saya minta maaf, apa rasa sakit di pipimu langsung hilang? Kalau gak hilang tuh namanya belum setimpal, maka sisanya akan dipertanggungjawabkan di akhirat, makanya sampean jangan suka membuat kerusakan di muka bumi (hati orang) menjadi gelisah, apalagi sampai membunuh (orang itu tidak bisa berbuat apa-apa) karena perbuatannmu, nglamar kerja kemana-mana gak diterima lantaran fitnahmu tuh namanya membunuh disamping membunuh yang sebenarnya lo ya? “Kecuali orang-orang yang bertobat (di antara mereka) sebelum kamu dapat menguasai (menangkap) mereka; maka ketahuilah bahwasanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al Maidah 34)

Cak Kasab :
Entar-entar mas, aku kok malah jadi penasaran.... berarti mereka yang dieksekusi itu di akhirat akan dieksekusi lagi....?
Mad Bullah :
Aku ini bukan pangeran cak, tapi gak papa nek awakmu cuman mo menghilangkan rasa penasaran aja... jawabannya “bisa ya. bisa tidak” Kalau akibat dari narkoba yang terbunuh hanya 1 orang saja.  jawabannya  “tidak” Akan tetapi kalau yang terbunuh lebih dari satu jawabannya “ya”. Nah itulah yang dimaksudkan bahwa hukuman yang dilakukan di dunia ini, hanya sebagai bentuk penghinaan kepada yang bersangkutan “Sesungguhnya, hukuman terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, adalah mereka  [1] dibunuh atau [2] disalib, [3] dipotong tangan dan kaki mereka dengan bersilang,  [4] atau dibuang (keluar daerah). Yang demikian itu, (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang besar.” (Al-Maidah: 33)

Cak Kasab :
Terus gimana dengan pencuri itu mas, kalau tangannya udah dipotong? Kan manusia tangannya cuman 2?
Mad Bullah :
Ya sama aja,kalau pencurinya cuman mencuri satu kali, selesai. tapi kan pencuri biasanya mencurinya berkali-kali, ya dipotongnya berkali-kali juga...tuh peristiwanya hari kebangkitan,dimatikan dihidupkan,dimatikan-dihidupkan begitu sampai sejumlah perbuatan tercukupi. Ya kayak awakmu beli ceker ayam, masa dari satu ayam dari banyak ayam kan? Tapi ayam itu, kan tetap dilahirkan dari ayam juga, bukan dari sapi

Cak Kasab :
Haha......berarti sampean suka ceker ayam itu, mengharap banyak pencuri ya mas, kan ceker (tangan) diqisos kalau mencuri?  
Mad Bullah :
Bisa aja sampean tuh cak-cak......asal nuduh, mana pernah sampean liat aku makan  ceker ayam? Kan biasanya yang aku makan itu sayap, lain ambek awakmu itu yang suka makan ati,rempelo wes pokoknya menjijikan sing menjadi penyebab koresterol,struk,vertiqo,batu-batuan di organ tubuh yang penting.....kenapa? ya karena tuh kan hasil eksekusi hati-hati yang jahat, makanya awakmu tuh suka-suka berbuat jahat hahaha

Cak Kasab :

Wes-wes mas sambung kapan-kapan...... aku tak keliling jualan krupuk wae, karena jualan sekarang ya untuk dimakan sekarang, kayak awakmu sing nerangno duso iku.......mek dilakone 1 kali ya ganjarane 1 kali, yo mek duso, mek rejeki?......kalau aku gak kerja keras, berarti aku ngarep hidup sekarang aja..gimana nasib istri lan anakku engko? #EksekusiTerpidanaMati  *) Pimpinan Pusat-Guru Besar Lembaga Dzikir Kasabullah Indonesia

3 komentar:

  1. Dengan cerita dari cak kasab dan mas bullah kami tertarik sekali semoga menjadikan ilmu pengetahuan bagi kami yg bermanfaat dunia dan akhirat dimana dosa diduni tetap tetap dipertanggong jawabkan di akhirat kelak trimakasih cak kasab dan mas bullah,saya tunggu ilmu ilmu dari panjenengan dijilit yg akan datang.

    BalasHapus
  2. Subhanallah artikel guru sungguh mempunyai makna yg mndalam....

    BalasHapus
  3. Subhanallah . Terimakasih Guru atas penjelasan dan ilmunya

    BalasHapus